26; culik?

357 49 6
                                    


Sehun tersenyum lalu berdiri dan langsung memeluk tubuh Irene dengan sangat erat. Sehun sangat bahagia kali ini, rasanya beban yang dia rasa akhir akhir ini langsung sirna dengan melihat wajah cantik wanita yang dia sayangi.

"Gue kangen Ren," ucap Sehun yang masih memeluk Irene.

Irene yang di peluk tiba tiba merasakan debaran yang luar biasa. Sungguh mimpi mimpinya dulu, sekarang benar terwujud. Namun masih ada satu hal yang bisa saja menghalangi dan meruntuhkan kembali mimpi indahnya itu.

"Gak bau rokok, ga bau alkohol. Kamu berarti masih dengerin ucapan aku," entahlah Irene tiba tiba menggunakan aku-kamu. Sehun merasa sangat bahagia.

Sehun semakin mengeratkan pelukannya dan mengelus elus kepala Irene, "Sama calon istri aku harus nurut dong. Kamu juga harus nurut sama aku."

Pipi Irene memanas, dengan satu dorongan Irene berhasil meloloskan diri dari pelukan Sehun. Lalu Irene berlari kearah dapur dan membuang bungkus rokok itu kedalam tong sampah.

"Eh, mau kemana?" ucap Sehun kaget. Masih ingin berada pada posisi tadi, terlalu nyaman menurutnya.

"Mau masak! Gausah kesini, kamu pasti cuma bikin kacau!" ucap Irene jutek. Namun, Sehun malah terbahak bahak. Irene nya benar benar kembali. Irene nya yang dulu. Yang selalu memberikan warna dalam hidupnya, yang selalu ada disaat Sehun rapuh dan merengkuh Sehun disaat terjatuh.

Sehun berharap takdir mempersatukan dirinya dengan Irene.

"Engga boleh gitu, kan udah tugas aku bantuin istrinya," Sehun tersenyum jahil dan mendekati Irene yang sedang salah tingkah.

Irene menjauhkan diri dari Sehun, "Ih apaan sih kamu! Suami suami, calon aku masih Taehyung ya!"

Dan pernyataannya itu sukses membuat Sehun bungkam.


°°°°

Hening. Hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring. Sehun dan Irene sama sama sibuk dengan makanannya, eh ralat. Sibuk dengan pemikirannya masing masing.

"Em, kalo udah selesai langsung bawa piring nya ke dapur ya. Biar aku cuci," setelah itu Irene berdiri. Hendak mencuci piring nya.

"Ren," lirih Sehun. Menatap Irene dalam.

"Apa?"

"Soal kamu yang masih calon istri Taehyung beneran? Ah, maksud aku. Kamu lanjutin perjodohan ini? " ucap Sehun sedikit ragu ragu. Irene yang tadi ingin pergi ke dapur untuk mencuci piring jadi mengurungkan niatnya dan kembali duduk bersama di meja makan bersama Sehun.

"Ya gitu. Ga mungkin aku batalin gitu aja. Ini bukan soal perjodohan, tapi tentang Taehyung yang ternyata masih terluka."

"Ha? Maksud kamu Taehyung terluka?"

Irene menghembuskan nafas dengan susah payah, "Iya, dia ternyata masih sayang Yura. Dan hal itu bikin dia dendam sama kamu."

"Ah bukan dendam. Lebih tepatnya masih kesel sama kamu. Coba deh kalian berdua ngomong baik baik. Setiap kalian ketemu pasti adu jotos kan?"

Sehun mengangguk, mengiyakan ucapan Irene. Memang selama ini dia dan Taehyung sama sama belum mau mengalah. Dan di situasi ini sepertinya Sehun yang akan mengalah. Demi dirinya dengan Irene.

"Oke, aku bakal bicara sama Taehyung. Tapi ga dalam waktu dekat ini. Lusa deh."

"Kenapa ga secepatnya aja? Besok gitu?" tanya Irene.

"Karena besok aku mau culik kamu," Sehun tersenyum.

"Ha? Maksud kamu?"

"Aku cuma pengen berdua sama kamu. Cuma sama kamu." Senyum Sehun semakin lebar.

Irene mencubit pinggang Sehun dan membuat Sehun kesakitan, "Apaansih! Ga boleh culik culik anak orang!"

"Aduh, iya iya. Kita kerumah kamu besok, aku ijin ke mamah kamu." Ucap Sehun dengan enteng. Irene malah membulatkan matanya tak percaya.

"Kalo gitu culik aja! Ga usah ijin ijin!" balas Irene cepat. Sehun tidak mengerti.

"Kenapa gitu? Katanya gaboleh nyulik anak orang, ya aku ijin makannya. Kamu malah gamau, kenapa?"

"Gabisa, kan aku ceritanya lagi kabur hehe. Lagian mama juga lagi marah sama aku yang minta batalin semua acara. Culik aku deh gapapa. Bawa aku yang jauh, hehe."

"Oke, tapi mampir dulu ke kua ya. Abis itu baru kita pergi jauh, hehe."



°°°

yeeyy update..

maap berantakan. tp jgn lupa vommen yay

Wish「OSH」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang