21-Kim Nara

1.4K 98 0
                                    

"Aku di sini" Ucapnya dari balkon kamarnya
"Aku bosan berbaring seharian, terlebih kau menyita ponselku."

"Kemarilah dok, sangat bagus melihat pemandangan dari atas sini."

Sara tampak pasrah dan menuruti perkataan Nara

"Kau tak berpikiran untuk lompat dari sini kan?" Tanya Sara dengan nada penuh selidik.

"Tidak, aku sudah mempertimbangkan segala hal, aku ingin sembuh."

Sara sangat terkejut sekaligus senang, baru saja tadi pagi Nara berdebat dengannya soal kematian kini gadis itu berkata bahwa dirinya ingin sembuh.

"Sembuhkan aku dok." Ucapnya sekali lagi

"Kenapa kau tiba-tiba.."

"Apa kau tak ingin menyembuhkanku?" Tanya Nara

"Bu-bukan begitu tapi.."

Kemudian Nara menjelaskan kepada Sara apa yang membuatnya berubah pikiran. Semua orang tahu kalau Nara memiliki kelainan jantung sejak lahir. Itu membuatnya tidak bisa melakukan aktifitas normal seperti teman-teman yang lainnya. Saat pelajaran olahraga tiba, maka Nara hanya melihat teman-temannya yang bergerak dan berkeringat dari balik jendela kelasnya.

'Apakah seseru itu?' tanyanya dalam hati paling kecilnya.

Sementara itu semakin lama ia semakin putus asa dan pasrah, kedua orang tuanya yang sibuk bekerja tak benar-benar memberi perhatian kepada Nara. Setiap hari Nara hanya diasuh oleh pengasuhnya. Dari bangun pagi hingga menjelang ia pergi tidur, gadis itu selalu bersama pengasuhnya. Sekalipun keluarga mereka berkumpul di akhir pekan, ayahnya sibuk mengerjakan dokumen perusahannya sementara ibunya sibuk menghadiri kelas yoga bersama teman-teman sosialitanya.

Terkadang tanpa sengaja Nara seringkali mendapati kedua orang tuanya yang sedang adu mulut mebicarakan tentang perawatan anaknya. Sebenarnya kedua orang tua Nara sangat peduli dengan Nara, tapi diantara mereka berdua tidak ada yang mau mengalah dengan kesibukannya masing-masing. Nara merasa kehadirannya tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Maka dari itu ia sangat benci dirawat di rumah sakit, sangat benci dengan kata-kata SEMBUH.

Hingga suatu hari ia mengenal boyband BTS yang terkenal dengan Love Myself campaign-nya. Ketika mendengarkan lagu-lagu BTS Nara mendapat sebuah harapan, Nara merasa bahwa dia harus sembuh. Ia butuh sembuh agar bisa berolah raga seperti teman-teman yang lainnya. Ia butuh sembuh agar dapat pergi ke konser BTS. Ia butuh sembuh agar dapat pergi ke club malam jika dewasa nanti. Ia juga butuh sembuh agar ia bisa membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa ia adalah gadis yang kuat, yang bisa bangkit dan sukses. Nara juga memberi tahu alasannya kenapa ia memilih Sara untuk menyembuhkan penyakitnya. Itu karena dia percaya bahwa Sara adalah wanita yang baik, ia mampu bangkit dari keterpurukannya beberapa tahun yang lalu. Sara bingung kenapa gadis ini bisa tahu masa lalunya, ia lupa jika sudah menjadi istri bangtan maka segala hal yang menyangkut oada dirinya akan mudah ditemukan.

"Aku akan menyembuhkanmu. Kau pasti sembuh. Aku akan mengajakmu ke konser BTS bulan depan, aku janji." Ucap Sara sembari menggenggam tangan gadis 15 tahun itu dengan senyum lesung pipit khasnya. Nara tidak membalas ucapan Sara, gadis itu hanya membalas ucapan Sara dengan senyum cantik nan tulus.

Hari ini Sara pulang lebih cepat dari hari-hari sebelumnya. Ia sangat senang setelah mendengarkan secuil kisah hidup dari pasiennya yang berharga itu.

"Kau membuat keputusan yang tepat Nara. Hidup ini begitu berharga. Kau harus sembuh." Ucapnya yang tak lepas dari senyum manisnya.

--

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOUR FUTURE [SUGA Of BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang