***
Hari ini Exo memiliki jadwal untuk tampil disebuah acara musik seperti yang dikatakan Sehun 3 hari lalu. Arana menontonnya dan Arana kembali dibuat takjub oleh pemuda bermata tajam itu. Untuk sekian kalinya Arana akui, Ia benar-benar jatuh pada pemuda itu tanpa alasan apapun.
Arana meraih handphonenya saat layar benda pipih itu berkedip bertanda jika ada telfon masuk. Ia mengerutkan dahinya saat melihat nama 'Sehun' dilayar panggilannya. Dengan sedikit keraguan Arana mengangkat telfon tersebut.
"hallo ?" Arana menyapa ragu.
"sedang apa ?"
Dan suara bass itu membuat hati Arana melegah. Ia tersenyum saat mendengar suara Sehun menyapa telinganya dan jantungnya kembali bergemuruh, berdetak diatas normal.
"baru saja menonton acara musik" jawab Arana, tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
"menontonku ?"
Tanpa Arana lihatpun Ia tahu jika diseberang sana Sehun sedang tersenyum menggoda seperti biasanya. Arana terkekeh kemudian bangkit dari duduknya menuju jendela kamarnya.
"menurutmu ?"
"ah, aku mengerti. Bagaimana penampilanku tadi ?"
"seperti biasa. Kau sangat mempesona" kekeh Arana dan dapat Ia dengar suara Jongdae berseru menggoda Sehun.
"apa Arka hyung membatasi jam malam mu ?" setelah Sehun sedikit menjawab godaan Jongdae dan Xiumin diseberang sana, anak itu kembali berbicara.
"tidak. Kenapa ?"
"ayo kita bertemu"
"sekarang ?" kerutan halus muncul didahi Arana.
"ya, sekarang"
"tapi—."Arana menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam lantas kemudian dia menghembuskan nafas kecilnya. "apa kau tidak lelah ? kau baru saja pulang dari acara itu"
"tidak. Aku ingin bertemu denganmu"
"untuk apa ?" Arana bertanya namun tak urung Ia meraih coat cream yang digantungnya dibelakang pintu kamarnya.
"hanya ingin" jawab Sehun dari seberang sana. Arana terkekeh kemudian meraih kontak mobil miliknya yang beberapa bulan lalu baru dibelikan oleh Arkana.
"dimana ?" tanya Arana kemudian setelah dia masuk kedalam mobilnya.
"jemput aku dulu di dorm" Sehun terkekeh diseberang sana. Arana memutar bolamatanya kemudian ikut tertawa kecil.
"sebutkan alamatnya dan aku akan datang"
"akan ku kirimkan. Hati-hati"
Handphone Arana meredup dan dengan cepat Arana membuka pesan yang baru saja masuk kedalam handphonenya. Berisikan alamat yang diberikan oleh Sehun. Tanpa menunggu waktu lagi, maka Arana melajukan mobilnya menuju dorm milik 8 pemuda tampan itu.
Jika dulu Ia berusaha mati-matian untuk tidak bertemu dengan Sehun, maka berbanding terbalik dengan sekarang. Matanya haus akan wajah tampan dengan senyum malu-malu itu. Dan telinganya rindu dengan suara bariton yang selalu menyebut namanya. Hatinya rindu semua tentang pemuda itu.
Arana sudah pernah bilang jika Ia takut perasaan ini akan semakin egois untuk memilikinya jika Ia memaksa untuk bertemu dengan pemuda itu. Dan kini ucapannya telah terbukti. Arana menjadi egois untuk menyenangkan hatinya.
***
Sehun tersenyum senang dan segera meraih mantel coklatnya. Suho mengerutkan dahinya saat melihat si bungsu terlihat beda dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star
Fanfiction(COMPLETED) Disaat aku menjatuhkan mataku padanya, disaat dia membuatku mulai terobsesi. Hal pertama yang kulakukan adalah berdoa kepada Tuhan agar segera mempertemukanku dan aku akan mengatakan hal yang ku pendam sejak dulu bahwa aku mencintainya.