Falling For You

505 37 16
                                    

Voment please :')

***

neoye ireumeul bureugo
neoye soneul jabado dweneun na
buseojineun haessareun naman bichuna
na ireoke haengbokaedo dwae

Arana tersenyum saat mendengar Sehun bersenandung disebelahnya. Sesekali dia melirik kearah Sehun yang terfokus pada layar televisi Arana menonton konser Exo yang Arana koleksi. Laki-laki itu sedari tadi pun tidak beranjak dari sofa, ketika konser berakhir maka dia dengan lekas mengganti dengan video yang lain.

"apa kau tidak bosan ?" tanya Arana.

Sehun menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum sekilas kemudian tangannya menunjuk pada layar tv Arana. "aku terlihat tampan disana" pujinya.

Arana memutar bola matanya. "ya ya ya, kau memang tampan" jawab Arana sambil merebahkan kepalanya dibahu lebar Sehun.

Laki-laki itu menoleh sebentar kemudian fokusnya kembali lagi ke layar televisi Arana. "ah, sebenarnya disana ada Tao hyung" gumam Sehun nyaris tidak terdengar.

"apa kalian masih berhubungan ? maksudku bertukar kabar ?" tanya Arana.

Sehun mengangguk kecil. "sesekali kami bertukar kabar. Kris hyung sungguh keren, aku mengaguminya" kata Sehun.

Yah, Kris kini memiliki perusahaan yang Ia dirikan sendiri dengan jerih payahnya. Meskipun banyak yang berkata jika Kris kacang lupa kulit, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Arana bahkan pernah menyaksikan bagaimana mereka ber-8 menghubungi Kris lewat video call. Disana, Kris menangis haru melihat 8 saudaranya.

Laki-laki itu tidak sekuat yang mereka fikirkan.

"kalian tidak pernah bertemu ?" tanya Arana. Dia mengambil tangan Sehun untuk ditautkan dengan tangannya.

"tidak" Sehun menjawab pelan. Terbesit rasa rindu yang luar biasa pada kakak-kakaknya yang kini berjuang sendirian disana. Terbesit kenangan singkatnya bersama 3 kakaknya yang bahkan sampai sekarang tidak pernah Sehun lupakan.

"aku berharap kalian lekas bertemu" bisik Arana.

Bukan hanya harapan Arana, tapi semua harapan penggemar Exo sejak dulu pun ingin melihat mereka berfoto dengan formasi 12 lagi. Meskipun 3 diantaranya bukan lagi anggota Exo.

Sehun tersenyum kecil dan mencium sekilas puncak kepala Arana. Ia mengamini dalam hatinya.

"bagaimana persiapan Fansign bukumu ?" Sehun mengubah topik pembicaraan.

Arana mengernyit sebentar kemudian dia meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Banyak notifikasi dari akun sosialnya, masih membahas hal yang sama sejak kemarin. Perihal postingan tentang squel bukunya.

Arana membuka aplikasi kalender diponselnya kemudian dia mengernyitkan dahi. "oh, 2 hari lagi. Aku melupakannya" Arana bangun dari posisinya bersandar didada Sehun.

"bagaimana bisa kau lupa ?" Sehun menahan senyumnya melihat sang gadis yang kini beralih untuk menghubungi salah satu editornya.

"jika kau tidak bertanya, mungkin aku tidak akan mengingat tanggal itu. Terimakasih" Arana mencium sekilas pipi Sehun sebelum akhirnya gadis itu beranjak menuju balkon untuk berbicara pada editornya.

Sehun terkekeh dan mengamati bagaimana Arana menanyakan apa yang diperlukan saat acara itu berlangsung pada editornya. Raut wajah bingung gadisnya sungguh membuat Sehun melupakan jika dia tadi menonton konser Exo.

Gadisnya ?

Yah , mereka kembali bersama dimulai malam itu. Malam dimana Sehun meminta Arana mendampinginya untuk kembali merintih jalanan bersama lagi. Dan Arana menyanggupinya. Tidak bisa membiarkan hatinya lebih jatuh terlalu lama, maka Arana membiarkan semuanya mengalir sebagaimana mestinya.

The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang