2. [Pertemuan]

123 14 8
                                    

"Inilah mereka, RED VELVET!"

"Halo, kami Red Velvet. Perkenalkan, namaku Irene"
"Halo semuanya, namaku Seulgi."
"Annyeong yeorobun, namaku Wendy."
"Hai! Namaku Joy, dan aku akan membagikan Joy, untuk kalian❤" Sambil menunjukkan aegyo yang sangat menggemaskan.
"Annyeong, Hai!, Halo namaku Yeri."

Woah! New girl group?! Tidak bisa dibiarkan. Mereka benar-benar cantik. Tidak salah aku memilih menjadi SMstan.

"Jadi, langsung saja, apa lagu kalian? Apa makna dari kata Red Velvet? Dari namanya saja bagus, apalagi performa nya ya kan? Soman, pilihan mu memang tidak salah."

"Kami baru saja merilis lagu pertama kami berjudul happiness, kami merilis lagu happiness dengan tujuan bahwa kami, Red Velvet, bisa membuat siapa saja merasakan kebahagiaan. Untuk arti Red Velvet sendiri, kita mempunyai filosofi bahwa Red Velvet menunjukkan 2 sisi yang berbeda. "Red" dimana kita akan merilis lagu bertemakan fun, youthful, dan Colourful. Sedangkan di sisi "Velvet" kami akan menunjukkan sisi anggun kami, sisi elegan kami sebagai seorang wanita. Kami harap kalian menyukai nya, kami membutuhkan dukungan kalian. Saranghaeyo yeorobun." Jawab perempuan berambut pink tersebut, yang tidak lain adalah Irene.

"Daebak! Aku tak pernah tau ada girl group yang sangat memperhatikan filosofi nya seperti ini. Dan ya, siapa yang tidak setuju denganku bahwa mereka adalah salah satu masterpiece yang diciptakan oleh SM."

"Bahkan aku dengar kalian sudah populer sejak masih berada di SM Rookies. Apa aku salah?" Tanya host acara tersebut.

Beberapa dari mereka tertawa malu lalu menjawab "Ya, lebih tepatnya yang paling populer disini adalah Irene unnie." Jawab perempuan bermata monolid.

"Ah! Ya Irene unnie sangatlah populer dikalangan trainee yang lainnya. Bahkan sekarang dia mulai populer dikalangan sunbaenim kita." Sambung perempuan berambut biru kali ini. Ya, Wendy namanya.

-------------------

Aku terus saja melihat dan mendengarkan ke arah televisi.

"Bona, this is your meal." Kata seorang pelayan kesayangan bunda membuyarkan konsentrasiku.

"Ah, thank you eomonim. You don't need to do this. I can do it by myself." Kataku.

"It's okay. It's my pleasure I can do this for you. It reminds me of my daughter hahaha." Kata pelayan itu sambil tertawa renyah. Namun aku tau, dari nada nya tertawa menandakan dia sedang menahan gejolak rindu.

"It's okay. Tell my mother to give you a rest time. So you can see your daughter. By the way, thank you. For being my mother. Cause my real mother is really really buuuuusssssyyyyyyy." Kata ku sedikit seperti seorang bocah yang sedang merajuk.

"Ah, no problem..." Katanya mengakhiri lalu meninggalkan ku sendirian. Lagi.
Ini yang kulakukan bila sedang ada waktu senggang. Menonton tv, bermain hp, sendirian. Aku mempunyai adik juga rasanya seperti tidak punya adik. Dia sering keluyuran tidak jelas.

Bunda dan papa sedang tidak ada dirumah saat ini. Karena memang mereka berdua sedang kembali ke Jakarta untuk mengurusi beberapa pekerjaan lagi. Ahh, aku jadi rindu mereka. Ya, sahabatku.

Saat aku sedang masa menyelami tentang seluk beluk Red Velvet, New girl group yang akan menjadi target baru seorang Bona. Sebelumnya dia sudah berkali-kali fanmeet dengan exo, suju, dan snsd. Bahkan membeli album mereka, melihat konser mereka, dan tentu saja, membeli lightstick.

Tiba-tiba handphone ku bergetar menandakan ada pesan masuk.

Layar handphone ku menunjukkan bahwa pesan itu berasal dari Ji Na. Adik semata wayangku. Yang selalu meninggalkan aku sendirian dengan kesibukan konyolnya yang aku sendiri saja tidak tau apa.

"Yo, come to share d' table cafe. I have something to talk to you. I'll wait❤" tulisnya.

"Yak! Why don't you just come home. And talk to me at home!?"

"Yak! Aku tidak mengerti dengan pemikiranmu. Kita ini masih muda. Bertingkahlah layaknya anak muda."

"Terserah! Tunggu aku. Jangan lupa, pesankan aku americano."

"Dasar rubah!"

"Yak! Ji Na, yang sopan!"

Memang, itulah aku dengan adikku, sering marahan, tapi kita saling menyayangi. Tidak ada kata benci diantara kita. Meskipun dia sedikit menjengkelkan.

Aku sudah sampai di cafe ini. Tempat yang sangat ramai. Sungguh aku tidak suka keramaian. Karena aku harus menggunakan masker dan kacamata untuk menghindari paparazzi dan para penggemar-penggemar baju ku. Ya, aku pernah bekerja sama dengan salah satu brand terkenal untuk membuat dress. Dan banyak yang menyukai nya. Bahkan aku dikenal sebagai designer termuda di seluruh Korea.

Saat aku mengedarkan seluruh pandanganku di dalam cafe ini, aku bisa melihat dengan jelas sosok perempuan berambut pendek dengan menggunakan kaos santai dengan rip jeans nya. Ji Na. Dia bersama seorang wanita.


Everything Gonna Be Alright #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang