"Aku sangat lemah jika ada orang yang mengakui kesalahannya di depanku. Sejahat apapun yang dia lakukan, aku akan luluh. Jadi, jangan minta maaf. Karena aku tidak ingin memaafkanmu."
🌈🌈🌈
1 bulan berjalan dengan sangat cepat. Banyak perubahan yang aku rasakan. Semakin bertambah nya hari, semakin banyak kegiatan yang melanda.
Peringkat yang awalnya hanya sebatas 5 besar, berubah menjadi 3 besar. Aku juga tidak menyangka, Siyeon dapat mendahului ku dan Renata. Seperti yang bisa kalian tebak, kami masuk 3 besar. Itu artinya, sedikit langkah lagi, kami akan masuk di kelas A.
Semakin banyak kegiatan, ternyata semakin banyak konflik yang memenuhi otak ku. Aku masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Sandy berubah.
Aku tidak bisa menerima kenyataan. Hal ini membuat ku terus saja berada di ruang dance practice. Karena dance dan musik bisa membuatku melupakan masalah ku sejenak.
Orang lain bilang, jika mereka terkena masalah, maka nafsu makannya akan turun. Tapi tidak bagiku, semakin banyak masalah, semakin banyak makanan yang aku makan.
Aku adalah tipe orang yang sering mendengarkan kata-kata orang lain, selalu saja aku taruh di hati. Itu adalah kebiasaan buruk ku. Sudah berkali-kali aku ingin menghilangkannya. Namun, entah kenapa kebiasaan itu seolah sudah melekat dengan diriku. Kebiasaan buruk ku itu bisa saja membuat aku mengalami mental breakdown. Oleh sebab itu, aku ingin membuang kebiasaan buruk ku.
Bunda sempat meminta ku untuk berhenti menjadi trainee, tapi apakah tidak mubazir jika aku berhenti di tengah jalan? Aku menjadi seperti ini bukan karena 'agensi' ini. Tapi karena urusan pribadi.
Aku pindah ke kamar Renata untuk sementara waktu. Aku hanya ingin sendirian.
Sebenarnya aku tidak perlu merasa sedih seperti ini. Toh juga semua omongan yang disebar oleh Sandy adalah hoax. Dan tidak sedikit juga yang tidak percaya dengan Sandy.
Sandy bilang, bahwa aku adalah orang yang membulinya dikala kita masih berada di bangku sd, dia bilang bahwa aku lah yang mempergunjingkan dia dengan kakak kelas, dia juga bilang bahwa tidak ada yang membela nya hingga dia memutuskan untuk pindah ke Korea dan menjadi seorang trainee seperti saat ini.
Aku dengar dia baru saja menginjakkan kaki di agensi ini tanpa melalui tahap audisi, casting, atau test.
Yang aku dengar juga bahwa dia langsung menempuh kelas A. Sebenarnya itu membuatku sedikit curiga, apakah dia berbuat curang? Pikiran ku mengatakan bahwa dia berbuat curang, tapi mengapa hati ini selalu membela dia? Bahkan saat hati ini sudah disakiti?
Aku juga sempat terhantam oleh fakta bahwa sebenarnya appa pindah bukan hanya dia harus mengurus kantor pusat, tapi juga ada yang menyuruh kami pindah. Siapa? Samchon.
Dia sudah beberapa kali datang ke Indonesia untuk berkunjung ke rumah kami di Bandung, namun selalu saja kami tidak bisa bertemu. Karena itulah aku tidak pernah tau bahwa dia pernah bertandang ke rumah.
Alasan mengapa dia seperti itu belum jelas. Aku juga sedang tidak ingin bertemu dengannya. Entah kenapa ada rasa jengkel, marah, pokoknya campur aduk, itupun aku tidak tahu mengapa.
Soal istrinya juga dia tidak berbicara jujur dengan keluarga kami. Dia hanya bilang setelah bercerai dengan istrinya, istrinya memutuskan pindah ke Jeju.

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Gonna Be Alright #Wattys2019
FanficBukan menjadi masalah besar bagi Bona untuk melakukan apapun demi orang yang dia sayang. Namun, apakah orang tersebut juga melakukan hal yang serupa? Go read it everyone! 🙋