Pukul empat pagi Jeno terbangun dari tidurnya. Matanya menatap kaca buram di pintu kamar. Terlihat banyak bayangan yang terlihat bolak-balik di sekitar kamarnya.
Mungkin Felix udah balik, pikirnya. Jeno memilih untuk tidak peduli dan melanjutkan tidurnya.
"WOY KEBO, BANGUN LU!!" seru Sunwoo.
Mata Jeno terbelalak setelah Sunwoo, Hwall, dan kali ini bersama Haechan, Jinyoung, dan Nakyung telah datang mengunjungi kamar mereka. Jeno melirik ke kasur sebelah, kasur Guanlin. Laki-laki tinggi itu sudah tidak ada di kasurnya. Dokter Yanan dan Dokter Mina juga tidak ada.
"Guanlin mana?" tanya Jeno.
"Mandi. Lo sih kebo gak bangun-bangun," jawab Haechan.
Jeno memijat keningnya. "Dosa apa gue sih, pagi ini ada Sunwoo ada Haechan, astaga,"
"YEUUU BUKANNYA KANGEN SAMA GUE!!" omel Haechan.
"Rame banget anjeng, lo udah pada ke Felix belom?" tanya Guanlin yang baru selesai mandi.
Guanlin berjalan menuju kasurnya dan lanjut mengeringkan rambutnya asal menggunakan handuk.
Astaga...
"Ngeringin rambut gak begitu, bodoh. Rusak ntar rambut lo," ucap Nakyung, kemudian merampas handuk Guanlin dan mengeringkan rambutnya.
"Aduh bangsat pagi-pagi udah nemu bucinan aja. Yuk ke sebelah," ajak Hwall.
"JENO MANDI DULU LO BANGSAT!!" seru Haechan dan Sunwoo bersamaan.
"Ngapain ngikutin gue sih, sapri??" tanya Sunwoo.
"IDIH KAN SIA YANG NGIKUTIN AING??" balas Haechan tidak mau kalah.
"BACOT BENER MULUT!!" omel Jinyoung. "Mandi sana, abis ini nyusul ke Felix."
"Iya iya, anjeng," kata Jeno. Ia segera menyambar tasnya dan masuk ke kamar mandi.
"Ke Felixnya nungguin Jeno dong, Jinyoung. Masa gak setia kawan sih," ucap Nakyung.
"Iya, 'a. Kasian Jeno ntar selesai mandi jadi nyamuk," celetuk Haechan.
"WKWKWK SIALAN!!" seru Sunwoo.
"JENOO MANDINYA BURUAN!!" seru Haechan.
"IYA BACOT, SABAR!!"
"Feliiiix!" panggil Nakyung.
Sesuai kesepakatan, akhirnya keenam remaja itu masuk ke kamar Felix bersama-sama. Felix yang sudah sadar dari pengaruh hipnotisnya pun membalas panggilan Nakyung dengan ramah.
"Haii!" balas Felix.
"Udah gak gila lo?" tanya Sunwoo, yang kemudian dihadiahi pukulan di kepala dari Hwall.
"Lo yang gila. Abis ini gak usah ikut pulang lo," ucap Hwall.
"Felix, ceritain dong," pinta Nakyung sambil menarik kursi ke sebelah ranjang Felix.
"Cerita apaan, bukannya udah diceritain?" tanya Felix.
Semua orang menggeleng.
"Kata polisi, gue di hipnotis pas di museum. Gue dimanfaatin buat transaksi narkoba, makanya kemaren gue sempet dipukulin gara-gara narkoba yang harusnya gue anter malah disita sama PKS," kata Felix.
"Sekarang pelakunya di mana?" tanya Jinyoung.
"Katanya salah satu udah ketangkep. Kemaren sempet bikin ribut kan di sini," jawab Felix.
"Yang item-item itu? Bajingan," umpat Jeno. Mengingat bagaimana orang itu melukai Moonbin membuat Jeno naik pitam.
"Pas lo digotong-gotong itu, lo diapain dan mau ke mana?" tanya Guanlin.
"Ooh, itu gue baru sadar dari pengaruh hipnotisnya. Gue lagi diwawancara, tapi orang item-item itu randomly nembak-nembak goblok gitu, terus gue dibawa ke kantor polisi, ngelanjutin wawancaranya. Gue yakin dia bakal bunuh gue kalo kemaren polisi gak dateng," jawab Felix.
"Serem anjeng," komentar Haechan.
"Terus, kenapa sekarang lo gak pulang aja?" tanya Nakyung.
"Kata dokter, selama gue kehipnotis, gue kena masalah pencernaan, makanya perlu dirawat," jawab Felix.
"Ada cerita lain gak? Kepo nih akuh," ucap Sunwoo.
"Kemaren Bang Moonbin ditembak di bahu sama orang item itu. Sialan banget sumpah, untung udah diringkus polisi," kata Jeno.
"JENO SPILL JENO!!" seru Haechan.
Jeno menghela nafas. "Kemaren pas Felix digotong-gotong, gue sama Guanlin ngejar kan, terus kita dipanggil sama Bang Moonbin. Tadinya kita mau diceritain, tapi ternyata orangnya lewat di depan kita, terus tembak tembakan deh sama Bang Moonbin. Untung kalah si bangsat," lanjut Jeno.
Semua orang yang baru mengetahui ceritanya (selain Guanlin) terdiam. Sindikat narkoba memang sangat menyeramkan.
"IIIH ANJENG SERU BANGET KAYAK PAPJI!!" seru Haechan dan Sunwoo.
ㅡend.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Lost : Habitual Strange (00ㅡ01L)
FanficKepribadian Felix tiba-tiba berubah, ada apa? Originally written by Penguanlin, 2019. [ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".