Chapter 7

804 136 25
                                    

.
.
.

Selamat malam
🙋

Mata Doe itu bergulir membaca setiap bait kata yang tertera di sebuah berkas yang sudah lebih dari Setengah jam berada di dalam genggaman tangan kekar nya.

Kaca mata baca bertengger manis di hidung bengirnya,lengan kemeja yang di gulung sebatas siku di tambah dengan dasi dan rambut yang semula tertata rapi kini sudah terlihat berantakan .
Membuat penampilan seorang Jeon Jungkook terlihat sangat Sexy  dan menggoda.

Ekspresi wajah yang mengerut, menandakan bahwa saat ini pria yang sudah pernah menikah dua kali itu terlihat sangat serius.

Percayalah jika  seorang Jeon Jungkook sudah dalam mode serius seperti ini ,tidak akan ada seorang pun yang akan berani menganggu.
Dan itu mutlak.

Oh sepertinya pengecualian bagi satu orang ini,Byun Baekhyun.
Namja tampan sekaligus manis ini tanpa permisi atau mengetuk pintu terlebih dahulu.
Langsung melenggang masuk.
Mendudukkan dirinya tepat di depan pria Jeon itu.

"Serius sekali!" Sindir nya dengan nada yang kelewat santai.

Jungkook melirik sekilas sang sahabat baik sekaligus sekertaris yang merupakan teman sepajuangannya .
Membangun perusahan JB Corp.
Hingga kini perusahan yang di dirikan Jungkook dan juga Baekhyun berhasil menduduki. sebagai perusahaan terbesar No 2 Di Korea.

Mungkin hampir bisa mengalahkan perusahaan milik ayah mertua ,Kim Corp.

" Berkasnya sudah siap Kook!.
Sekarang apa yang harus aku lakukan??" Baekhyun menatap Jungkook sembari menyeringai, di tangannya kini sudah ada sebuah berkas yang sangat Jungkook nantikan sendari lama.

Seketika Jungkook menaruh berkas yang sudah setengah jam lamanya dia pegang.
Tubuh kekar nya kini bersandar di kursi kebenarannya .
Menatap sang sahabat dengan senyum menawan.
Hatinya senang, rasa penat akan tumpukan berkas yang belum dia periksa.
Seketika lenyap ,
mendengar apa yang Sang sahabat, Byun Baekhyun sampaikan
"Bagus!! ,Cepat kau antar dan dapatkan tanda tangannya untuk ku Baek!!" Senyum lebar Jungkook terpampang ,membuat Baekhyun tersenyum lembut.
Sudah lama sekali dirinya tidak melihat Jungkook tersenyum lebar seperti itu.
" Tentu aku akan segera memberikan berkas ini.Tapi!! Untuk mendapatkan tanda tangan, mungkin akan sedikit sulit Kook.
Kau tahukan dia sangat keras kepala? " Jungkook mengangguk.
membenarkan.

Menghela nafas, tangannya memijit pangkal hidung guna mengurangi rasa pening  yang tiba-tiba kembali meyerang.

Bagaimana mungkin dia bisa melupakan fakta itu.

Jennie tidak akan dengan mudah, mau menandatangi surat perceraian itu.

Apa yang harus dia lakukan sekarang.

" Tak perlu khawatir kook ,semua akan segera berakhir.
Kita hanya tinggal menunggu kesempatan untuk menekan Jennie.
Setelahnya kau pasti akan segera bebas dari pernikahan mu" Ujar Baekhyun memberi semangat, Jungkook tersenyum Kecil.
Ya dia tidak boleh menyerah, dia harus segera berfikir bagaimana caranya untuk menekan Jennie dan setelahnya memintanya untuk menandatangani surat perceraian.

Dan dia akan bebas.
Kali ini tidak boleh gagal.
Seperti sebelum- sebelumnya.

Tak peduli kalaupun sang ibu tidak akan mengizinkan.
Dirinya sudah cukup bersabar, selalu menuruti kemauan sang ibu.
Jadi biarkan kali ini dirinya lah yang egois.

••••

Suzy dan Jimin kini berada di Gwanju.
Tepatnya di depan abu milik kedua orang tua Suzy.

Jimin tersenyum lembut.
Membungkuk hormat di hadapan kedua wadah abu milik orang tua Suzy.
Di belakangnya Suzy berdiri, menahan tangis.
Melihat dan mendengar bagaimana Jimin berbicara ,meminta izin ke pada ke dua orang tuanya untuk meminang ,menjadikan Suzy sebagai istrinya.

Suzy terharu, bagaimana tulusnya  Jimin mengutarakan setiap kata dam maksudnya kepada sang ayah dan ibunya.

Suzy merasa sangat beruntung, bisa di cintai oleh Namja sebaik Park Jimin.

Setes air mata akhirnya lolos dari pelupuk mata indah Suzy.
Tungkainya melangkah mendekati sang calon suami.
Tubuhnya membungkuk 90°.
Terlihat air mata merebas keluar dengan begitu deras nya.

Suzy menangis, menangis bahagia di hadapan abu kedua orang tuanya.

Jimin di samping tersenyum lembut.
Merengkuh tubuh bergetar Suzy.
Membawanya kedalam sebuah pelukan hangatnya.

" Gomawo!" Parau Suzy,di dalam pelukan Jimin.

Kedua bahu Suzy di genggam lembut.
Kedua mata indah itu kini menatap wajah tampan sang Namja.
Tangan kekar Jimin bergerak menyentuh wajah Suzy menghapus sisa- sisa air mata di kedua pipi mulus Suzy.
Kemudian sebuah kecupan lembut mendarat di dahi,kedua kelopak mata Suzy ,turun ke pipi,dagu dan terkhir bibir ranumnya lama. 

Kedua mata suzy terpejam, meresapi setiap sentuhan yang Jimin berikan, membuat hati dan Jantung menghangat.
Suzy suka.
Sangat suka.

" Tidak perlu mengatakan terimakasih, karna seharusnya aku lah yang sepantasnya mengatakan kata itu.
Terimakasih Suzy__ sudah mau menerima Namja seperti diriku" Suzy menggeleng, mendusel kedalam dada bidang Suzy" Anni. Jangan katakan itu Min.
Karna kau itu sempurna! "cicit Suzy,Jimin terkekeh.

" Tidak ada yang sempurna di dunia ini Suzy.aku hanya Namja biasa yang kebetulan sedang beruntung bisa bertemu dengan wanita baik secantik dirimu.
Yang dulu pernah menolongku dari gangguan teman- teman." Suzy terkekeh, ingatan nya kembali berputar.
Kemasa- masa mereka masih di taman kanak- kanak.

" Jim!!, aku ingin melihatnya" Suzy mendongak, menatap manik Jimin.
Mimik wajahnya berubah serius.

Jimin mengusap pipi Suzy mengunakan jempol jarinya,kemudian mengangguk sembari tersenyum hangat " Kajja kita lihat dia____
Dia pasti akan sangat senang melihat mu datang! "

.
.

.



Menurut kalian ff ini seru??      

REVENGE???[End]  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang