Chapter 5 (flashback)

5.3K 383 3
                                    


Jennie berdiri di depan salah satu sekolah yang cukup terkenal di Seoul. Chungdam High School, sekolah umum yang dipilihnya setelah kembali dari New Zealand dan ini adalah hari pertamanya. Ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, masih ada waktu tiga puluh menit sebelum kelas di mulai.

Berbekal sebuah peta sekolah, ia melangkahkan kaki mencari kelasnya. Semoga saja ia cepat menemukannya agar tidak terlambat. Jennie tidak ingin membuat masalah di hari pertamanya ini.

Tetapi tiba-tiba saja badannya ditabrak cukup keras oleh seorang murid laki-laki, sehingga ia terjatuh dan beberapa buku dan kertas yang dibawanya ikut terjatuh berceceran.

"Apa kau tidak mempunyai mata."

Murid laki-laki itu membentak Jennie dan berlalu begitu saja tanpa mau membantunya.

"Sshhh."

Jennie meringis, menahan sakit saat mengambil buku di dekatnya dan benar saja telapak tangannya tergores.

"Ceroboh." Jennie berdecak pelan, seharusnya ia tadi lebih berhati-hati.

"Oh tidak formulir audisinya."
Jennie seketika panik karena lembaran kertas yang tadi tersalip dibukunya tidak ada.

Sontak ia mendongak ketika lembaran kertas yang dicarinya terulur di depannya. Seorang murid pria yang telah mengulurkannya. Dengan cepat ia pun mengambilnya.

Gadis bermata kucing itu kembali meringis saat akan berdiri, ternyata bukan hanya telapak tangannya saja yang terluka tapi juga lututnya. Meski tidak parah tetap saja terasa sakit.

Murid pria itu merogoh saku bajunya dan kembali mengulurkan tangannya, memberi dua lembar plester luka.

Seolah mengerti jika Jennie tidak akan mengambilnya, pria itu meraih tangan Jennie dan meletakkan plester luka tersebut di atas telapak tangannya.

Setelah itu si pria hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah katapun dan berlalu meninggalkannya.

Seolah dihipnotis Jennie pun hanya bisa diam dan menatap punggung pria itu yang menjauh. Ia bahkan sampai lupa untuk sekedar mengucapkan terima kasih.

Senyuman yang manis.

Tanpa sadar Jennie menyentuh dadanya, jantungnya yang tadinya berdetak normal kini mulai berdetak lebih kencang. Bahkan ia juga merasakan jika wajahnya menghangat dan bisa dipastikan kalau sekarang kedua pipi mandu nya tengah memerah.

🐻🐻

"Semoga saja ini berhasil." Guman Jennie yang memasukkan lembaran kertasnya ke dalam tas.

Ia berjalan dengan cepat keluar dari perpustakaan sekolah. Tadi begitu selesai kelas Jennie langsung pergi ke perpustakaan untuk mengisi formulir audisi.

Setelah kembali dari New Zealand Jennie memang sudah berniat ingin mengikuti audisi di salah satu agensi big3 di Korea, dan orang tuanya pun sudah menyetujuinya.

YG Entertaiment agensi yang dipilih untuk mewujudkan mimpinya menjadi penyanyi.

Dan hari ini selain hari pertama Jennie masuk sekolah, juga akan menjadi hari dimana ia akan mengikuti audisi di YG Entertaiment.

Tetapi ketika Jennie akan keluar dari gedung sekolah ia seperti mendengar suara pukulan dan rintihan seseorang. Sepertinya dari samping gedung sekolah.

Dengan langkah mengendap Jennie pun mendekati suara tersebut dan benar saja ia melihat seorang siswa yang meringkuk dipukuli oleh enam orang siswa lainnya. Ia ingin menolongnya tetapi dirinya tidak mempunyai keahlian apapun untuk melawan mereka.

Secret Love JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang