Bagian 7 : Sebelum Serangan Balik

5K 685 3
                                    

—Dalam Dinding Sina—

Berita mengenai titan yang berhasil menutup lubang di Distrik Trost cepat sekali menyebar. Reaksi yang diberikan orang-orang pun beragam. Ada yang menaruh harapan atas kejadian ini, ada pula yang masih tidak percaya dengan berita yang beredar.

Berbeda lagi dengan para bangsawan di dinding terdalam, yang mereka khawatirkan hanyalah kekurangan pangan karena banyak penduduk Wall Rose yang akan dievakuasi ke dinding bagian dalam.

"Gawat, kita bisa kekurangan pangan."
"Hei, daripada itu, bagaimana jika Titan yang memihak manusia bergabung dengan para pengungsi Rose dan tiba-tiba menyerang kita?" Keributan orang-orang usai membaca berita yang telah dicetak disurat kabar semakin menjadi-jadi.

"Berisik sekali." Kata seorang gadis yang lewat disekitaran sana. Tatapan dingin dan tajamnya memperhatikan orang-orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri itu.

Hari ini adalah hari persidangan. Ia tidak berniat mengintip selama persidangan berlangsung. Membosankan, baginya. Lagipula, sang Komandan memerintahkannya untuk rehat sejenak mengingat selama beberapa hari ini gadis bernama Lorraine itu sangat sibuk dengan segala tugasnya.

Namun, bukan Lorraine namanya jika ia harus diam saja dirumah dan menikmati liburnya. Baginya, tidak ada hari libur. Sebagai seorang informan kepercayaan Erwin, kemanapun pergi, ia harus tetap mencari informasi yang kiranya berguna. Tak peduli saat libur sekalipun. Begitulah yang ia lakukan selama bertahun-tahun bekerja dengan Erwin Smith.

Sedari tadi ia hanya berjalan di sekitar kota. Usai dari Trost untuk melihat keadaan pasca peristiwa tempo hari, ia pergi ke kedai untuk minum kopi. Hitung-hitung untuk ganti kopinya yang belum tersentuh di hari penyerangan Titan Kolosal waktu itu.

_______
.
.

"Pixis-shirei, beberapa orang menganggap tidak pantas untuk seorang Komandan Garrison seperti Anda berbicara dengan orang dari Recon Corps sepertiku." Pria bertubuh tinggi dan rambut pirang, Erwin Smith, terlihat berbincang dengan Komandan Pasukan Garrison, Dot Pixis.

"Hm, kau kaku seperti yang mereka katakan." Kata si lawan bicara.

"-keputusan tentang apakah polisi atau Recon Corps yang berhak atas Eren Jeager telah dipercayakan kepada Zacklay." Lanjutnya, to the point.

"Maksudmu Komandan Darius Zacklay?" Tanya Erwin.

"Hm," jeda sejenak,

"Apakah kau pikir bisa menang?" Sambungnya.

"Ya." jawab Erwin.

"Aku juga telah menyiapkan proposisi, tapi semua itu tergantung pada cara persidangan berlangsung." ungkapnya menatap punggung Komandan Garrison itu.

Pixis berbalik menghadap Erwin, "Kami dari Recon Corps digunakan untuk menghadapi ketakutan dari pekerjaan kami diluar dinding." Timpal Erwin mantap. Pixis dibuat tertawa oleh pernyataan Erwin barusan.

"Kau tidak kaku seperti kelihatannya,

Tapi.. jika kau pikir pekerjaanmu hanya diluar dinding, untuk kali ini sepertinya sedikit berbeda. Aku tak tahu bagaimana nasib Eren Jeager jika bukan karena dia." Erwin tersentak mendengar ucapan Pixis.

"Terlambat sedikit saja, mungkin kita akan kehilangan harapan untuk umat manusia. Sampaikan terima kasihku padanya, Erwin." Pixis berbalik, berjalan meninggalkan Erwin yang masih diam di tempat.

Flashback >>

Kaki jenjang itu berlari sekuat tenaga menuju suatu tempat. Langkahnya yang lebar menandakan ia tengah terburu-buru menemui seseorang. Lorraine berhenti sejenak. Matanya menelisik setiap sudut kota dan orang-orang yang ada disana. Ia berlari lagi, ketika matanya akhirnya menemukan orang yang dicarinya.

[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang