Part 10

877 99 2
                                    

Kini suasana kerajaan cukup ramai, karena akan di adakannya eksekusi terhadap salah satu murid yang berprestasi dari sekolah kesenian Dohwaseo dan merupakan anak tunggal mentri kesenian Kim Taeyeon.

"Tolong yang mulia selamat kan anakku, tolong lepaskan dia. Aku akan mengganti hukumannya" teriak Taeyeon sambil berlutu dengan mata yang sangat bengkak.

"Sudah aboji, jangan hukum dirimu, ini salahku biar aku terima hukumanku" ucap Wendy menghampiri ayahnya.

"Apa yang kau bicarakan Kim Seungwan" ucap Taeyeon marah pada anak nya.

Namun mata Taeyeon menangkap batu yang cukup besar dan runcing di depannya, dan tidak jauh dari jangkauannnya.

"Yang mulis, tangan seorang seniman lebih berharga dari nyawanya. Aku akan mengorbankan tanganku dan nyawaku untuk pembebasan putraku. Aku mohon yang mulia" ucap Taeyeon sambil mengayunkan batu tersebut ketangannya. Sadar dengan apa yang di inginkan ayahnya. Wendy pun meletakkan tangannya diatas tangan ayahnya.

"Ahk...." Ringis Wendy setelah batu besar dan runcing itu menghantam tangannya. Darah segar mengalir dengan sempurna seperti mata air yang tidak akan berhenti.

"Seungwan-ah" teriak seorang wanita dengan tangis yang menyita perhatian banyak orang, iya wanita itu adalah Irene yang ingin keadilan atas Wendy, dan di tahan oleg beberapa pengawal agar tidak mengganggu proses eksekusi

"Seungwan apa yang kau lakukan" ucap Taeyeon yang melihat darah segar mengalir di tangan anak tunggalnya.

"Aku memang pantas mendapatkannya aboji" ucap Wendy dengan tangis sambil mengayunkan kembali yang di pakai ayahnya sebelumnya.

Namun aksi itu harus berhenti, karena penjaga manariknya, tanda bahwa sudah tengah hari dan itu tandanya ia akan segera di eksekusi.

"Menurut undang - undang yang berlaku, bagi seseorang atau sekelompok orang yang mengganggu kenyamanan keluarga kerajaan akan langsung di eksekosi sehari setelah penangkapan tanpa perlu dilakukannya persidangan atau pun persetujuan dari raja. Eksekusi akan di mulai sekarang" ucap kepala pengawal.

1...2...3...4...

"Tunggu... Aku akan menyampaikan pesan dari yang mulia" ucap seseorang yang tak lain adalah penasesat kerajaan.

My Gisaeng (Wenrene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang