Beberapa bulan berikutnya berlalu dengan sangat cepat. Wendy merasa bahwa dia tidak perlu khawatir tentang tempat tinggal, makanan, dan pakaian lagi. Rasa kepedulian dari keluarga Kim adalah sesuatu yang tidak dia rasakan selama bertahun-tahun, sekarang menyelimutinya dan menghiburnya.
Wendy menikmati mengajar seni, minum dan berdebat berbagai topik dengan Jisoo. Perlahan kesedihannya luluh karena kehangatan dari teman-teman barunya. Dia juga merasakan dirinya membentuk ikatan dengan Seunghyun. Anak itu rajin belajar dan mau menerima segala pendapatnya.
Pada hari pertama Seungyun datang untuk pelajaran, dia bersemangat dan penuh perhatian. Ketika diminta untuk menggambar subjek, dia merenungkan begitu lama bahkan tanpa membasahi kuasnya sehingga Wendy harus menanyainya dan dia terkesan dengan jawaban Seunghyun.
Ternyata dia ingin benar-benar yakin dengan apa yang ingin dia lukis sebelum meletakkannya di atas kertas. Bahan gambar itu mahal, dia tidak mampu membuang apa pun yang diperoleh ibunya dari kerja kerasnya.
"Apakah akan baik-baik saja jika aku berlatih menggambar di atas meja dengan air guru ?"
Wendy tersenyum dan berkata
"Tidak apa-apa, kau boleh melakukannya"Di bawah pengawasan dan dorongan Wendy, Seunghyun mulai berkembang. Akhirnya, ia mulai mendatangi rumah Wendy sepulang sekolah untuk meningkatkan keterampilan melukisnya.
Suatu hari, Wendy meminta siswa untuk menggambar burung. Kim Dahyun, putra Jisoo, menggambar seekor rajawali yang kuat di atas tebing yang menunjukkan kepercayaan diri anak itu dan sifat-sifat angkuh dalam ilustrasi itu.
Seungyun menggambar seekor induk burung dengan seekor burung kecil membawa makanan kembali. Bocah itu berkata burung kecil itu ingin tumbuh dengan cepat sehingga bisa merawat ibunya. Wendy menyadari keinginan muridnya dan bersimpati padanya. Sepupu Seunghyun di sisi lain, hanya menggambar satu titik ketika ibunya mengatakan kepadanya bahwa menggambar tidak bisa mencari nafkah. Dia menghadiri kelas hanya untuk belajar membaca dan menulis saja.
Setelah kelas, Seunghyun menemui Wendy untuk meminta maaf atas perilaku sepupunya. Wendy merasa bahwa Seunghyun dibesarkan dengan baik. Dia juga memperhatikan kuas milik Seunghyun sudah mulai tipis karena penggunaan yang lama dan membelikannya beberapa kertas dan kuas ketika dia mengunjungi pasar jalanan pada hari berikutnya.
Sepulang sekolah hari itu, Seunghyun berkunjungan seperti biasa ke rumah gurunya. Wendy mendongak ketika dia mendengar Seunghyun memanggil sebelum masuk melalui pintu.
Dia tersenyum dan memberi isyarat, "Seunghyun-ah, cepat masuk, aku membelikanmu satu set kuas dan tinta baru dari pasar jalanan." Wajah Seunghyun itu bersinar dan kemudian muram."Terima kasih tapi tidak. Ibuku bilang aku tidak bisa menerima barang orang lain tanpa memberi kembali"
"Tidak apa-apa. Aku yakin kamu bisa menerima ini karena aku gurumu." Kata Wendy.
Tetapi Seunghyun bersikeras bahwa dia perlu memberikan sesuatu untuk menerima kertas dan kuas lukis. Dia menawarkan saputangan favoritnya sebagai hadiah sebagai imbalan kepada Wendy. Ada kupu-kupu di atas kelinci yang disulam. Melihatnya, Wendy teringat akan kata-kata yang dia ucapkan kepada Irene hari itu di toko pakaian.
"Joohyun-ah binatang apa yang kau sukai ? pasti kupu - kupu " Wendy menebak asal dan di balas dengan tawa pelan Irene
"Aku paling menyukai kelinci, itu binatang yang sangat lucu"
"Benarkah, berarti tebakanku salah"
"Tapi karena kau berfikir aku menyukai kupu - kupu, tidak masalah. Aku akan menyukainya mulai sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gisaeng (Wenrene)
Romance--Selesai-- InspirationPainter of the wind dan sungkyunkwan scandal (Wenrene and my Version) "Ikut denganku, mari bangun dunia kita berasama, hidup bersama, menggenggam bersama dan berbahagia bersama. Aku tak akan pernah meninggalkanmu. Karena aku m...