Di sebuah rumah terlihat seorang pemuda yang sibuk mempersiapkan segala alat perlengkapan melukis milik nya.
"Satu....dua....tiga..ok lengkap" ucap nya sambil memasukkan alat lukis ke dalam tas milik nya.
"Sudah semua Seungwan ?"
"Sudah aboji"
"Ayo kita pergi sekarang sudah dekat dengan waktu nya"
Kini Ayah dan anak tersebut pun menuju lapangan tempat di lakukannya tes masuk sekolah kesenian terkemuka di negeri ini.
***
Di sebuah rumah hiburan terlihat seorang perempuan lebih muda menarik - tarik dan membujuk perempuan lebih tua.
"Unnie ayo kita ke lapangan, di sana ada tes masuk sekolah kesenian" ucap perempuan yang lebih muda
"Untuk apa melihat kesana, kau tahu nanti malam aku ada pertemua dengan mentri Kang Hyeyeon"
"Ayo lah unnie, apa kau tahu unnie, banyak beberapa anak menteri mengikuti ujian itu, dari yang ku tahu anak para menteri sangat - sangat tampan, mari kita lihat"
"Baik lah, ajak juga Park sooyoung dan Jo yuri ya Eunbi, Unnie akan bersiap"
"Baik Irene Unnie ku yang tercinta sarange" ucap Eunbi adik tersayang Bae Irene
***
"Aboji, aku ingin membeli kuas baru, aku akan menyusul mu ke lapangan aku tak ingin kalah karena kuas usangku aboji" ucap Wendy sambil menunjukkan kuas yang sudah usang.
"Baik lah, segera kembali atau tidak kau akan terlambat. Ingat tidak ada tambahan waktu jika kau terlambat Seungwan" ucap Taeyeon selaku ayah Wendy
"Baik aboji aku pergi dulu" ucap Wendy sambil menuju tempat yang menjual beberapa perlengkapan menulis.
***
"Ayo Unnie bagaimana jika kita terlambat sampai ke lapangan ?" Ucap Eunbi kepada Irene dan di sambut anggukan oleh Yuri dan Joy.
"Kalian pergi lah dulu, aku akan menyusul nanti, aku ingin melihat beberapa barang di sini" ucap Irene
"Baik lah unnie, ingat jangan terlambat" ucap Joy dan pergi bersama Eunbi dan Yuri.
Kini Irene pun mulai berjalan dan melihat sekeliling daerah di lapangan yang terlihat banyak sekali beberapa orang berjualan mulai dari pakaian hingga mainan.
"Hei Seohyun-ah berikan aku juga permen milikmu lihat karena mu permenku jadi terjatuh"
"Tidak yoong, kau sendiri yang menjatuh kannya hyunnie tidak akan memberikan permen hyunnie kepada yoong"
"Kenapa kau sangat pelit sekali Seohyun-ah. Berikan pada ku sedikit"
Aksi tarik menarik permen pun terjadi. Hingga permen yang di perebut kan kedua nya pun terjatuh dan kotor dengan pasir yang menempel penuh.
Tangis dari gadis kecil Seohyun pun membuat pria kecil Yoong takut, dan coba membucuk Seohyun. Melihat itu Irene pun menuju ke arah mereka dengan dua permen di tangan nya.
"Sudah jangan menangis, ini Unnie ada permen untuk kalian berdua, jangan bertengkar ya" ucap Irene sambil memberikan permen kepada Yoong dan Seohyun kecil.
Namun seorang lelaki tampan melihat intens dan tersenyum kepada tiga orang tersebut.
"Cantik" kata yang tampa sadar ia ucapkan saat helaian rambut sang gadis yang tertiup angin hingga menampakkan jelas wajah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gisaeng (Wenrene)
Romantizm--Selesai-- InspirationPainter of the wind dan sungkyunkwan scandal (Wenrene and my Version) "Ikut denganku, mari bangun dunia kita berasama, hidup bersama, menggenggam bersama dan berbahagia bersama. Aku tak akan pernah meninggalkanmu. Karena aku m...