Suasana ini tidak berubah . Riuhnya anak anak bermain. Masih seperti dulu. Tapi zona waktu mempermainkan tempatnya. Seorang mengingatkan tentang ponakan ku. Dan aku harus x-tra memperhatikan untuk sudut besi yang membahayakan. Aku cukup mengangguk dengan wajah datar dan kaku. Karena disini,,, aku tidak memakai topeng.
Aku apa adanya . Demi keluarga aku harus menjadi yang terbaik dan membuat yang terbaik. Tiada lain kukerjakan di dunia ini selain mengabdi pada keluargaku. Dan imanku adalah pribadiku.
Sepotong kayu menarikku untuk mempermainkannya di sebuah parit . Ada benda yang membuatku penasaran.
Dan...
Itu ular sawah. Kecil dan imut.
Dan..
Ada yang besar..
Itu mengerikan.
Aku menjauh.
Dan...
Kaki ku ditempel oleh lintah ..
Dan...
Ada banyak lainnya di semak lembab.
Benar menggelikan.
Aku lari dan menyerukan kepada orang orang yang tampak santai didekat situ.
Sebuah kejadian penuh makna.