22; menempel

314 44 4
                                    



°°°


Sejak pertemuan mereka di mcd dan percakapan mereka di gang waktu itu Yura dan Sehun semakin dekat. Tampaknya Yura tak ingin jauh jauh dari Sehun. Sehun merasa nyaman dengan Yura namun masih bingung dengan siapa yang dia inginkan kini.

Mereka baru saja keluar dari toko bunga. Yura yang meminta Sehun untuk menemaninya, Yura ingin menanam bunga mawar dirumah barunya. Dengan senyum yang sedari tadi tidak memudar Yura memeluk erat lengan Sehun dari samping. Sehun tidak merespon dan tidak juga menolak, hanya terus menatap jalanan yang sedang macet macenya.

"Laper ga Hun?" tanya Yura dengan wajah yang menongak untuk menatap wajah Sehun.

Sehun mengangguk, "Iya. Mau cari makan?"

Yura tersenyun senang tetapi menggeleng dengan tawaran Sehun. Sehun bingung.

"Kenapa? Gak laper?" tanya Sehun dengan tangan yang merapikan rambut Yura yang sedikit berantakan karena terkena hembusan angin.

"Aku mau masak! Temenin cari bahan ya?" pinta Yura dengan wajah yang sangat imut. Sehun menundukkan wajahnya untuk mengecup sekilas kening Yura.
Jelas, perlakuan manis itu membuat jantung Yura berdetak tak normal dan menimbulkan warna merah pada pipinya.

"Iya, kita ke supermarket sekarang." Sehun melepas pelukan Yura pada lengannya dan langsung merangkuk mesra pinggang Yura. Semua orang bahkan menatap iri kepada Sehun dan Yura.

Kebetulan didekat toko bunga terdapat supermarket sehingga Sehun dan Yura tak perlu waktu lama agar sampai di supermarket. Setelah masuk kedalam supermarket dengan cekatan Yura mendorong troli lalu mulai mengambil bahan bahan yang sekiranya diperlukan untuk memasak nanti. Sehun yang sudah terbiasa membantu disaat Sokhyun belanja langsung mengambil alih troli yang didorong oleh Yura. Yura hanya mampu tersenyum dengan wajah yang bersemu merah.

"Mau masak apa?" tanya Sehun saat melihat Yura sedang melihat lihat daging beku.

Yura menatap Sehun dengan senyuman manisnya, "Mau masak steak sama sup jamur. Kamu doyan ga?"

Sehun terkekeh lalu mengacak rambut Yura saking gemasnya," Ternyata masih inget ya makanan kesukaan aku apa."

Yura hanya tersenyum dan pipinya kembali bersemu merah, "Hehe. Tuh kan aku jadi malu!" Yura menutup mukanya dengan kedua tangannya.

Sehun kembali terkekeh lalu memembuka paksa tangan yang menutupi wajah Yura. Wajah Yura memerah dan Sehun suka itu.

Cup

Satu kecupan mendarat dipipi kanan Yura yang sedang bersemu merah.

°°°

"Rumah kamu dimana?" tanya Sehun yang sedang mengemudikan mobilnya.

Yura menatap Sehun, "Di perumahan Mawar merah blok A Hun."

Perumahan Mawar Merah Blok A.

Untuk beberapa saat Sehun sempat memantung. Kompelks Yura ternyata sama dengan Irene. Apakah nantinya Sehun akan bertemu dengan Irene?

Ah, Sehun pikir itu tidak mungkin. Irene mungkin sedang sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan Taehyung besok.

Ngomong ngomong Sehun masih belum memutuskan akan menghadiri acara itu atau tidak. Ah, sudahlah Sehun merasa sangat sekali akhir akhir ini.

"Kenapa diem Hun? Kamu tau kan?"

Sehun melirik Yura sekilas sebelum kembali fokos menyetir, "Tau."

"Oh kirain ga tau," Yura terkekeh yang membuat Sehun juga ikut terkekeh.

"Nah itu rumah aku yang catnya putih gading, gerbangnya item." Ucap Yura dengan tangan yang menunjuk nunjuk sebuah rumah.

"Oh shit!"

"Kenapa Hun?" tanya Yura panik.

Sehun tidak menjawab.

Ternyata rumah Yura berada persis dedepan rumah Irene.

Dunia begitu sempet bukan?

—tbc

••••

Wish「OSH」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang