03-PERTEMUAN SINGKAT

1.9K 135 1
                                    

Eheyy.. update lagi nihhhh

Chapter ini agak panjang si
But enjoy and happy reading yeorobun~

💜💜💜


Brugg..

"Aww... Maaf aku tadi terburu-buru jadi tidak melih-"

"Kau......" Ucap Sara sembari memberi tatapan kosong kepada Yoongi.

"Apa kau tidak punya mata?" Jawab Yoongi dengan nada dan wajah datarnya.

"Aku tidak sengaja, bahkan aku sudah meminta maaf. Kenapa kau kas-"

"Aigoo... Lihatlah siapa yang datang."
Suara Tuan Bang menghentikan pertikaian kecil antara Yoongi dan Sara.

Segera Yoongi meninggalkan tempat itu tanpa menatap Sara, setelah membungkuk kepada Tuan Bang. Sara hanya memberikan tatapan sinisnya saat pria berkulit pucat itu saat meninggalkannya.

"EY YOWW HITMAN BANGGG!!!" Sapa Sara kepada sang ayah.

"Apa yang membawamu ke BigHit, uri maknae ?" Jawab Tuan Bang sembari terkekeh dengan sapaan anak gadisnya tadi, Sara merupakan anak terakhir dalam keluarga Tuan Bang. Tidak heran jika Tuan Bang lebih sering memanggilnya dengan sebutan uri maknae ketimbang
menyebut namanya.

"Hehe.. Tentu saja karena aku merindukan ayahku yang seperti boneka teddy bear ini, lagi pula dua hari ini aku belum menyapanya dengan benar." Jawab Sara sembari memeluk ayahnya

💜💜💜

-Yoongi-
'Ahhh.. wanita itu, sungguh membuat suasana hatiku berantakan saja. Tunggu-tunggu, bukankah dia sedang belajar di Amerika ? Kenapa tiba-tiba datang ke BigHit ?'

"Hyung kenapa kau melamun ? Apa ada yang sedang kau pikirkan ?" Tanya Jungkook memecahkan lamunan Yoongi.

"Ah tidak, aku hanya kelelahan mempersiapkan comeback kita, lanjutkan makanmu."

19.30 KST

"Ahhh sudah lama sekali sejak terakhir kali kita makan bersama seperti ini." Ucap Serin, putri sulung Tuan Bang.

"Aku bahkan hampir tidak mengenali wajahnya setelah beberapa tahun tidak bertemu dengan Sara." Timpal Park Jihoon kakak ipar Sara.

"Berlebihan sekali, bukankah oppa dan eonni punya banyak uang ? kenapa tidak pernah menjengukku selama aku di Amerika ? Kejam sekali kalian."

"Bukan begitu, maafkan kami Sara. Tapi Hana masih sangat kecil, eonni belum tega mengajaknya naik pesawat selama belasan jam. Kau akan merasakannya ketika sudah menjadi ibu sepertiku."

"Sudah-sudah, berbincangnya nanti lagi. Habiskan makanan kalian dahulu." Pinta Nyonya Bang.

-SARA-
Sudah beberapa hari sejak aku kembali ke Seoul, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Tidak peduli sejauh mana aku merantau, tidak peduli selama berapa lama aku meninggalkan negara
ini, tidak peduli ada berapa musim di negara ini, bagiku Seoul tetaplah Seoul.

Yang akan terasa dingin jika mengingat kenangan-kenangan yang menyedihkan, dan terasa hangat jika mengingat kenangan-kenangan yang membahagiakan.

Dan buruknya kedua kenangan itu masih terlihat jelas dalam pikiranku, meski waktu sudah berjalan beberapa tahun lamanya.

"Maknae-yaa, jadi bagaimana? Apa rencanamu setelah ini?" Tanya Ayah memecahkan
lamunanku.

"Apa Ayah ingat temanku yang bernama Yoo In Na?"

"Bukankah itu teman dekatmu semasa SMP dulu?"

"Iya, dia membuka sebuah rumah sakit bedah di Ittaewon, cukup besar. Dan aku diminta olehnya untuk menjadi salah satu dokter bedah jantung di sana"

"Oh begitu rupanya, kapan kau akan mulai bekerja?"

"Inna menyuruhku mulai kerja minggu depan, tapi aku memaksanya besok hehe. Ayah tau kan kalau aku tidak bisa berdiam diri menganggur terlalu lama."

"Cepat sekali, mungkin Inna menyuruhmu mulai kerja minggu depan karena kau baru saja datang dari Amerika. Yasudah terserahmu saja."

💜💜💜

Langit cakrawala pagi ini sangat cerah, secerah masa depan orang-orang yang tidak menyerah akan mimpi-mimpi besarnya.

Sorot cahaya matahari memenuhi ruang tidur bernuansa serba putih milik gadis lesung pipi bermarga Bang itu. Gadis cantik itu sudah terbangun dari tidurnya
sejak beberapa jam yang lalu.

Tetapi dia tak kunjung keluar dari kamarnya untuk pergi sarapan atau
hanya sekedar menyapa anggota keluarga lainnya. Dia terlalu sibuk mempersiapkan diri, karena
ini adalah hari pertamanya bekerja.

Dug..Dug..Dug..Dug...

Suara langkah kaki mungil Sara menuruni anak tangga rumah mewah itu.

"Kau tidak sarapan dulu ?" Tanya Nyonya Bang kepada anak gadisnya.

"Tidak bu, aku harus berangkat sekarang."

"Yasudah bawalah ini untuk makan siang"

"Iya, bu-
Oh ayah.. Tumben sudah rapi, mau berangkat ke kantor ?"

"Iya, ayah ada rapat dengan bangtan pagi ini. Setelah itu ada rapat dengan para pemegang saham jam 10 nanti."

"Berangkat saja denganku Yah, kitakan satu arah."

"Begitu ya? Baiklah Ayah akan berangkat dengan anak gadis kesayangan Ayah."

-Yoongi-
'Ah.. kenapa juga Bang PD-Nim mengajak kita rapat pagi-pagi sekali sih ? ini bahkan belum genap pukul 8 pagi.

Aku masih sangat mengantuk karena baru tidur pukul 5 pagi tadi. Dan
sekarang aku sudah dipaksa bangun untuk bersiap-siap berangkat ke BigHit.

Ahhh.. malas sekali, benar-benar hari yang menyebalkan.'

"Kau saja yang membangunkannya, aku tidak berani" Ucap Taehyung atau pria lebih dikenal V.

"Ahh.. tidak tidakkk.. kau saja hyung.." Jawab Jungkook sambil mendorong Taehyung ke depan pintu kamar Yoongi.

"Ahh... Pria itu sangat sulit dibangunkan. Aku masih ingin hidup, setidaknya jika aku harus mati, tolong jangan pagi ini. Aku ingin mempunyai kekasih dulu sebelum mati." Ucap Hoseok sambil
menjauh dari kamar Yoongi.

'Ahh... Kenapa mereka sangat berisik sekali sih diluar sana ?'

"Hyung bangunkan roommate-mu itu, kau kan sekamar dengannya." Ujar Namjoon sang leader.

"Dia baru saja pulang ke dorm pukul 5 pagi tadi. Walaupun aku lebih tua darinya, tapi kita tidak bisa mencegah hal-hal buruk yang akan terjadi nanti bukan?" Ucap Jin meninggal Namjoon.





CEKLEKK...

--



Kepanjangan ya keknya ?



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOUR FUTURE [SUGA Of BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang