Seperti pagi-pagi sebelumnya, kedua pasangan yang baru beberapa hari menikah ini memulai kesibukannya. Hari ini Yoongi tidak ada jadwal khusus, dia mempunyai janji dengan Seok Jin untuk pergi memancing. Tapi hingga pukul 7 pagi dia masi setia di bawah selimutnya, meringkuk seperti se ekor kucing yang sedang tidur. Sementara itu, Sara sedang sibuk-sibuknya di dapur. Wanita itu selalu menyempatkan untuk membuatkan suaminya sarapan. Walaupun hidangan yang di masak Sara tak pernah tampak sebagai makanan bagi Yoongi.
"Akirnya selesai juga." Ucap Sara sambil menghela nafas menyiapkan bekalnya.
Selesai menyiapkan bekal, ia menghampiri Yoongi, menggoyangkan kaki suaminya alih-alih membuatnya bangun "Sarapan sudah siap, entah kau menyebutnya makanan domba atau sapi. Paling tidak makanlah walau hanya sesuap." Melihat tidak ada reaksi dari Yoongi, wanita itu segera pergi ke kamar mandi begitu saja untuk membersihkan tubuhnya.
Sebenarnya Yoongi sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu. Hanya saja ia sedang melamun di bawah selimutnya, memikirkan kejadian kemarin. Saat dirinya diantar pulang oleh Mona mantan kekasihnya 10 tahun silam. Iya, mantan kekasih sekaligus cinta pertamanya. Dia sibuk menenggelamkan pikirannya, sibuk mencari-cari alasan mengapa Mona menawarinya tumpangan sementara selama 10 tahun terakhir ini dia hampir tidak pernah berbicara dengan Yoongi. Begitu lama pria itu tenggelam dengan pikirannya sendiri hingga tak sadar jika dia merasa seperti baru saja Sara menggoyangkan kakinya untuk menyuruhnya sarapan, kini wanita itu sudah pergi meninggalkan rumah untuk bekerja.
💜💜💜
Baru saja menginjakkan kakinya di rumah sakit. Dia sudah dibuat geram dengan kelakuan Kim Nara. Pagi ini Sara mendapat laporan jika pasien spesialnya itu meninggalkan ruangannya lagi entah ke mana. Asisten Sara, para suster hingga petugas keamanan rumah sakit dikerahkan Sara untuk mencari keberadaan Nara.
Sara hampir tidak pernah sarapan, ia hanya meminum segelas penuh susu almon. Tapi dia cukup kuat untuk berlarian keliling rumah sakit. Setelah kesana kemari akhirnya wanita itu menemukan orang yang telah dicari-carinya sejak tadi. Kim Nara, gadis berusia 15 tahun itu tengah sibuk memakan sarapannya sembari menonton fancam konser BTS di Paris beberapa bulan yang lalu. Mata Sara melotot wajahnya berubah menjadi merah ketika mengetahui gadis itu telah memakan olahan daging. Yang benar saja, gadis itu ada pemeriksaan rutin dan akan dioperasi nanti sore.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sara dengan nada tajam kepada Nara
"Oh kau mencariku?" Ucapnya santai sambil tertawa kesenangan dengan mata yang tak lepas dari pandangan konser idolanya.
Sara yang sudah tidak sabar lagi terpaksa merebut ponsel Nara. Sejak kemarin gadis itu sangat mempersulitnya. Dan hari ini Nara benar-benar membuat masalah, dia sudah diperingatkan untuk puasa tapi dengan beraninya dia malah memakan makanan yang menjadi pantangan penyakitnya, daging merah.
"Apa yang kau lakukan? Kembalikan itu padaku" Ucap Nara dengan sedikit membentak sambil mencoba merebut ponselnya yang dibawa oleh Sara.
"Kutanya apa yang kau lakukan ?"
"Kau tak lihat ? Aku sedang makan dan melihat konser oppaku. Kembalikan ponselku."
"Maka dari itu apa yang membuatmu berani untuk sarapan ? Kau tak ingat aku menyuruhmu puasa karena kau ada pemeriksaan rutin sebelum operasi nanti sore. Apa kau sudah bosan hidup?"
"APA YANG KAU KETAHUI TENTANG KEHIDUPAN? Jangan sembuhkan aku, biarkan aku mati." Bentak Nara dengan mata yang berkaca-kaca
Sara terkejut sekaligus terpukul, ia ingat detik-detik terakhirnya dengan mantan kekasihnya. Senyum manis itu, segala hal yang menyakitkan itu. Sara sangat kesal, apa menurut Nara kehidupan itu tidak ada artinya ? Apa baginya mati tak menyisakan kesedihan bagi orang tercinta yang ditinggalkannya ? Begitu mudahnya berandal kecil itu berkata tentang kematian. Sara mencoba menahan amarahnya, ia sadar jika yang sedang berhadapan dengan dirinya saat ini adalah hanya gadis kecil di bawah umur. Ia memilih untuk mengalah.
"Ayo kembali ke kamarmu jika ingin ponselmu kembali." Ucap Sara.
Setelah mengekor di belakang Sara, Nara terpaksa kembali ke tempat tidurnya dengan wajah cemberut.
"Tunggu di sini hingga aku kembali."
"Bagaimana dengan ponselku?" Tanya Nara
"Aku akan menyitanya untuk saat ini." Ucap Sara sambil menutup pintu kamar Nara.
"Arghh.. menyebalkan sekali dokter jelek itu."
Sara sedang berdiskusi dengan beberapa rekan kerjanya. Ini adalah masalah terserius yang pernah dialaminya sejak pertama kembali ke Seoul. Para dokter dan professor memutuskan untuk menunda operasi Nara dikarenakan dia telah memakan daging merah tadi pagi. Sara sangat kesal dengan gadis itu, dengan adanya penundaan operasi ini maka persentasi Nara untuk gagal jantung akan semakin tingi. Sara sangat cemas tetapi gadis yang dicemaskannya tampak biasa saja dan pasrah dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Sara sangat pusing, ia memijat keningnya sebentar
"Dok, apa kau tahu? Aku dengar Nara jika dia tidak mau dioperasi jika bukan kau yang mengoperasinya." Ucapan Soobin membuat Sara berputan badan.
"Mengapa begitu? Kenapa harus aku?"
"Entahlah, yang pernah aku dengar Nara pernah berkata hanya kau yang bisa membuatnya sembuh."
Sara bingung dengan ucapan Soobin, Sara meninggalkan Soobin begitu saja dan segera pergi menuju kamar Nara untuk memeriksa keadaan gadis nakal itu. Betapa terkejutnya Sara jika Nara tidak di kamarnya lagi.
"Oh Tuhan perbuatan buruk apa yang pernah aku lakukan di kehidupanku sebelumnya? Ke mana lagi berandal kecil ini?" Ucap Sara sedikit putus asa.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR FUTURE [SUGA Of BTS]
FanficMin Yoongi seorang pria yang dingin, acuh, tempramental dan sangat mencintai pekerjaannya lebih dari apapun. Laki-laki ini belum pernah menjalin hubungan setelah putus dengan cinta pertamanya. Di umurnya yang menginjak kepala 3, kedua orang tua Yoon...