Bad Dream

373 37 5
                                    

Bad Dream

***

Arana menatap kearah Sehun dan Sumin yang berdekatan. Jika bisa, Ia ingin memisahkan gadis yang sedang tersenyum mesra menatap Sehun didepan sana. Tapi apalah dayanya ? Sehun melakukan ini semua untuk melindunginya. Dan Arana harus tahu diri saat ini.

Arana menolehkan kepalanya kearah lain saat Sumin bergerak memeluk Sehun. Sedangkan Sehun terpaku didepan sana saat matanya menangkap gerakan Arana.

Manager Kim langsung berdiri didepan Arana menghalangi pandangan Sehun dan Arana sekaligus. Sedangkan Manager Lee merengkuh bahu Arana. Arkana menitipkan adiknya padanya, dan Manager Lee tentunya tidak ingin Arana menyaksikan semua ini.

"itu tidak ada di skenario. Kau tahu ?" Manager Kim bertanya pada salah satu karyawan Dispatch yang ikut memantau.

"aku juga tidak tahu. Tapi kami tidak akan memasukkan foto itu" ujar wanita itu. Ia melirik kearah Arana yang masih menunduk enggan untuk mengangkat wajahnya, sebagai wanita Ia bisa merasakan bagaimana sakitnya melihat kekasih sendiri dipeluk oleh wanita lain.

"aku harus bicara dengan Manager Han" kata Manager Lee.

"keadaan sedang pelik. Apa kau ingin ini akan semakin lama ? aku tidak ingin menyiksa Sehun dan Arana" Manager Kim yang notabennya lebih tua dari Manager Lee memukul pelan kepala rekan kerjanya itu.

"gadis itu memang menyimpan perasaan untuk Sehun sejak Ia menjadi trainee. Dan aku harus mencegahnya agar tidak melangkah lebih jauh"

"yak !! kau sedang memeluk kekasih Sehun. Kau baru saja bilang apa ?!"Manager Kim mendelik pada Manager Lee.

"Oh Ara-ssi"

"aku tidak apa-apa Manager-nim. Kalian sangat lucu.... kalian memang sangat menyayangi Exo seperti anak kalian sendiri" kekeh Arana dan dia mengangkat bahunya.

"mereka bahkan menyita perhatianku sejak aku ditugaskan menjadi Manager mereka" jawab Manager Lee.

"terutama Sehun" tambah Manager Kim. Mata mereka ber-3 menatap lurus kearah Sehun dan Sumin yang masih berakting didepan sana.

"ah, aku mengantuk" Arana beralih untuk duduk dikursi taman yang tidak jauh darinya.

"aku akan membelikanmu minuman" kata Manager Lee.

"terimakasih Manager-nim" Arana tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Manager Kim segera membicarakan hal ini pada karyawan Dispatch yang kebetulan melihat hasil foto mereka.

"Freya-ssi" panggilan berbisik itu membuat Arana bergidik. Ia menoleh kesebelah kanannya dan melihat Hanna melambaikan tangannya dengan kamera yang dibawanya. Mata Arana membola kemudian Hanna tertawa, Ia menyuruh Arana untuk melihat ponselnya.

Jangan khawatir, Sehun tidak akan berpaling darimu. Hehehhee. Semangat !!

Arana mendongak menatap Hanna yang menunjukkan dua jempol tangannya sembari tersenyum lebar. Arana menghembuskan nafas leganya, setidaknya Ia mempunyai satu dukungan dari fans Sehun.

Terimakasih. Kau kembalilah ke apartementmu

Hanna terkekeh kemudian dia mengangkat kameranya pertanda dia sedang mengambil bukti bahwa itu hanyalah settingan yang suatu saat akan Ia sebarkan untuk para penggemar. Arana hanya menggelengkan kepalanya kemudian dia berfokus pada Sehun dan Sumin kembali.

Dan Arana mengerjap saat melihat wajah Sehun mengeras kemudian melangkah meninggalkan Sumin yang berteriak memanggilnya. Sehun berjalan mendekat kearahnya hingga refleks Arana berdiri menyambutnya.

"ada apa ?" tanya Arana pelan. Mata Sehun mengarah pada mata Arana seolah Ia tidak ingin melepaskan wanita itu barang sedikitpun.

"Sehun Oppa !!" Sumin sampai diantara mereka. Wajahnya memerah menahan tangisnya sedangkan Sehun berusaha tuli untuk sekarang.

The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang