Setelah seminggu masapenyembuhan, Wendy pun menghadap Raja mengenai pembebasan dari menyelamatkan nyawanya. Kini ia duduk dengan suasana yang tak nyaman menunggu dengan gelisah apa yang akan di sampaikan raja, sehingga harus menemuinya secara langsung.
Tak lama setelah menunggu, pintu di geser pun berbunyi menampakkan seorang lelaki dewasa dengan pembawaannya yang cukup bijaksana.
"Yang mulia" ucap Wendy sambil bersujud di depan raja nyail itu.
"Angkat kepalamu" ucap sang raja sambil duduk dengan nyaman di tempat duduknya.
"Apakah kau tahu kenapa aku memanggilmu anak muda ?" Ucap Raja dengan berwibawa.
"Maaf yang mulia, seperti nya pemanggilan hamba mengenai kasus hamba seminggu yang lalu mulia" ucap Wendy dengan kepala tertunduk.
"Kau benar, untuk itu aku akan memberikan mu hadiah. Ini ambil lah" ucap sang Raja menyerahkan gantungan emas dengan lambang kerajaan.
"Kau dapat menukar apa pun di negeri ini dengan itu. Kau bisa menggunakannya sebagai akses untuk keluar masuk kerajaan sesukamu" sambung Sang Raja sambil meminum teh gingseng milik nya.
"Terima kasih yang mulia" ucap Wendy bersujud patuh.
"Anak muda, aku ingin kau menjadi mataku. Kau tahu jika aku tidak bisa keluar istana. Untuk itu aku ingin kau menggambar apa saja di luar istana. Kehidupan realistis rakyatku di balik tembok istana ini. Gambar apa saja padaku. Aku ingin kau menyerahkan lukisanmu setiap tujuh hari sekali saat tengah hari. Apakah kau bisa anak muda" ucap Sang Raja dengan tegas.
"Hamba bersedia yang mulia. Hamba akan menjadi mata yang mulia dan hamba akan menjadi pengikut yang mulia yang paling setia yang mulia. Hamba tidak akan menghianati yang mulia" ucap Wendy dengan tegas tak lupa menundukkan kepala nya tanda hormat.
"Kau anak yang baik. Aku akan mengabulkan satu permintaan mu. Apakah ada anak muda ?" Tanya Sang Raja penasaran.
"Terima kasih yang mulia. Aku ingin pembebasan untuk dua gisaeng di gibang yang mulia. Mereka bernama Bae Irene dan adik nya Bae Eunbi yang mulia" ucap Wendy dengan pelan namun tegas.
"Apakah dia kekasihmu anak muda ?" Ucap Sang Raja dengan senyum penuh arti.
"Benar yang mulia. Dia adalah kekasih hamba. Hamba tidak punya kekuatan apa pun atas pembebasannya, terima kasih jika yang mulia ingin membebaskannya" ucap Wendy kembali.
"Aku sendiri yang akan mengatur pernikahanmu anak muda. Jempulah dia sekarang, ambil ini dan berikan kepada ketua gisaeng disana" ucap Sang Raja memberikan kantung yang berisi beberapa keping emas di dalam nya.
"Terima kasih yang mulia" ucap Wendy bersujud.
***
Setelah selesai berbincang dengan Raja, Wendy pun berlari cepat menuju Gibang dengan kantung berisi emas di tangannya.
"Joohyun-ah aku akan membebaskanmu. Kita harus hidup bersama, membuat keluarga kecil bersama dan tua bersama" ucap Wendy sambil berlari kencang

KAMU SEDANG MEMBACA
My Gisaeng (Wenrene)
Romans--Selesai-- InspirationPainter of the wind dan sungkyunkwan scandal (Wenrene and my Version) "Ikut denganku, mari bangun dunia kita berasama, hidup bersama, menggenggam bersama dan berbahagia bersama. Aku tak akan pernah meninggalkanmu. Karena aku m...