"Udah lo campurin?" tanya Haechan.
Pagi ini, rupatama kembali menjadi tempat berkumpul mereka. Khusus pagi ini, rupatama beralih fungsi menjadi dapur dadakan bagi mereka.
"Udah, cuma dua butir. Takutnya kalo cuma satu ntar gak berfaedah, kalo tiga, takut gak bangun-bangun," jawab Kim.
"Ini isinya apaan, btw?" tanya Nakyung.
"Es teh, hehe," jawab Kim sambil tersenyum lebar.
Kim meletakkan gelas kertas berisi campuran teh dan obat tidur itu di atas meja. Ia menghela nafasnya, es teh ini harus berhasil.
"Kalo Felix gak tidur, atau gak minum es tehnya gimana?" tanya Yeji.
"Lo gak sedia klorofil gitu?" tanya Sunwoo.
"Chloroform, pak ketosku. Gak, gue gak beli. Kan kepake dikit, ntar sisanya mau buat apa? Ngebius lo?" jawab Kim, yang membuat Sunwoo mundur beberapa langkah menjauhi gadis itu.
"Btw, Hwi, udah woro-woro di kelas? Kalo Felix tumbang pas jam pelajaran, kita bakal tetep masuk dan bawa Felix pergi," kata Jeno.
Daehwi mengangguk, "Udah gue pc satu-satu, guru juga udah tau."
"Yaudah nih, dibawa minumnya. Ke rencana awal, Guanlin di mobil, gue sama Hwall yang bawa Felix. Lo mau ikut kita atau stay di mobil, Jen?" tanya Sunwoo.
"Lo ikut Sunwoo sama Hwall aja, nanti si alejandro gue bawa ke lapangan," kata Guanlin.
"Dih, untung 11 IPA 8 kelasnya di bawah, coba kalo di atas, repot bawanya," kata Hwall.
"Udah sana lo balik ke kelas, abis ini kita nyusul. Paksa si bule minum es tehnya," kata Sunwoo.
Berlalulah Daehwi ke kelasnya. Orang-orang yang tersisa hanya bergerak malas karena toh mereka sedang dispensasi, dan tidak punya sesuatu untuk dilakukan.
"Gue ikut ke rumah sakit, please," pinta Nakyung.
"Mau naik apa, cakep? Naga terbang gue lagi pulang kampung ke Afrika," kata Haechan.
"Mobil lah anjir," jawab Nakyung.
"Mobil siapa?" tanya Guanlin.
"Mobil gue," jawab Nakyung.
"Lo bawa mobil??"
"I-iya..."
"Fatar monitor fatarr," bisik Sunwoo.
Posisinya, Sunwoo, Hwall, dan Jeno sedang berjongkok di balik tembok luar 11 IPA 8 sambil sesekali mengintip ke dalam kelas. Entah mereka salah lihat atau bagaimana, sedari tadi mereka tidak menemukan Felix dimana-mana.
"Felix kayaknya gak sekolah deh, orangnya gak ada," ucap Daehwi sambil menenteng es teh anestesinya.
"Tai, pegel lutut gue jongkok mulu," umpat Hwall.
"Terus gimana dong, goblok? Kan kita janjinya sama Dokter Yanan hari ini??" tanya Jeno.
"Ada yang tau rumahnya Felix?" tanya Sunwoo.
"Gue," jawab Daehwi.
"Masa kita mau berempat di kursi belakang, gak muat lah goblok," kata Sunwoo.
"Gue gak usah ikut dah," kata Hwall.
"Gak bisa, lo kan yang nemuin obatnya Felix. Gue aja yang gak ikut," kata Jeno.
"MANA BISA, masa leader-nya the lost gak ada. Nggak, nggak. Bikin peta aja, Hwi," kata Sunwoo.
"Sunwoo bego, ada yang namanya woogle maps. Cariin alamatnya, Hwi," pinta Hwall sambil menyodorkan ponselnya pada Daehwi.
"Dah tuh," ucap Daehwi.
Ketiga remaja laki-laki itu segera berkumpul dan memperhatikan woogle maps di ponsel Hwall, memperhatikan dengan seksama petunjuk arah yang ditunjukkan aplikasi pintar tersebut.
"Ah, tau gue nih daerah sini. Yaudah, kita ke rumah Felix dulu. Itu es teh buang aja, ntar diminum sama orang tidak berdosa kan bahaya," kata Hwall.
"Btw gue meragukan racikannya Kim, buang aja buang, daripada ada yang mati, repot," kata Sunwoo.
"Woo, minum," kata Jeno.
"Bangsat, lo duluan deh,"
see you besok senin, aku mau lanjut ngebucin ateez dulu hehew
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Lost : Habitual Strange (00ㅡ01L)
FanficKepribadian Felix tiba-tiba berubah, ada apa? Originally written by Penguanlin, 2019. [ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".