1. [Prolog]

198 14 3
                                    

"Sampai kapanpun, kita akan terus bersama-sama. Tidak peduli apa yang akan terjadi dengan kita, hanya maut yang bisa memisahkan kita berempat." Kata gadis berambut coklat kemerahan yang sedang asyik berlari-lari di taman kecil dekat rumah mereka yang menjadi sumber kebahagiaan mereka.

"Iya, aku sayang pada kalian. Aku tak tau apakah nanti, waktu nya kita berpisah, aku akan menemukan teman-teman seperti kalian." Sahutku untuk menanggapi sahabatku ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Namaku Bona, Lee Bo Na seorang gadis kecil yang berubah menjadi sosok remaja anggun, rupawan, cerdas, dan.. kaya.
Aku adalah anak dari pasutri yang termasuk jejeran konglomerat di negaraku. Memang, aku terlahir di Indonesia, namun papa ku, asli orang Korea. Awalnya aku hanya gadis kecil bahagia yang mempunyai 4 sahabat yang konyol namun sangat aku sayangi. Sebelum papa ku memutuskan untuk membawa ku pergi dari Negeri yang rupawan ini, dan tak lupa, aku meninggalkan sahabat-sahabat konyolku ini. Sedih? Pasti. Namun apa daya, menjadi anak dari pengusaha yang kerjaan nya pindah-pindah rumah. Sangat tidak mengenakkan. Aku pindah ke negara asli papaku, yaitu Korea.

"Papa, kenapa sih kita harus pindah ke Korea? Aku sedih tau, dengan kita pindah berarti aku udah ninggalin Renata, Sandy, sama Hana. Aku tidak suka ini. Aku tidak suka jauh dari mereka, mereka sahabatku pa. Bagaimana jika mereka melupakan aku?" Itu kata-kataku untuk papa saat sudah berada di dalam pesawat 3 tahun yang lalu. Papa hanya tersenyum dengan mengelus kepalaku. Sedangkan bundaku berkata dengan lembut, "Omo, anak bunda sedang tidak mood sepertinya. Apakah kau tidak senang kita bisa jalan-jalan di Korea? Dan tentang kau tidak bisa meninggalkan sahabat-sahabatmu itu, bunda juga merasakan begitu sayang, karena mereka sudah bunda anggap anak sendiri, tapi jika hanya bunda dan papa yang berangkat ke korea, lalu kau tinggal dengan siapa? Mereka tidak akan melupakan mu sayang, percayalah kepada bunda." Dan jujur, kata-kata bunda membuat aku meninggalkan Indonesia dalam perasaan yang tenang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
(di lain tempat)

"Renata, apakah kita bisa bertemu kembali dengan Bona?" Tanya Sandy.

"Tentu saja, mari kita berusaha keras agar dapat menyusulnya ke Korea. Sungguh aku merasa kesepian jika tidak ada dia. Benar begitu Hana?"

"......."

"Yak! Hana! Bagaimana kau bisa ketiduran padahal kau sedang terduduk begitu! Benar-benar ya.." Oceh Renata disambung tawa terbahak² dari Sandy.

"Huh? Ada apa? Kau bicara apa? Aku tidak mengerti maksudmu." Ya, kata² Hana cukup membuat Renata sebal. Disaat dia ingin menikmati momen emosional ini, sahabat nya malah tidak sengaja membuat kekonyolan yang membuat nya tidak jadi menangis. Sungguh menyebalkan.

Everything Gonna Be Alright #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang