Soojung, gadis yang merupakan adik dari Jessica Jung mantan member SNSD itu masih mengikuti Jongin hingga sampai di basement. Tetapi sepertinya pria itu tak menyadarinya."Jongin-ah."
Ia memutuskan memanggilnya saat Jongin sampai di dekat mobilnya. Pria itu menoleh kebelakang, kearahnya.
"Ada apa Soojung-ah?"
Gais itu justru semakin menundukan kepalanya begitu saling berhadapan dengan Jongin, salah satu sahabat dekatnya.
"Apa benar jika kau mengatakan semuanya pada member EXO lainnya?
"Nde," Jongin mengangguk. "Aku hanya tidak bisa menjalani semua itu lebih lama lagi.""Apa selama ini kau tidak memiliki perasaan__."
"Mianhae, kita bersama sudah sangat lama bahkan sejak kita masih kecil, bisa dikatakan jika kita tumbuh bersama di SM. Dan selama itu sampai sekarang perasaanku tidak pernah berubah, aku sangat menyanyangimu dan aku selalu ingin melindungimu Soojung-ah. Kau sudah seperti saudaraku jadi mana mungkin kita__"
Jongin menghela nafasnya panjang dan menyugar rambutnya ke belakang. Melihat Soojung yang terisak membuatnya ikut berkaca-kaca. Ia kemudian memeluk gadis itu, menepuk punggungnya perlahan. Mencoba menenangkan sahabatnya itu.
"Kau itu saudaraku, jadi mana mungkin aku memiliki perasaan padamu selayaknya pria pada wanita." Jongin menangkup wajah Soojung dan menghapus lelehan air mata gadis itu dengan ibu jarinya.
"Aku yang bodoh, aku yang tidak bersyukur__"
"Tidak, tolong jangan bicara seperti itu." Jongin kembali menggeleng dan memberi jarak pada Soojung. Keduanya saling berpandangan lalu tersenyum kecil.
"Mianhae." Soojung memundurkan langkahnya.
"Aku yang seharusnya minta maaf. Mianhae tidak bisa membalas perasaan__"
"No problem." Meski Soojung merasakan nyeri didadanya, lebih tepatnya dihatinya, ia tetap tersenyum. "Apa kita masih berteman."
"Tentu saja." Jawab Jongin dengan cepat.
"Tapi mungkin akan canggung nantinya." Gadis itu meringis kecil.
"Tidak akan." Jongin mengacak rambut Soojung dan gadis itu hanya pasrah.
"Kalau begiti kau bisa__, "Gadis itu melirik mobil dibelakang Jongin, "bukankah tadi kau mau pulang."
Jongin tertawa, "apa kau juga mau pulang? Aku akan mengantarmu."
Soojung menggeleng, "aku masih mempunyai urusan."
Melihat Jongin yang tak juga beranjak, gadis itu mendorong Jongin untuk segera masuk ke mobilnya.
"Apa kau marah.".
"Tidak." Gadis itu kembali menggeleng, "sudah sana." Ia membuka pintu mobil dan mendorong Jongin masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu. Dan sebelum meninggalkan Soojung, Jongin sempat melambaikan tangannya.
Begitu mobil Jongin sudah tak terlihat, seorang pria mengampiri Soojung dan kemudian merangkulnya.
"Sekarang, kau sudah lega?"
Dan Soojung hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Apa kau marah padanya?"
"Tentu saja tidak."
"Bagus." Pria itu menepuk kepala Soojung.
Gadis itu menghela nafasnya panjang, "seharusnya aku memang tidak boleh memiliki perasaan seperti itu."
"Ya, Jongin sudah menganggapmu seperti saudaranya begitu juga aku."
Soojung melirik pria disampingnya itu, yang tak lain adalah Lee Taemin. "Sepertinya aku tidak akan berkencan dengan sesama agensi, karena mereka menganggapku saudaranya."
"Itu kau tahu. Tapi jika suatu saat nanti kau berkecan, kau harus mengenalkannya pada kami."
"Untuk apa? Aku tidak harus minta restu pada kalian, kan."
"Gadis nakal." Taemin mencubit pipi Soojung pelan, membuat gadis itu langsung menggerutu.
"Sepertinya Jongin sedang mendekati seorang gadis." Gadis itu mengedikan bahunya.
Maknae group Shinee itu terkekeh, "ternyata bukan hanya aku saja yang merasakan jika anak itu sedang jatuh cinta."
"Semoga saja dia tidak bersikap bodoh."
Pria itu menyeringai, "kau cemburu?"
"Sedikit." Jawab Soojung sembari tertawa kecil. Tidak bisa dipungkiri jika dirinya sedikit cemburu dengan gadis yang bisa membuat sahabatnya itu jatuh cinta.
Dan tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang melihat drama tersebut. Begitu Soojung dan Taemin kembali masuk ke dalam gedung, Jennie pun keluar dari tempat persembunyiannya.
Dengan langkah gontai, Jennie kembali masuk ke dalam mobil Mino. Panggilan alam yang sempat mendesaknya tadi seakan menghilang, ia sudah tak merasakannya lagi.
Beberapa kali dirinya menghela nafasnya, tiba-tiba saja dadanya merasa sesak melihat semua itu.Jennie menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi mobil sembari menutup matanya. Dan tak lama kemudian ponselnya yang diletakan di dashboard bergetar pelan, menandakan jika ada pesan masuk.
Kai sunbae.
Apa kau memiliki jadwal?
kalau tidak ,ayo bertemu.Gadis itu tak berniat membalas pesan Jongin, ia hanya membacanya saja. Jennie meremas ponselnya dengan erat, mencoba melampiaskan rasa sesak didadanya pada ponselnya.
Dirinya tak mengerti, mengapa ia menjadi seperti ini.
Hingga tanpa disadari, Mino telah kembali dan sekarang sedang memasang sabuk pengamannya."Baiklah,sekarang saatnya makan siang." Kata pria itu riang.
"Antarkan aku pulang ke dorm saja, oppa."
Mino mengerutkan keningnya mendengar ucapan dari Jennie, "kenapa? Bukankah tadi kau sangat lapar dan aku juga sudah janji akan mentraktirmu."
"Lain kali saja oppa mentraktirku, sekarang aku hanya ingin cepat kembali ke dorm."
"Kau sakit?" Mino menempelkan punggung telapak tangannya pada kening Jennie, "tidak panas."
Karena tak juga mendapat respon dari gadis itu, Mino pun memutuskan untuk mengatar Jennie kembali ke dorm, seperti pemintaannya.
Ekor matanya kembali melirik gadis disampingnya yang masih tetap memejamkan matanya.
Sejujurnya Mino sudah biasa dengan sifat moody-an Jennie, tetapi ini terasa aneh. Bukankah saat mereka berangkat gadis itu masih baik-baik saja, apa karena dirinya yang terlalu lama. Tetapi jika Mino yang terlalu lama gadis itu justru akan mengomelinya.
Pria itu hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, karena tidak juga menemukan alasan yang membuat mood Jennie turun.
Tbc.
Jangan lupa tinggalin bintang dan komen yang banyak. ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love JENKAI
FanfictionBagaimana jika orang yang selama ini kau kagumi, orang yang selalu kau perhatikan secara diam-diam bahkan sebelum dia menjadi orang yang terkenal dan memiliki banyak pengemar, tiba-tiba saja menyatakan perasaanya padamu? Itu yang telah dirasakan o...