13; tidak terima!

351 55 6
                                    

Aku lagi sibuk banget. Biasalah kelas 9. But always update yekan?? Hwhw

Don't forget to vote and comment!

°°°

Sehun menghembuskan nafas dengan berat. Setelah dia sampai tepat di parkiran rumah sakit, Sehun segera keluar dari mobil putihnya dan tanpa basa basi lagi langsung memasuki rumah sakit dengan langkah panjang.

Tujuannya kini hanya satu. Mencabut surat pernyataan pengunduran dirinya dan meminta untuk diperbolehkan tetap bekerja dirumah sakit yang Sehun pijak kini.

Beberapa suster, dokter bahkan pasien yang mengenal Sehun pun menyapa saat Sehun sedang berjalan di lorong lorong rumah sakit. Tetapi Sehun hanya menjawab dengan seadanya dan mungkin hanya memberikan senyum tipisnya sebagai tanda hormat. Sehun tidak punya banyak waktu saat ini!

"Ck! Cepet elah!!" berkali kali Sehun mencoba menekan nekan tombol yang terdapat di lift. Namun sayangnya dari ketiga lift masih di gunakan dan mau tidak mau Sehun harus menunggu beberapa menit.

"Ini sengaja pada lama di lift apa gimana sih? Ngehalangin urusan gue aja!" gerutu Sehun dengan penuh emosi dan ketidak sabaran.

Sehun menghembuskan nafas dengan berat. Sehun memilih untuk berlari kearah tangga daripada harus terlambat untuk mencabut keputusannya. Sehun tak perduli seberapa banyak anak tangga yang harus ia lewati untuk sampai di lantai tiga— ruang manager rumah sakit.

"Demi Sokhyun!" Sehun menyemangati dirinya sendiri.

Sehun dengan sigap berlari menaiki anak tangga yang jika dihitung pasti lumayan banyak dan akan butuh tenaga yang luar biasa banyaknya. Namun, Sehun tetap berlari, membiarkan butiran butiran keringat membanjiri tubuhnya dan membiarkan kakinya pegal pegal.

Sehun harus berhasil!

°°°

"Dok gak bisa begitu dong! Saya baru mengajukan suratnya kemarin malam, tapi kenapa udah disetujui secepat ini? Kenapa ga di pertimbangkan dulu? Saya dokter yang teladan lho sebelumnya!" protes Sehun tidak terima karena dokter kepala baru saja mengatakan bahwa surat pengunduran dirinya sudah diterima dan sudah disetujui.

Sehun sungguh merasa sangat bodoh kali ini. Seharusnya dia tidak bertindak gegabah seperti ini.

"Memang anda adalah dokter yang teladan. Namun itu tidak menjamin ada akan tetap dipertahankan di rumah sakit ini dokter Sehun yang terhormat," ucap dokter kepala dengan kekesalan yang sudah memuncak.

"Anda mengajukan surat pengunduran diri secara tiba tiba. Dan anda juga menariknya secara tiba tiba. Itu sangat memalukan."

Sehun menatap dokter senior di depan nya ini dengan tatapan yang tidak bersahabat.

"Saya masih ingin jadi dokter disini!" ucap Sehun tegas.

Dokter Siwon— dokter kepala— hanya memandang remeh kearah Sehun.

"Lantas, surat pengunduran diri anda kemarin itu untuk apa?"

Sehun sudah sangat muak tetapi Sehun mencoba setenang mungkin, "Saya akui saya salah. Tapi saya mohon dengan sangat, saya ingin tetap bekerja disini."

"Maaf dokter Sehun. Pihak rumah sakit sudah memiliki pengganti anda dan anda sekarang bukan dokter disini lagi," ucap dokter Siwon tegas.

"Saya mohon dok." Sehun sudah putus asa.

Jika dia sekarang bukan dokter lagi? Berarti Sokhyun akan membencinya. Sehun tidak mau hal itu terjadi.

"Maaf dokter Sehun."

Sehun mengepalkan kedua tangannya.

Buk!

"Harus gimana lagi gue mohon sama elo sih?!"

Sehun memukul Dokter Siwon tepat di pipi kanannya dan itu membuat dokter Siwon mundur beberapa langkah.

"Apa yang ada lakukan?" Tiba tiba ada seorang suster yang membantu dokter Siwon yang kehilangan keseimbangannya.

"Saya akan laporkan anda atas tindakan kekerasan!" ancam suster itu lalu keluar dari ruangan bersama dokter Siwon.

"BANGSAT!?!" Sehun menendang rak yang berisi berkas berkas dan membuat berkas berkas itu jatuh berhamburan.

Sehun duduk dan memeluk kakinya sendiri, "Sokhyun pasti benci gua."

°°°

Ini gaje parah sih. Tapi yaudah lah penting update:")

Wish「OSH」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang