part 4

1.1K 135 13
                                    

Namun setelah beberapa saat penjaga keluar,masuklah beberapa gisaeng yang cukup cantik. Masing - masing mereka mendekat dan mulai melucuti pakaian milik Wendy.

"Aku mohon nona biar kan aku bertemu Bae Irene" ucap Wendy sambil menahan pakaian nya yang di tarik paksa oleh beberapa gisaeng.

"Apakah hanya nona Irene saja yang ingin kau temui. Kami juga seorang wanita, kau menyakiti hati kamj tuan muda" ucap salah satu gisaeng.

"Benar tuan muda, kau bisa bersenang - senang dengan kami. Sangat jarang kami kedatangan tamu yang muda dan tampan sepertimu" ucap gisaeng yang lainnya.

"Biarkan aku pergi aku mohon" ucap Wendy dengan Frustasinya.

Wendy pun melihat ke arah arak yang berada di meja dan melemparkan airnya ke atas hingga membuat semua yang ada di ruangan itu mejadi basah.

Setelah merasa tubuh nya terasa ringan tampa ada yang menarik nya ia pun bergegas meninggal kan ruangan itu dan tidak lupa dengan baju nya yang telah terlepas.

*Disisi lain*

"Bukannya kau ingin sekali meninggal kan gibang nona Irene " ucap laki - laki paruh baya yang lebih cocok menjadi ayah bagi Irene.

"Tidak ada kesempatanku untuk meninggal kan gibang" ucap nya dengan anggun dan dingin.

"Aku bisa membebaskan mu, sebagai ganti nya kau harus menjadi selirku" ucap lelaki tua itu yang merupakan mentri pertahanan Kang Hyeyeon.

"Kau adalah mentri yang paling berkuasa di negeri ini. Menjadikan ku selir, keberuntungan atau kesialan disaat yang bersamaan" ucap Irene masih dengan angkuh

"Aku tak masalah jika itu adalah kau Bae Irene" ucap Mentri Kang sambil mencoba membuka hangbok milik Irene, namun dengan cepat ia tahan.

"Ayo lah, aku akan membebaskan mu." Desak mentri Kang.

Tanpa perlawanan apa pun, Irene membiarkan apa yang akan di lakukan mentri mesum itu.

Namun saat ia ingin membuka pakaian dalam sutra milik Irene pintu yang di pakai keduanya rusak oleh seorang anak muda yang tidak lain adalah Wendy dengan bebepa gisaeng yang mengejarnya.

"Apa - apa an ini" ucap Mentri Kang dengan wajah yang sudah memerah.

Wendy yang sadar telah mengganggu aktifitas dua orang itu dengan cepat langsung meminta maaf.

"Maafkan aku paman, aku mohon maaf kan aku." Ucap Wendy sambil berlutut.

"Maaf tuan, dia adalah siswa baru sekolah kesenian Dohwaseo. Kami permisi tuan." Ucap salah satu gisaeng.

Namun saat Wendy ingin meninggalkan Mentri Kang dan wanita yang menemani mentri Kang. Ia melihat beberapa orang yang bebisik hingga sampai kependengarannya, dan terdengar sepetri melecehkan Wanita dengan bahu yang terekpos.

Dengan cepat ia pun melepaskan baju nya dan menutupi bahu Irene, dan dengan cepat berlutut kepada mentri Kang.

"Maaf tuan, walaupun aku tidak tahu siapa anda, tapi aku harus membawa gadis ini. Ini adalah ujian ku untuk di terima di asrama kesenian Dohwaseo. Kepala asrama kami adalah anak dari Mentri pertahanan Kang Hyeyeon, dan ayah nya adalah orang yang sangat hebat, jika aku tidak melalukannya ia akan menghukumku, aku mohon biarkan aku pergi dengan wanita ini" ucap Wendy yang kenal dengan ayah temannya Kang Hyewon. Walaupun mereka berteman namun Wendy tidak pernah bertemu ayah dari Kang Hyewon.

Melihat sekitar orang berbisik - bisik tentangnya, Mentri kang memberikan isyarat dengan tangannya agar Wendy membawa Irene.

"Bagaimana seorang pejabat negara seperti itu, sangat memalukan" gumam Wendy

"Karena kau telah bertemu nona Irene, aku mengundurkan diri tuan muda. Permisi" ucap gisaeng yang sebelumnya menyerang Wendy

"Tunggu, jadi dia adalah Bae Irene ? Kau adalah Irene" ucap Wendy bertanya pada Irene seakan tidak percaya.

"Iya tuan muda aku Irene" ucap Irene dengan anggun nya.

"Mari ikut denganku tuan muda" ucap Irene kembali menuju ruangan tidur milik nya.

My Gisaeng (Wenrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang