Chapter 17

3.2K 302 14
                                    


"Jennie-ya."

Mendengar ada yang memanggilnya, gadis bermata kucing itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, kearah sumber suara tersebut.
Dan ternyata Mino, salah satu member Winner, pria itu berlari kecil menghampirinya.

"Mau kemana?"

"Ke kafetaria. Memangnya ada apa oppa?"

"Kau sudah selesai latihan kan? Aku boleh minta tolong?"

Jennie mengerutkan keningnya, "apa?"

Pria yang memiliki nama lengkap Song Minho itu langsung menarik tangan Jennie.

"Yak, yak. Oppa lepaskan." Dengan tertatih Jennie mengikuti langkah cepat Mino.

"Ssst diamlah, aku akan mentraktirmu makan siang asalkan kau mau menemaniku."

"Tapi tidak juga ditarik seperti ini, sakit tau!"

Mino melepaskan tangan Jennie, sembari meringis kecil, "mianhae, tidak sengaja. Sakit?"

Jennie menjauhkan tangannya saat Mino akan melihatnya.

"Memangnya mau kemana?" Tanya Jennie dengan mencebikan bibirnya.

"Sudahlah jangan banyak tanya, kau hanya perlu menemaniku ke suatu tempat dan nanti pulangnya aku akan mentraktirmu makan siang. Deal?"

"Ck, baiklah. Tapi tak perlu ditarik-tarik seperti tadi."

Gadis itu menjauhkan tangannya saat main rapper Winner akan kembali menariknya, hal itu justru terlihat menggemaskan dimata pria itu.

"Yak oppa berhenti mengacak rambutku." Pekik Jennie saat Mino mengacak rambutnya dengan sengaja.

Keduanya kembali melangkah menuju basement. Ya, saat ini mereka sedang berada di gedung YG, Jennie sendiri baru menyelesaikan latihan bersama member Blackpink lainnya. Sedangkan Mino memang memiliki urusan dengan Teddy, salah satu produser YGE.

"Memangnya kita mau kemana sih, oppa?" Tanya Jennie saat dirinya sudah duduk nyaman didalam mobil pria itu.

"Sudahlah, kau hanya perlu duduk manis tanpa banyak bicara." Mino melirik kearah gadis yang terlihat ingin tahu tujuan mereka saat ini.

"Ck, menyebalkan." Jennie berdecak kesal seraya mencebikkan bibirnya. Dan melihat hal itu Mino kembali mengacak rambutnya.

"Yakkkk." Pekiknya dan kemudian memukul lengan Mino.

Di sisa perjalanan mereka, Mino lebih banyak bercerita mengenai beberapa lagu yang ditulisnya namun ditolak oleh Yang sajangnim. Dia juga mengungkapkan kebanggannya pada pencapaian Blackpink saat ini. Mereka memang suka membicarakan dari hal-hal yang remeh hingga yang serius.

Mungkin karena Jennie menjalani trainee yang cukup lama sehingga ia cukup dekat dengan beberapa idol pria di YG. Meski di depan publik terlihat canggung tetapi sebenaranya mereka saling mendukung dibelakang kamera.

Sampai akhirnya mobil yang dikemudikan Mino memasuki sebuah basement   gedung yang sangat terkenal.  Dan tentu saja itu membuat gadis disampingnya begitu terkejut.

"Yakk oppa, untuk apa kita di gedung SM?"

Entah ini sudah keberapa kali dirinya memekik pada pria itu. Sedangkan Mino hanya tersenyum misterius sembari mencari tempat untuk memarkirkan mobilnya. Dan sampai mobil berhenti pria itu tak juga menjawab pertanyaan Jennie.

"Aku akan masuk kedalam, kau mau ikut atau menunggu disini?" Mino balik bertanya pada Jennie yang masih mengerutkan keningnya.

"Tapi untuk apa oppa disini? Apa oppa mempunyai project dengan salah satu artis SM?"

Mino justru membuka sabuk pengaman lalu keluar dari dalam mobil, mengabaikan rentetan pertanyaan dari Jennie. Pria itu memutari mobilnya dan mengetuk kaca jendela disamping Jennie duduk. Dan gadis itu membukanya dengan terus menggerutu.

"Jadi, kau akan tetap disini, tidak ikut masuk ke dalam."

Jennie menggeleng, "tentu saja, aku tidak mau cari mati."

Mendengar jawaban Jennie, Mino justru tertawa keras. "Baiklah, tetap disini dan jangan membuat masalah. Aku hanya sebentar dan setelahnya kita akan makan siang."

Sebelum melangkah pergi, Mino kembali mengacak rambut Jennie dengan sayang. Seperti seorang kakak laki-laki yang sayang pada adik perempuannya.

Jennie hanya bisa melihatnya,  saat Mino masuk ke dalam gedung SM.

Untuk apa dia ada di SM. Mungkinkah akan ada kolaborasi antara SM dan YG.

Ia mengedikan bahunya, seolah tak peduli dengan urusan Mino dengan SM. Dirinya kembali menekuri ponselnya, membalas pesan dari Nayeon.

Hingga 15 menit berlalu, tetapi tak ada tanda-tanda kemunculan Mino, meski pria itu tadi mengatakan hanya sebentar saja. Apalagi sekarang Jennie merasakan panggilan alam dan ia harus cepat mencari toilet.

Jennie pun keluar dari mobil Mino dengan berdecak kesal, beberapa kali ia mencoba menelphone dan mengirim pesan tetapi tak ada respon dari pria itu.

Sangat tidak mungkin jika dirinya masuk kedalam gedung SM untuk pergi ke toilet karena Jennie tidak memakai penyamarannya sehingga  akan sangat mudah dikenali.

Ah masa bodoh, ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Tetapi saat Jennie baru akan melangkahkan kakinya, ia melihat jika ada seorang pria yang tidak asing keluar dari gedung. Pria yang sama dengan pria yang akhir-akhir ini sering menelphone dan mengirim pesan padanya. Ya, pria itu Kim Jongin.

Senyuman lega langsung terbit diwajahnya, ia berniat meminta bantuan Jongin untuk mengantarkannya ke toilet atau mengantarkannya kembali ke dorm, tak peduli jika nantinya Mino bingung mencarinya.

Tetapi saat akan memanggil Jongin, ia melihat jika Jung Soojung atau Krystal mengejar pria itu. Dengan terburu Jennie memilih untuk bersembunyi di balik pilar beton. Dan dari tempat persembunyiannya, ia bisa mendengar pembicaraan mereka.

Tbc.

Ditunggu kritik dan sarannya biar aku makin semangat ngelanjutin cerita ini. Meski tidak bisa aku balas tapi aku selalu baca kog. ^^












































Secret Love JENKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang