5. [Aku Beruntung?]

48 11 4
                                    

Drrrtt ddrttt drrrtt

📲 Incoming call. Bunda.

"Halo sayang?" Suara di seberang telepon.

"Halo, bunda. Ada apa?" Jawabku.

"Bunda akan pulang besok. Pastikan kau ada di rumah dengan Ji Na okay?"

"Huh? Mengapa? Tumben sekali."

"Turuti saja kata bunda. See you."

Tuuttt tuuut tuuutttt. Teleponnya mati.

Aneh sekali. Bunda tidak biasanya menyuruhku seperti ini. Ahh, mungkin akan ada tamu penting yang harus aku jamu.

"Ada apa? Siapa yang menelepon?" Tanya Renata.

"Tidak ada apa-apa. Bunda hanya bilang akan pulang besok." Jawabku.

Kita berdua pulang dengan membawa album. Album apa? Tentu saja album Red Velvet. Senangnya bukan main. Memang, aku adalah seorang fans fanatik. Anggap saja begitu. Aku tidak peduli.

"Bona, aku sudah pesan tiket Music Bank. Apakah Ji Na juga ingin dipesankan?" Tanya Renata.

"Ji Na! Apakah kau ingin pergi ke Music Bank juga?" Tanyaku berteriak dari arah dapur yang sedang meminum segelas susu.

"Tidak! Aku tidak mau ikut. Aku ada janji dengan temanku. Aku akan berlibur ke Paris. Aku sudah bilang bunda dan bunda mengijinkanku." Jelas Ji Na.

"Astaga! Aku belum ijin bunda! Tiketnya untuk besok ya kan?" Tanyaku.

"Tentu saja." Jawab Renata santai.

Aku mengambil ponsel ku untuk menelepon bunda.

"Halo? Ada apa sayang?" Suara orang di seberang telepon.

"Bunda, aku baru saja membeli tiket Music Bank untuk besok. Aku harap kau membolehkannya. Aku akan pergi bersama Renata. Renata kesini beberapa hari yang lalu." Jelas ku panjang lebar.

Seseorang di seberang telepon tidak berkomentar. Hening sejenak.

"Bona, maafkan bunda. Untuk kali ini saja jangan dulu pergi ke Music Bank ya? Kau lupa? Besok ada tamu yang akan datang ke rumah. Kau harus menemuinya Bona. Aku harap kau mengerti perasaan bunda. Anak bunda pulang ke Korea? Sampaikan salam bunda untuknya. Jangan lupa main jika bunda sudah pulang." Nadanya terdengar agak berhati-hati saat mengucapkan hal ini.

Tentu saja, apa yang dikatakan bunda barusan membuat perasaanku seperti dihantam batu hingga remuk. Jika saja di Music Bank ini tidak ada Red Velvet, mungkin saja aku baik-baik saja sekarang. Entah kenapa hatiku ingin sekali berada di sana.

Tak kusangka ada cairan bening yang keluar dari mataku. Ya, aku menangis.

"Sepenting apa tamu itu bunda? Siapa dia? Jika aku tidak boleh pergi ke sana, maka Ji Na juga tidak boleh pergi ke Paris. Supaya kita impas." Kataku agak sambil menahan isakan tangis.

Bunda tidak menjawab. Aku juga tidak ingin melawan bunda. Aku tidak berani menyakiti perasaannya.

"Baiklah bunda. Baiklah. Aku tidak akan pergi. Aku akan menemui semua tamumu." Jawabku berusaha tegar.

Tanpa ba-bi-bu aku langsung menutup teleponnya.

"Jangan bilang kau tidak boleh datang." Racau Renata.

"Iya, aku tidak boleh datang. Katanya aku harus menemui tamunya besok. Tamu penting." Jawabku lemas.

"Yah, rugi dong kita. Sudah, jangan menangis. Aku akan membawa mu ke konser Red Velvet nanti. Sabar? Oke? Aku ingin pamit pulang. Sudah hampir tengah malam ini. Bye." Kata Renata.

"Hati-hati. Akan aku suruh supirku untuk mengantarmu pulang ke hotel. Tidak ada penolakan. Ini sudah malam." Jawabku rada ketus.

"Baiklah, bawel ah." Jawab Renata sambil tertawa.

Aku berjalan ke ruang tamu. Duduk di sofa dan mulai melamun. Perasaanku campur aduk. Siapa tamu nya sebenarnya? Sepenting apakah dia? Bahkan demi tamu itu aku harus mengorbankan tiket itu.

"OWH SHIT!!!! KAKAK!!" Aku mendengar Ji Na berteriak sambil turun dari tangga untuk menemuiku.

"Kau berisik sekali sih?! Wae?!!" Jawabku agak membentak.

"Bunda, bunda tadi telepon aku. Katanya batalin jadwal ku ke Paris. Katanya kita harus jamu tamunya. Wae?! Huhuhu:(" Ji Na juga agak kzl.

Aku tau aku tidak seberapa. Hanya batal pergi ke Music Bank. Lah Ji Na? Batal pergi ke Paris. Mungkin seharusnya aku bersyukur sekarang.

"Gapapa, nanti aku bakal telepon ke Felice. Bilang kalo kamu nggak bisa ikut karena mau ngurusin perusahaan. Aku yakin Felice bakal ngertiin kakak. Udah, sekarang temenin kakak masak. Kamu belum makan kan?" Ucapku menenangkan.

Sebenarnya, jika Ji Na tidak jadi ke Paris, maka Felice otomatis tidak jadi juga ke Paris. Karena dia tidak berani ke Paris sendirian.

\Felice itu temen sekolahnya Ji Na/

"Mengapa aku merasa begitu dekat dengan member Red Velvet ya, bahkan aku sempat menangis saat tidak bisa datang ke Music Bank." Batinku.

❌❌❌❌❌❌❌❌❌

If you like this story, please vote.
If you want to give me some advice please comment.
If you don't like this story, just go away.

Yang siders jodohnya miper hehe.

Everything Gonna Be Alright #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang