25. [Sooyoung Unni Coy!]

19 5 0
                                    

"Kamu nggak tidur ya kemarin?" Joy unni mengalihkan pembicaraan.

Aku tidak merasa Joy unni sedang berbicara padaku, maka dari itu aku tetap memakan roti isi ku karena aku tak sempat sarapan.

"Apa daya yang dicuekin." Kata yang diucapkan Joy unni membuat aku tersadar bahwa dia sedang berbicara padaku.

"Oh, unni sedang bicara padaku? Maaf, aku kira sedang bicara dengan yang lain. Hahahaha." Aku tertawa karena aku menyadari kekonyolan ku barusan.

"Ppffttt" yang lainnya berusaha menahan tawa nya sedangkan Joy unni terlihat tersenyum tanpa sebab.

"Oh, iya mungkin unni belum tahu kebiasaan ku belakangan ini. Yang tahu hanya Seulgi unni. Ya gak un?" Aku yang duduk disebelah Seulgi unni, menyikutkan tangan ku.

"Ah! Ya! Aku sudah tau. Apakah dengan kau sudah tinggal bersama kita kebiasaan itu masih ada?" Seulgi unni bertanya padaku.

"Hm, iya juga ya. Aku juga heran mengapa kebiasaan itu masih belum pulih. Mungkin karena masih satu hari aku tinggal di dorm itu." Aku mencoba bertukar pendapat dengan Seulgi unni.

Saat kita berdua sedang bicara, yang lainnya seperti minta penjelasan, cerita apa yang kita lewatkan?

"Tunggu, sepertinya aku tidak tahu tentang hal ini." Wendy unni, memberikan kita berdua tatapan mata menyelidik.

"Tidak hanya kau saja, Seungwan-ah, aku juga tidak tahu." Irene unni juga memberikan tatapan menyelidik.

"Tentu saja tidak tahu. Aku hanya memberitahukannya pada Taeyeon unni, Seohyun unni dan Seulgi unni." Aku berniat mencoba mereka semua penasaran dengan niat bercanda tentu nya.

"Oke, sekarang ceritakan pada kami." Suruh Irene unni.

(Alhasil, aku menceritakannya pada mereka, seperti aku menceritakan pada tiga unni itu.)

"Pantas saja. Aku lihat kau malah memainkan handphone mu." Wendy unni menyahut.

"Jinjja? Berarti saat itu ada unni dibawah? Wow!" Kata ku.

"Iya, kau tahu, bahkan dia tidak menoleh padaku saat memanggilnya. Aku bertanya 'Bona-yah, kau tidak tidur?' tapi dia sama sekali tidak menggubris ku. Sumpah, aku kira dia marah padaku."

Kita semua tertawa saat mendengar Wendy unni bercerita. Sampai kita tak menyangka kita sudah sampai di depan gedung.

Kita turun dari mobil. Dan menuju kedalam gedung dengan langkah cepat.

Aku harus memakai masker dan topi untuk menghindari terekspos di media

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku harus memakai masker dan topi untuk menghindari terekspos di media. Karena memang hal ini masih menjadi rahasia agensi.

Aku berjalan sambil menggandeng tangan Irene unni karena unni berada paling depan diantara kami.

Everything Gonna Be Alright #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang