"Mau kemana kau?" Aku bertanya pada Renata yang sudah rapi dari tadi. Padahal ini baru jam 06.00 dan latihan di liburkan.
"Jangan sampai kau lupa jika hari ini hari rabu." Jawabnya sambil menatap ku tajam.
"Iya, memang hari ini hari rabu. Lalu masalah nya apa?"
"Kalian ada uji kompetensi bodoh!" Teriak Seyoon dari kamarnya.
"Ya tuhan! Aku lupa. Untung saja kau mengingatkan ku!" Aku berlari menuju kamar mandi untuk langsung bersiap-siap.
Aku merasa waktu benar-benar melayang dengan sangat cepat. Akhirnya, hari rabu ini datang juga. Aku sangat menantikan hari ini, karena aku akan menunjukkan kekuatan ku yang sebenarnya pada Sandy. Yah, meskipun memang sedikit nerveous.
Flashback on
Aku sedang berada di toilet bersama Renata. Sekarang sudah jam 9 malam dan kami masih belum bisa kembali ke dorm. Kami benar-benar dilatih dengan sangat ketat hari ini.
"Apakah ini tidak lucu? Kita perasaan hanya fokus pada hal seperti menyanyi, dance, atau sesuatu yang berhubungan dengan itu? Tapi di kompetisi ini kenapa ada quiz dan memasak? Apakah kau tidak merasa aneh?" Tanya Renata.
"Menurutku, yang aneh bukan kompetisi ini, melainkan jawaban Hwang hyung yang aneh. Bagaimana bisa dia menjawab itu hanya untuk bersenang-senang. Jika itu untuk bersenang-senang kita tidak perlu berlatih sesibuk ini." Jawabku.
Drap drap drap
"Apakah kau menguntit kami? Kenapa selalu kau yang muncul saat ada kami disini?!" Teriak Renata kepada perempuan ini.
"Shhttt, berisik Ren. Biarin. Emang kita yang punya kamar mandi? Nggak kan? Kau mau kita tidak bisa menggunakan kamar mandi ini lagi?"
"Ahahaha, mungkin memang, takdir? Jangan patah semangat menghadapi rabu minggu depan. Aku harap kalian tidak minder. Oh iya, kalian akan bertemu dengan teman lama kalian, apakah kalian senang? Sepertinya kita akan melakukan sedikit reuni." Kata perempuan ini yang tak lain adalah Sandy.
"Ya, ya, ya.. berhenti lah berbicara omong kosong. Kata-kata mu itu seperti anak SMA saja. Dan ingat satu hal lawan mu itu bukan lawan yang main-main. Jadi kau akan sadar siapa yang akan minder." Ucap Renata yang membuat Sandy bungkam.
"Aku tidak akan minder. Lagipula banyak yang mendukungku. Bahkan di pihak sunbae juga sudah banyak yang ada di pihak ku." Kata Sandy percaya diri.
Renata sedikit berdecih lalu berkata, "bagaimana bisa kau menjadi sangat percaya diri begitu? Apakah mereka sungguh-sungguh berada di pihak mu? Atau.. terpaksa?" Renata tertawa setelah mengucapkan itu, lalu segera pergi dari sana.
"Semoga latihan mu menyenangkan." Itu yang aku katakan sebelum pergi meninggalkannya.
Aku bisa mendengarnya berdecih lalu mengatakan, "aku tidak butuh latihan asal kau tahu."
Flashback off
Aku dan teman-temanku sudah berada di mobil untuk perjalanan ke gedung sekarang. Oh iya, sudah beberapa hari kita diantar oleh Barry oppa. Dia sangat menyenangkan dan sangat.. muda. Ya kau tau lah maksud ku. Jika kita sama-sama muda, kita pasti mempunyai selera yang sama, joke yang sama, selera makan yang sama. Dan yang paling membuatku terkejut adalah, dia bisa menari dan menyanyi.
"Baiklah adik-adik ku.. sudah sampai! Semangat! Jangan mengecewakan ekspektasi ku oke? Aku sangat berharap kalian menang."
"Tidak masalah, kami akan usahakan. Kecuali dia tidak berbuat curang. Oppa tahu kan dia seperti apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Gonna Be Alright #Wattys2019
Fiksi PenggemarBukan menjadi masalah besar bagi Bona untuk melakukan apapun demi orang yang dia sayang. Namun, apakah orang tersebut juga melakukan hal yang serupa? Go read it everyone! 🙋