LORRAINE Point of View
Ketiga orang itu kini menatapku penasaran. Sepertinya Erwin sengaja membuatku bicara di depan mereka. Apa boleh buat, aku hanya harus mengatakannya saja kan?
"Seperti yang kalian tahu, yang membedakan Annie, Eren, Berthold, Reiner, dan Ymir dari titan yang lain adalah akal dan kepintaran mereka. Tapi terasa janggal jika hanya itu saja kelebihan dari wujud 'titan-manusia'. Oleh karenanya, mereka tentunya punya peranan masing-masing dalam wujud titannya..
"...dengan kata lain, masing-masing dari mereka punya kemampuan yang tidak dimiliki satu sama lainnya. Melihat Reiner yang punya tubuh sekeras batu membuatnya sulit ditebas dengan pedang ODM Gear, dengan Titan Armor-nya ia bahkan bisa menembus dinding, atau Kolosal titan yang punya suhu tubuh yang sangat panas untuk pertahanan diri. Annie yang sangat unggul dalam pertarungan dan kecepatan mengeraskan kulit, serta Ymir yang bergerak cepat di topografi mendukung karena tubuh titannya yang kecil.
"Dan si Jeager itu.. mungkin bagus dalam pertarungan meski masih dibawah tingkatan Titan Wanita. Karena bukan itu kemampuannya yang utama. Dia, titan yang dimiliki Eren Jeager.. punya kemampuan mengendalikan titan lain. Meski masih perlu beberapa pembuktian lagi untuk kejelasannya." Lagi-lagi ketiga orang ini menatapku. Bedanya, mata mereka membulat karena terkejut.
"-kau lihat sendiri saat itu, Erwin. Saat Eren berteriak, seolah para raksasa itu patuh dengan apa yang dikatakannya dan mencoba menyerang titan yang akan memakan Eren dan Mikasa. Dan saat Eren meneriaki Reiner yang mulai mendekat, raksasa-raksasa itu ganti menyerang Reiner. Meskipun saat itu Eren tidak berubah jadi titan, tapi ia bisa melakukan itu semua...
"..jadi aku yakin itulah sebab mengapa Reiner dan Berthold bersikeras membawa Eren bersamanya. Eren, adalah bagian penting—sangat penting bagi mereka. Sekaligus ancaman jika mereka tidak berhasil membuat Eren berpihak pada mereka," aku berhenti sejenak. Memandang keluar jendela.
"-jauh diluar dinding sana, di tempat yang Reiner bilang adalah kampung halamannya pasti ada sesuatu yang besar, menunggu mereka kembali dengan membawa hasil yang selama ini mereka cari." Aku memandang Erwin dari tempatku berdiri. Ia menunjukkan ekspresi itu lagi. Tersenyum miring seperti orang gila. Atau memang dia sudah gila?
"Erwin." Panggilku. Ia mengabaikan panggilanku.
"Erwin!" Seruku membuatnya tersadar dari lamunannya. "Apa kau sudah selesai?" Tanyanya tiba-tiba. Rasanya aku ingin memukulnya jika saja tidak ada Pixis dan Levi disini. "Aku pergi." Kataku sambil bersiap memakai tudungku."Tunggu, Lorraine!" Erwin menghentikanku. Aku berbalik menatapnya.
"-sudah saatnya untukmu keluar dari persembunyian." Ujarnya. Jujur, aku sedikit terkejut. "Terserah jika itu yang kau katakan." Sahutku setelah agak lama diam. "Mulai sekarang tinggallah di markas. Kau tak perlu lewat jendela lagi jika ingin menemuiku." Katanya. Terkesan mengejekku. Tapi, tinggal di markas? Aku sedikit ragu dengan itu. Mungkin akan kupertimbangkan.
Aku menatap mereka satu-persatu, kemudian melakukan hormat dan pergi dari sana lewat jendela(lagi).
"Dia itu sulit sekali ya?" Sayup-sayup kudengar Komandan Garrison itu berbicara dengan Erwin.
"Cih!"
_____
Masih sangat pagi saat aku teringat ucapan Erwin kemarin. Apa aku harus menyetujuinya? Sebenarnya tidak ada salahnya tinggal disana. Toh, itu lebih memudahkanku menyampaikan sesuatu pada Erwin nantinya. Aku tidak harus pulang-pergi Karanese-Trost hanya demi menemui Erwin.
Aku beranjak menuju salah satu sisi dinding di rumahku—tempat penyimpanan senjataku. Ada pedang katana yang sudah jarang sekali kugunakan, pistol biasa, beberapa senapan, panahanku, juga beberapa pisau dan belati. Aku menghela napas pelan. Senjata yang menggantung disini bahkan hanya sisa dari yang kusimpan di ruangan penyimpanan. Ruangan itu sudah penuh dengan senjataku yang lain jadi terpaksa aku menggantung sisanya di luar. Meski begitu, aku selalu rajin membersihkan dan mengelapnya jadi itu masih terlihat bagus dan tentunya berfungsi dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔
Diversos#SnKSeries Pembasmian Titan terus dilakukan oleh Survey Corps. Berbagai informasi penting untuk langkah mereka kedepan benar-benar sangat dibutuhkan. Erwin Smith, Komandan dari Survey Corps yang diam-diam menyembunyikan identitas seorang informan da...