ღ αftєr pαrtч ღ

753 85 37
                                    

˙·٠•●♥ [ 𝓗 𝓸 𝔀 𝓘 𝓜 𝓮 𝓽 𝓜 𝔂 𝓑 𝓻 𝓲 𝓭 𝓮 ] ♥●•٠·˙

"Direktur, ini berkas yang Anda minta,." ujar Sekretaris Song sembari memberikan dua map berisi berkas proposal pada atasannya, Direktur Kim.

Direktur Kim mengangguk dan meraih berkas tersebut lalu meminta Sekretaris Song kembali ke mejanya di luar ruangan Direktur Kim.

Namanya Kim Hanbin. Direktur Muda, Pemimpin sekaligus pemilik BY Group. Sejak sang ayah meninggal, ia yang adalah putra sulung sekaligus putra satu-satunya menjadi pewaris tunggal. Tentu, ia telah memegang tanggung jawab besar untuk menjaga dan melindungi sang ibunda dan adik bungsunya.

Saat sibuk membaca proposal, ponselnya berdering. Melihat nama penelpon di layar, Kim Hanbin menaikkan sebelah sudutnya. Digesernya icon berwarna hijau di layar dan dinyalakan loudspeaker-nya.

"Oppaa!! Sibuk?" sapa suara perempuan dari saluran seberang.

"Wae? Aku sedang membaca proposal," jawab Kim Hanbin.

"Oppa, datanglah ke after party ku nanti malam. Okay?"

"After party, lagi? Lisa-ya, sudah berapa kali kau melakukan after party dalam seminggu ini? Kurasa, hidupmu selalu pesta, pesta dan pesta."

"Hehehe.. benarkah? Tidak juga. Minggu ini kebetulan saja ada banyak. Jadi? Oppa datang kan?"

Hanbin tampak menghela nafas. Gadis bernama Lisa itu tentu tak akan begitu saja menyerah.
"Baiklah. Tapi berjanjilah padaku. Kali ini tak ada jebakan lagi untukku. Kau mengerti?"

Gadis di seberang telpon itu kembali terkekeh.
"Arasseo. Yasudah, kututup telponnya. Sampai bertemu nanti malam. Ah ya! Berpakaianlah yang santai. Kau selalu menggunakan jas hitam membosankanmu itu, Oppa."

Tanpa menjawab lagi, Hanbin menutup panggilan itu begitu saja. Diletakkannya ponsel miliknya asal di atas meja lalu terdengar ketukan pintu dari luar. Sebuah senyuman mengembang di bibir pria muda itu. Tak ada lagi yang mengetuk pintu ruangannya dengan nada lagu 'Tiga Beruang' selain gadis kesayangannya.

"Masuk," seru Hanbin mempersilahkan pengetuk itu masuk.

Begitu pintu terbuka, seorang gadis kecil sekitar berusia lima tahun berlari kecil nan lincah ke arah Hanbin yang sudah beranjak dari kursi tingginya dan menumpukan sebelah lututnya sambil melebarkan kedua tangannya. Gadis itu segera berhambur ke pelukan Hanbin.

"Aigooo... sudah makan?" tanya Hanbin pada gadis kecil yang dipeluk dan kini berada di gendongannya.

"Sudah. Eomma tadi membuatkan bekal Kimbap Donkatsu untuk Byura," jawab gadis kecil itu, sambil menyebut dirinya sendiri dengan nama.

"Wah, enak. Kau tak menyisakan untukku?" tanya Hanbin lagi.

Gadis itu menggeleng-geleng sambil terkekeh.
"Tiidaaak~, minta saja pada Eomma. Hihi.." ujarnya.

"Huh, pelit sekali. Di mana Eomma?"

Tak lama seorang wanita yang tampak masih cukup muda, memasuki ruangan. Dengan gaya modis ala 'Nyonya Presdir', wanita itu masuk dan meletakkan tas tangannya di sofa ruangan Hanbin.

"Kau masih ada pekerjaan?" tanya wanita itu.

"Sudah tidak banyak. Ada apa?"

"Hari ini Hanbyul mendapatkan nilai kerajinan tangan terbaik di kelasnya. Dia senang sekali dan sebagai hadiah, dia ingin bertemu Appa. Bisa kau mengantar dan menemaninya?" tanya wanita itu.

How I Met My Bride [OnHold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang