White Noise

357 30 20
                                    

Voment please 😊

***

"kapan acaranya ?" tanya Suho sembari meminum soda yang baru saja diambilnya dari kulkas. Kakinya melangkah menuju Manager Kim dan Sehun yang berada diruang tengah.

"setelah buku Arana rilis" jawab Manager Kim sambil melihat kembali jadwal Exo.

"ya, asalkan tidak benturan dengan tour kita" Sehun menjawab kemudian.

"kau yakin ?" kini Suho menatap sang adik. Dia tidak bodoh untuk membiarkan Sehun kembali merundung.

Sehun mengangguk sambil memfokuskan dirinya pada televisi didepan. Tangannya menekan asal remote tv. "lagipula itu kerjaan"

"tapi kau akan bertemu dengan Arana" Suho menekankan nama gadis itu.

"lalu kenapa jika aku bertemu dengan Arana ?" Sehun menatap kearah Suho dengan dahi yang berkerut. Sedangkan Suho menghembuskan nafas beratnya lantas ikut duduk disofa.

"aku tidak ingin kau kembali pada keadaan yang buruk Sehun-ah. Mengertilah"

"Hyung, aku bukan anak kecil 3 tahun lalu yang ditinggal pergi cinta pertamaku"

"tapi tetap saja. Kau adik kami, dan kami tidak ingin kau terpuruk"

"apa kau sekarang membenci Arana ?" mata Sehun memicing.

Suho menggelengkan kepalanya. "aku tidak. Aku hanya khawatir tentang keadaanmu"

"aku putus dengannya itu memang sudah seharusnya. Seharusnya aku memang tidak perlu mengenalnya lebih dari adik dokter pribadi kita. Seharusnya aku tidak memaksa egoku untuk memilikinya jika kenyataannya aku tidak bisa melindunginya" Sehun berdiri dari duduknya.

"jadi tolong, hargai keinginan kami dan jangan membenci Arana. Bagaimanapun, yang salah disini dari awal adalah aku" Sehun menatap kearah Suho dan detik berikutnya laki-laki itu beranjak menuju lantai atas dimana kamarnya berada.

"Hyung, kenapa kau menyetujuinya ?" tanya Suho kemudian. Manager Kim menghembuskan nafasnya lantas dia tersenyum lirih.

"aku yang mengusulkannya" gumam Manager Kim.

"Hyung, Sehun sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja—"

"semua tahu itu Junmyeon-ah" Manager Kim memangkas ucapan Suho.

"lalu kenapa Hyung mendekatkannya pada si pembuat luka ?"

Manager Kim menatap Suho dengan tatapan permintaan maafnya. "siapa yang kau maksud pembuat luka , Junmyeon-ah ?" tanya Manager Kim pelan.

Suho mengalihkan pandangnya pada minuman kaleng yang masih tersisa setengah. Ia meraihnya dan meminumnya dengan sekali tegakan. Ia marah, marah pada emosinya yang tidak bisa terkontrol ketika itu bersangkutan dengan saudara-saudaranya.

"jangan menyalahkan Arana" kata Manager Kim serius setelah Suho meletakkan kaleng minuman itu. Manager Kim meraih mantel dan tasnya lantas berdiri menghadap pemimpin grup itu.

"jika kau ingin menyalahkan seseorang, kau bisa menyalahkanku. Karna aku yang menyuruhnya menjauh dari Sehun"

Suho yang tadinya tidak mau tahu kalimat Managernya pun terkejut. Matanya menatap kearah lelaki berusia 45 tahun yang kini sedang tersenyum lirih.

"saat itu , melihat banyaknya penggemar yang hilang. Aku khawatir, khawatir dengan kalian. Sehun pun terlihat tidak lagi fokus pada bagiannya. Kau yang lebih bersedih saat melihat banyaknya penggemar yang pergi, dan aku tidak ingin kau bersedih !"

"Hyung !" Suho berdiri menghadap pada Managernya itu.

"maaf, aku belum bisa mengembalikan Sehun seperti semula. Tapi aku berharap , acara itu bisa membuatnya kembali bersama Arana. Aku sadar jika aku sudah menghancurkan mimpi anak angkatku" Manager Kim tersenyum getir.

The StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang