Esoknya, PKS dibantu OSIS segera melancarkan razia. Beruntung Pak Siwon dan Pak Brian menyetujui proposal OSIS dan PKS, sehingga razia bisa segera dilaksanakan.
Sunwoo mengumpulkan the lost, OSIS, dan beberapa anggota PKS ke rupatama setelah razia selesai. Banyak barang yang disita dari para siswa-siswi, barang nyeleneh seperti sun screen dan beberapa produk kecantikan yang kena sita, entah karena alasan apa.
Tapi bukan itu, bukan itu alasan Sunwoo memanggil the lost ke ruang OSIS.
"Gimana ini bos, gimana?" tanya Haechan sambil membenarkan posisi duduknya.
Sunwoo meletakkan kardus berisi barang-barang sitaan PKS. PKS, kali ini bersama OSIS bertugas menyeleksi barang-barang yang disita, sebelum akhirnya barang-barang tersebut sampai pada guru BK untuk ditindak lanjuti.
Jeno mengaduk-aduk isi kardus acak, hingga ia menemukan sebuah plastik yang cukup mencurigakan, dan isinya seperti obat.
"Ini obat ngapain disita sih? Ntar kalo yang punya penyakitnya kambuh gimana?" tanya Jeno.
"Gue gak yakin itu obat biasa, Jen. Liat nih," kata Sunwoo, kemudian menunjukkan benda lain di dalam plastik tersebut. Bentuknya seperti bubuk, dibungkus rapi seperti obat yang sudah dihaluskan.
"Gak yakin?" tanya Guanlin, kemudian mengambil obat bubuk dari tangan Sunwoo. "Maksud lo apa? Obat terlarang?" canda Guanlin.
Sunwoo menganggukkan kepalanya, "Lo bisa cek, siapa yang punya obat ini."
Guanlin membolak-balik plastik tersebut dan menemukan nama Felix tertulis pada label kertas. Label kertas tersebut diberikan untuk menamai berbagai barang yang kena sita.
"Jadi, obat depresinya si Felix yang ini?" tanya Nakyung.
Nancy mengangkat bahunya. "Kita perlu bawa ini ke Bu Irene, siapa tau kita bisa dapet informasi tentang jenis penyakitnya Felix,"
"Kita nemuin obat ini di tas nya Felix yang paling dalem, nyelempet diantara buku-buku. Gak aneh juga sih, obat kan bisa ditaroh di mana aja," kata Hwall.
"Gak ada pilihan lain kan? Kita perlu profesional buat tau tentang obat ini. Ayo cus UKS," ucap Haechan.
Hanya the lost, Sunwoo, Nancy, dan Hwall yang pergi ke UKS. Di UKS pun Bu Irene juga tidak yakin dengan obat yang mereka tunjukkan, karena terlihat tidak lazim.
"Ini obat beneran? Dari bungkusnya, obat ini tuh harusnya beratnya 45mg, tapi pas ditimbang cuma 36mg. Bungkusnya juga gak kayak obat biasanya, kalian nemu di mana?" tanya Bu Irene.
"Salah satu barang sitaan, bu. Pemiliknya diduga depresi, makanya kita minta tolong ibu biar tau penyakitnya," jawab Hwall.
"Obat depresi? Obat penyakit jiwa gak ada yang bentuknya begini," ucap Bu Irene.
Delapan remaja itu saling bertukar pandangan. "Lah terus, itu obat apa, bu?" tanya Jinyoung.
"Apa kita bawa ke laboratorium gede aja? Kita bawa ke rumah sakit lo yang kemaren," saran Guanlin.
Bu Irene mengangguk, menyetujui saran Guanlin. "Iya, daripada salah duga, mending bawa ke laboratorium aja, cek lab. Tapi kalian gimana kesananya?"
"Tenang, Bu. Selama ada Guanlin, tidak ada yang tidak mungkin," kata Haechan.
"Bisa diatur kok bu, tenang hehe," jawab Guanlin.
"Yaudah bos, yang ke sana siapa aja?" tanya Haechan.
"Gue, Jeno, Sunwoo, sama Hwall. Naik mobil aja cukup, gak usah nambah-nambah motor. Kita mau ke lab, bukan tawuran di rumah sakit. Kalian yang di sekolah, pantau sikon ya," jawab Guanlin.
"Oke,"
"Ashiaaaap,"
"Sip. Ayo kita meluncur naik alejandro,"
#SunscreenkuDisitaPKSdanTidakKembali
masalah obat obatan aku sotoy plis maap daan, aku mau ngecek dong,
Team notif langsung buka? Atau team nabung chapter?
btw yang asiap asiap itu haechan gledek
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Lost : Habitual Strange (00ㅡ01L)
ФанфикKepribadian Felix tiba-tiba berubah, ada apa? Originally written by Penguanlin, 2019. [ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".