***
Aku membuka laptopku dan menunggu hingga layar itu menyala siap untuk kugunakan. Namun mataku melirik kearah video player dilaptopku dan bukannya membuka aplikasi microsoft word, aku malah membuka aplikasi itu dan mencari video konser Exo.
Selalu seperti ini, ada saja yang mengganggu fokusku untuk menulis. Salah satunya hasrat untuk menonton 9 pemuda itu. Ah, sudah hampir 2 minggu aku tidak melihat mereka karna saat itu aku benar-benar terfokus pada laptopku. Bahkan aku baru sadar jika handphone ku mati.
Entah apa yang kurasakan saat malam itu. Malam dimana Sehun memberitahuku bahwa pria itu sedang menyukai seseorang. Yang aku tahu, setelah itu aku hanya diam merenung dan tanganku dengan sendirinya mengetik cerita yang bahkan tidak pernah ku bayangkan akan ku angkat menjadi cerita.
Lucid Dream.
Selama 2 minggu itu pula aku tidak pernah melakukannya. Aku merindukannya namun kembali mengingat bagaimana pemuda itu sedang mencintai seseorang, agaknya aku terlalu lancang untuk melakukannya lagi.
Dan cerita yang kutulis adalah cerita kehidupanku. Dengan tokoh yang ku beri nama lain. Baru kali ini juga aku menulis cerita bertema fantasi. Kehidupanku yang biasa saja dikenyataannya, dan kehidupanku yang luar biasa didalam dunia mimpi bersama pangeranku. Ah, pangeranku ?
Aku tertawa kecil mengingatnya. Dia memang pantas disebut pangeran.
"sedang menonton apa ?" tanya Sunny menghampiriku sembari membawakan mocca dan makanan favoriteku.
Aku mendongak dan tersenyum padanya. Sedikit merasakan rindu pada gadis didepanku ini karna 2 minggu pula aku tidak keluar dari rumahku.
"meredakan rinduku pada mereka" aku menunjuk layar laptopku yang menampilkan performing 9 laki-laki diatas panggung menggunakan busana hitam putih.
"woah, aku merindukan Lay" kata Sunny kemudian saat melihat seorang pemuda yang tersorot kamera baru saja. Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku. Benar juga, Lay atau Zhang Yixing satu-satunya member berasal dari China yang masih tersisa di grup ini. Tapi laki-laki itu sedang sibuk dengan debut solonya diluar negeri dan negara asalnya.
Meskipun begitu pemuda itu berkata dengan sungguh-sungguh jika dia tidak akan meninggalkan Exo dan Aeri –sebutan penggemar Exo.
"kemarin aku menonton mereka dimusic bank" kata Sunny sambil meraih minumannya. Aku menoleh sebentar kearahnya kemudian menganggukkan kepalaku.
"mereka juga sedang mempersiapkan comeback mereka" aku menambahi.
"oh ya ? kapan ?" tanya Sunny.
"aku tidak tahu" aku mengangkat bahuku dan fokusku terhenti pada pemuda yang berdiri diujung.
"ah, aku menyukai Suho. Dia sangat memukau" kata Sunny kemudian. Aku mengangguk mengiyakan. Meskipun Sunny baru saja bertemu dengan Exo , tapi anak itu tahu semua member Exo karnaku. Aku mengenalkannya dan saat itu Sunny hanya mengangguk-angguk tanpa minat.
"bagaimana rasanya berada diantara mereka ?" tiba-tiba kalimat konyol itu tercetus dari bibir Sunny. Aku menoleh padanya dan Sunny tertawa kecil. "kenapa ? aku hanya bertanya" kekehnya. Dia tentu tahu jika kak Arka dokter pribadi mereka dan kak Nia yang menjadi staff mereka.
"aku pernah bertemu mereka semua, sekali diruang latihan mereka" kataku.
"dan kau berbincang dengan Sehun ? aku tidak bisa membayangkan bagaimana gugupnya kau saat itu" tawanya.
"oh ayolah, itu hanya perbincangan biasa. Dia meminta tanda tanganku untuk buku yang kau berikan" kataku memutar bolamataku.
"baiklah baik, aku akan pergi sebentar. Nikmati makanan dan konsermu" Sunny beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star
Fanfiction(COMPLETED) Disaat aku menjatuhkan mataku padanya, disaat dia membuatku mulai terobsesi. Hal pertama yang kulakukan adalah berdoa kepada Tuhan agar segera mempertemukanku dan aku akan mengatakan hal yang ku pendam sejak dulu bahwa aku mencintainya.