Bagian 30 : Reuni

2.6K 343 29
                                    

LORRAINE Point of View

Masih pagi dan kami sedang bersiap untuk menemui Kepala Instruktur, Keith Sadis. Awalnya aku tidak berniat ikut, namun gadis gila ini terus saja memaksaku untuk ikut dengannya. Dia bergelayut manja di lenganku dan enggan melepasnya. Daripada harus ditempeli dia seharian, akhirnya aku mengalah saja padanya.

Meskipun Hanji memang lebih muda dariku, tetap saja dia itu sudah bukan anak kecil lagi. Hal itu yang kadang membuatku sedikit risih dengan segala kelakuan kekanakannya meskipun tak jarang si kacamata itu bisa serius dan dewasa pula.

Aku menarik kudaku keluar kandang, mengelus kepala serta rambutnya pelan. Di sampingku ada si wanita gila maniak titan yang juga tengah mengeluarkan kudanya. Saat mata kami bertemu, dia tersenyum aneh kepadaku.

"Yo, Lorraine! Ternyata tidak sulit untuk membujukmu!" Serunya keras. Kudaku saja sampai berjengit saking kerasnya suara orang gila ini.

"Diamlah." Desahku menatapnya malas.

"Hihihii.. maaf, maaf Lorraine. Tapi kau itu kan skuad shorty juga, jadi kau memang harus ikut." Tukasnya lalu menaiki kudanya.

Aku diam saja. Malas menanggapinya. Jika kujawab, dia tidak akan berhenti mengoceh hingga telingaku berdengung.

Skuad Levi sudah siap. Kami sedang dalam perjalanan saat ini. Derap kaki kuda yang bersahutan jadi pengisi keheningan di perjalanan. Eren terlihat tegang sekali. Semoga saja hari ini ada sebuah informasi yang berarti.

_____

Kami telah sampai beberapa menit lalu. Setelah mengatakan maksud kedatangan kami kemari, si botak Keith mempersilakan kami untuk masuk.

"Aku tunggu disini saja." Ujarku saat mereka akan masuk ruangan.

"Tapi, Lorraine—"

"Biarkan saja." Perkataan Hanji terlebih dulu dipotong oleh Levi. Mata kami bertemu, kurasa dia mengerti maksudku. Lalu keduanya masuk diikuti bocah-bocah itu.

Aku berdiri dekat pintu. Jadi meskipun pintunya tertutup, aku masih bisa mendengar pembicaraan mereka di dalam.

"Tolong beritahu aku semua yang Anda ketahui tentang ayahku!" Kudengar suara Eren yang berseru di dalam.

Sudah dimulai?

"Aku akan menceritakan kisah masa laluku saat aku jadi saksi. Dengarkan baik-baik." Aku sedikit merapat ke pintu agar bisa mendengar dengan jelas penuturan dari Keith.

Setelah menghela napas pelan, si botak itu mulai bercerita.

"Dua puluh tahun lalu. Dinding Maria. Di depan gerbang Shiganshina, ayahmu ada disana."

Deg!

Grisha Jeager berasal dari luar dinding?

Aku tercekat, muncul spekulasi dalam otakku.

"Saat itu.. entah benar atau tidak, ketika aku menanyainya ia berkata jika ia tidak ingat mengapa ia bisa berada di luar dinding. Ia hanya ingat namanya saja."

Apa tempat asal Grisha Jeager sama dengan tempat asalku?

Aku terus saja menyimak kisah Keith dari balik pintu. Meski sedikit banyak pikiranku memikirkan kembali masa kecilku yang dibuang ke pulau ini.

Cukup lama Keith bercerita dan cukup banyak pula hal-hal membingungkan yang mulai terkuak. Termasuk spekulasiku mengenai ayah Eren, Grisha Jeager.

"Sekarang kami tahu alasanmu pensiun dari Pasukan Pengintai. Alasanmu itu sungguh kekanak-kanakan." Tukas Hanji begitu si botak selesai dengan kisahnya.

[Book 1] SHINGEKI NO KYOJIN | [Attack On Titan X OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang