27; bersemu

321 54 7
                                    

Saya yakin kalian tahu caranya menghargai karya orang lain:)

°°°

"Eh, aku pulang ya udah malem." Irene berdiri lalu mengambil sling bag nya yang berada di disi sofa yang ia duduki.

"Mau pulang kemana? Katanya lagi kabur?" tanya Sehun sembari menegakkan tubuhnya.
Irene baru sadar, "Eh, iya lupa."

Irene mengambil ponsel yang berada didalam tasnya, "Ya mungkin aku cari hotel deh buat tidur. Ini udah jam 10, udah malem banget."

"Ya itu tau kalo ini udah malem banget. Tidur sini aja," saran Sehun.

"Eh? G-gak udah deh, hehe. Aku mendingan cari hotel aja, atau nginep dirumah Wendy?" jawab Irene sedikit gugup. Sehun justru ketawa.

"Kalo kamu gamau nginep disini karena takut aku apa apain, tenang deh aku ga bakal macem macem. Kamu tidur aja di kamar sebelah, disini ada dua kamar."

Sehun masih tertawa, Irene tersenyum kecut. "Bukan gitu, tapi..."

"Kenapa masih nolak? Hm? Atau mau tidur sama aku aja?" Sehun terbahak melihat ekspresi Irene.
"Tuh kan! Ah, aku cari hotel aja." Irene berjalan kearah pintu apartemen Sehun. Sedangkan Sehun tanpa menghentikan tawannya langsung berlari mengejar Irene.

"Bercanda sayang," Sehun menghentikan tawanya dan malah tersenyum manis.

Bukannya luluh, Irene malah makin salah tingkah. Pipinya bersemu merah dan jantungnya berdetak tak normal. Intinya Irene ingin pingsan saja.

"Apaan sih," Irene mendorong tubuh Sehun agar jauh jauh darinya. Sungguh, Irene malu sekali.

"Ciee salting ciee. Sini peluk biar muka merah kamu ketutupan," ucap Sehun yang malah semakin membuat Irene malu sekaligus kesal.

"Apaan sih!!! Besok gak jadi, batal pokoknya. Aku mau nikah aja sama Taehyung," kesal Irene sembari membalikkan badannya menjadi memunggungi Sehun. Sehun yang mendengar pernyataan itu langsung kelabakan dan segera meminta maaf dengan Irene.

"Iya iya, maap maap. Gak jahilin kamu lagi deh, seriusan. Tapi besok jadi ya? Ya? Ya?" mohon Sehun dengan tangan yang menggenggam tangan Irene.

"Bodo ah," Irene tidak perduli.

"Yah, masa masih ngambek. Beneran deh, aku minta maaf."

"Hm," ucap Irene singkat.

Sehun mengembangkan senyum nya, "Nah gitu dong, tapi asli deh. Kamu lucu kalo lagi salting, jadi pengen aku cium deh."

Setelah mengatakan itu, Sehun mengecup sekilas pipi kanan Irene. Lalu berlari dengan langkah seribu sembari tertawa terbahak bahak. Irene yang sedang menahan malu malah membeku ditempat dengan kelakuan Sehun.

"BODO AH!!!!" teriak Irene lalu ikut berlari mengejar Sehun.


°°°

"Morning sayang," sapa Sehun dengan senyuman manisnya yang membuat Irene meleleh, para pembaca juga pasti iya.

Saking melelehnya, Irene malah menutupi mukanya dengan handuk, "Stop panggil sayang! Stop bikin ambyar!"

"Hahaha," Sehun malah tertawa terbahak bahak. Sungguh Sehun sangat senang sekali membuat Irene salah tingkah.

"Sehun ihhh!" Irene memukul mukul badan Sehun dengan handuk yang dia pakai untuk menutupi wajah malunya tadi.

"Aduh, ampun sayang."

Plis deh, Irene udah ambyar parah.

"Bodo ga denger," Irene memilih untuk menutup telinganya.

"Iya, iya udah kok. Udah puas lihat pipi merah kamu, tapi mau cium dulu boleh?"

"SEHUN!!!!!"

"Aduh jangan teriak, tetangga pada grebek kita entar," Sehun terkekeh.

Tapi Irene ga bereaksi apa apa, cuma diem sambil makan sarapannya. Mungkin Irene udah lelah menghadapi keusilan Sehun. Jadi, lebih baik Irene diam dan tidak perduli dengan keusilan Sehun.

"Diem aja? Ngambek nih?"

Irene diam.

"Eh, jangan ngambek dong."

"Bodo," jawab Irene dengan cuek.

"Cium nih biar ga ngambek," Sehun tersenyum jahil.

"Sini kalo berani."

Cup.

°°°

asek asek.
itu nempel di pipi? jidat? apa bibir hayo? :v

Wish「OSH」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang