19. SEPUPU

70 3 0
                                    

Masa dimana aku dirumah lama. Aku ikut dalam kegiatan aktif pemuda daerah. Semisal menjaga TPS.

Dirumah sepupu Perempuanku datang (est.17tahun). Anak dari adik ibuku. Dia suka sekali bercandaan denganku. Terkadang gelagatnya juga aku merasa dia aneh. Tapi kupikir itu hanya hubungan kekerabatan yang akrab.

Pagi dengan berisik ibuku membangunkan ku dikamar gudang. Aku malas sekali dengan bangun pagi yg terlalu dini.

"Ayo ayo bangun itu di sekolahan kerjakan kegiatanmu. Kata semalam minta dibangunkan pagi. " (Logat Jawa)

"Ah iya mak." Jawabku malas.

Aku memilih pakaian yg cocok. Dan aku tidak menemukannya.

" Mak aku gak ada pakaian ini. Ntah kemana semua." Teriakku

"Udah . Pakai yg ada aja. Yg penting rapi formal. " Sahutnya.

Aku sarapan dulu. Dengan mi goreng. Dah teh manis hangat. Sepupuku senyum karena dia yg membuat.

Aku membalas senyumnya.
"Cepat betul datangnya"

"Iya mau ukur pakaian, kan mau pesta 3 hari lagi dirumah."

Dia suka belajar menjahit dengan ibu. Dan akan ada pesta ultah di rumahnya.

Aku memantau area samping. Tidak ada motor disitu.

"Makkk.... Mana nya kereta ku. Kok tak ada disini"

"Tadi bapak yg bawak. Semalam kereta dia bocor. Jadi ditinggal di pos. "
Syukurlah dekat.

Aku ke kamar mandi dulu untuk melepas kran bawah.
Saat lagi enak buang air kecil.
Sepupuku membuka pintu kamar mandi.
Aku kaget dia tidak. Dia bengong dan terus memperhatikanku buang air kecil.
Aku menatapnya malas. Kenapa lagi anak satu ini. Batinku.

Aku menggerakkan batangku kearahnya . Dia terpekik karena hampir terkena cipratan air kencing.

Haha . "Rasain buat orang ngintip".

Dia terlihat menjulurkan lidah.
"Gak kena"

Bagiku itu lucu. Karena aku sama sekali tidak bernafsu untuk saudaraku. Hal sedekat apapun aku anggap itu bagian dari eratnya persaudaraan.

Aku melirik jam . Masih ada waktu sekitar 60 menit lagi. Masih keburu.

Sambil berlari kecil aku melintas beceknya jalan. Itu karena hujan deras tadi malam.
Dan sialnya bapak tidak ada dipos.
Aku putuskan aku harus berjalan kaki saja ke TPS.

"Darimana? Tanya ibu .

"Jemput kereta mak, tapi bapak gak ada"

"Ya Allah. Sekolah dekat disitu aja pakai naik kereta. Gengsimu itu Lo gak kira kira. "

"Udah sana pergi , tadi kawanmu sudah lewat " sambungnya.

Hehe...
Mandi dulu.

DREAM STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang