Beberapa hari ini invasi diarea sekolah lama sering terjadi. Dan mereka membawa anak kecil.
Aku tidak mengerti sejak dulu kebocoran dimensi memang selalu dimulai dari ujung sekolah lama.
Dan itu seperti batas area terlarang olehku. Karena aku pernah mencoba tetapi tidak bisa tembus.Seperti tembok beton yg kokoh.
Bahkan menggunakan magic juga aku tidak bisa melewatinya.Kabut gelap mulai menyebar. Mereka datang kembali.
Aku berpikir gerbangnya dalam keadaan terbuka.
Ku lemparkan bola energi ke adik cewekku yg sedang berlari.
Itu untuk sebuah defense agar dia terlindung dari serangan tajam. Dan aku bersembunyi di balik pohon kelapa.Aku mendapat laporan dua ponakanku hilang setelah bermain di sini semalam. Dan adikku memaksaku untuk mengajaknya.
Pohon kelapa ini memang sudah menjadi target pemantauan ku. Satu hentakan kaki membuatku masuk kedalam tanah.
Seperti menjalani kecepatan di ruang kosong dan gelap. Aku tetap tenang sesekali memejamkan mata agar aku tidak pusing. Dan...
Aku terjatuh pada sebuah bangunan kayu . Tepatnya seperti kandang dengan banyak sekat. Setiap kotak diisi oleh 1 orang. Dan ada yg kosong.
Tepat didalam sekat ternyata seorang wanita muda.Aku mengintip kearah celah kayu. Ada sebagian orang bekerja dan memasak disitu. Pakaian mereka alakadarnya.
" Kami semua bergiliran dan mengikuti perintah ratu. "
"Kapan dia datang kemari"
"Sore nanti"
"Apa kau tau dimana tawanan anak anak?"
Wanita itu ingin menjawab. Tapi gerakan seorang penjaga mendatangi kotak kami. Membuatku menjauh. Dan menembus batas sekat sampai keluar.
"Seharusnya kau tetap disini . Aku bisa mengatasinya. "
Dia berkata dari celah kayu.
Ya tuhan . Aku terlalu panik.
Dia melemparkan sepotong kain lusuh padaku.
" Pakailah untuk nanti sore."
Aku mengambilnya dan berlalu kearah kanan.
#
Ini seperti aula terbuka. Banyak orang berkumpul. Dan sudah bersiap dengan bersujud.Seorang mencolek lenganku.
"Aku dapatkan informasi untuk ruangan ratu. Lebih baik bertemu langsung daripada menghadapi banyak penjaga." Bisiknya.
Aku melirik kekiri.
Hah. Dia adik cewekku. Dia tertangkap.
Aku mencoba merasakan bola energi. Kosong. Apa dimensi ini terlalu jauh."Aku baik baik saja. Dan sudah bersama mereka. Kalahkan ratu dan kita pulang"
Aku tetap menatap lurus ke depan. Penjaga yg memegang tombak sudah mencium tanah.
Dari kejauhan terlihat pancaran hijau lalu seorang perempuan paruh baya melayang di udara. Aku tidak tau pasti apa yg dinaikinya. Seperti selembar daun yg keras. Dan tidak jauh dibelakang nya seorang lelaki muda dia menaiki batu bulat.
Aku menggosok mataku sejenak. Dalam pemantauan dalam ku. Ratu itu adalah seorang nenek.
Aku ingin bergerak menuntaskan masalah ini. Tetapi adikku berbisik.
" Jangan. Ketahui dulu ruangannya. "
Aku melihat ratu berbisik pada pemuda yg maju kesebelahnya.
Lalu pemuda itu memberi kode dan seorang penjaga meletakkan anak kecil pada pijakan pemuda itu.Lalu sang ratu tersenyum dan menggerakkan tangannya . Satu kabut memunculkan berbagai jenis makanan. Menjadi sebuah hiruk pikuk banyak orang disini berebut makanan.
Mereka berlalu.
Aku mencapaikan tali energi dari pohon kepohon lain.
Aku mengikuti ratu secara diam diam.#
Ini kamar mewah. Isi ruangannya juga terlihat modern.
Aku sudah bosan menunggu terlalu lama.Ketika dia datang dengan pemuda, aku langsung membuka pintu. Menghadangnya dengan bersidekap dada.
"Kau membuatku bosan. Mau sampai kapan kau menghindar. "
Dan dia terlihat gugup.