Been Through
***
Arana menatap gadis dengan penampilan tertutupnya itu. Dalam hati, dia merutuk menyutujui untuk bertemu dengan Sumin. Harusnya Ia tidak usah menjawab telfon dari Managernya dan berakhir diminta untuk menemui gadis itu disini.
"jika boleh tahu, ada apa ?" Arana tidak ingin berbasa-basi. Ia masih menyimpan kuat perkataan Manager Lee yang berkata jika gadis ini menyukai Sehun. Ah, siapa yang tidak menyukai kekasihnya itu ? mungkin hatersnya selebihnya yah, Ibu Arana saja berkata jika Sehun mahakarya Tuhan yang sangat indah.
"aku tidak ingin berbasa-basi" suaranya lembut namun penuh intimidasi. Arana mendengus dalam hati, Ia juga tidak suka berbasa-basi. "aku turut prihatin dengan hubungan kalian"
Mata Arana menyala dan dia mengerutkan dahinya. Sedangkan Sumin tersenyum ditempat duduknya.
"apa maksudmu ?" Arana tidak perduli jika disampingnya ini adalah seorang Idol atau siapapun. Ia hanya tahu gadis disebelahnya ini remaja yang baru merasakan apa itu menyukai seseorang.
"hubungan palsu ini akan berlangsung lumayan lama"
Mata Arana memanas namun Arana berusaha untuk menyembunyikan ekspresi terkejutnya. Yang Arana lakukan hanya menghembuskan nafasnya lantas mencoba untuk tersenyum. Ia menoleh pada Sumin dan mengangkat sebelah alisnya.
"lalu ?" tanya Arana.
Sumin yang tadinya hampir mengembangkan senyumnya kini menoleh dengan dahi berkerut. "aku turut prihatin—."
"tidak perlu, karna hubunganku dengan Sehun tidak membutuhkan belas kasihan" Arana mengangkat bahunya.
Sumin mengepalkan sebelah tangannya menahan amarah yang menguasainya sekarang. Mulutnya terkatup rapat, matanya menajam dibalik kacamata berwarna hitam itu.
"dengar Sumin-ssi" kata Arana pelan. "aku tahu kau menyukai kekasihku, dan aku tahu kau menginginkan Sehun secara nyata. Benar ?"
Sumin menggertakkan giginya sedangkan Arana tersenyum kecil. Gadis itu baru berumur 18 tahun, dan Arana memaklumi tingkah egois dan labilnya.
"tapi kau juga harus sadar, Sehun milikku. Selamanya akan menjadi milikku. Selama apapun hubungan palsu kalian, aku akan tetap berada disampingnya dan aku orang pertama yang akan menggenggam tangannya"
"Ya !!" Sumin tidak terima sedangkan Arana menundukkan badannya. Meskipun Ia lebih tua dari Sumin, tapi Arana menghormati Idol didepannya ini.
"aku peringatkan—."
"tidak perlu, aku tidak butuh peringatanmu. Kalau begitu selamat sore" Arana keluar dari mobil Sumin dan matanya bertabrakan dengan Manager Han. Arana tersenyum miring kemudian melangkah tanpa menyapa wanita yang sudah membuat Sehun dan dia seperti ini.
Arana melangkah masuk kedalam gedung setelah menukar tiketnya. Ia menghembuskan nafas beratnya kemudian matanya terarah pada Sunny yang menunggunya sambil melambaikan tangannya, disebelahnya ada Hanna tersenyum menyambutnya.
Arana kesal. Ia sangat menyayangi keputusannya untuk bertemu Sumin.
Arana melangkah menuju kursi yang sudah disediakan olehnya, tepat berada diantara Sunny dan Hanna. Fansign Exo akan berlangsung sebentar lagi, dan Arana tahu jika Sumin datang untuk memperkenalkan diri secara resmi pada penggemar Exo.
Suho memberitahunya barusan.
"kau darimana ?" tanya Hanna.
"ada urusan sebentar" Arana menjawabnya pelan. Meskipun gadis itu tersenyum, tapi Sunny jelas tahu ada yang mengganggu pikiran Arana. Namun Sunny memilih diam , membiarkan Arana bergelut dengan pikirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star
Fanfiction(COMPLETED) Disaat aku menjatuhkan mataku padanya, disaat dia membuatku mulai terobsesi. Hal pertama yang kulakukan adalah berdoa kepada Tuhan agar segera mempertemukanku dan aku akan mengatakan hal yang ku pendam sejak dulu bahwa aku mencintainya.