ღ pєrαng ღ

281 52 39
                                    

˙·٠•●♥ [ 𝓗 𝓸 𝔀  𝓘  𝓜 𝓮 𝓽  𝓜 𝔂  𝓑 𝓻 𝓲 𝓭 𝓮  ] ♥●•٠·˙

Aku menunggu pengirim pesan semalam di lobi gedung. Kuputuskan untuk mengklarifikasinya agar tidak terjadi salah paham dan tidak menjadi celah hal-hal yang tidak diinginkan. Siapa lagi yang kutunggu kalo bukan Jennie Kim. Hanya dia satu-satunya yang salah paham tentang statusku dan juga Hanbyul.

Tiga puluh menit berselang, mataku tertuju pada pintu utama gedung yang baru saja dilewati seorang gadis dengan pakaian serba putih yang menenteng beberapa shopping bag jumbo berwarna senada dengan outfit-nya. Jangan lupakan topi kebesaran yang dikenakannya.

Gadis itu melenggang seolah ia berjalan diatas catwalk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu melenggang seolah ia berjalan diatas catwalk. Aku mengamatinya dari tempat dudukku. Ia memegang topinya lalu menariknya agak ke bawah untuk lebih menutupi wajahnya. Lalu ia berhenti di mejaku. Berdiri lalu berdeham. Aku tersenyum miring.

"Silakan duduk."

Kupersilahkan gadis supermodel itu duduk berhadapan denganku. Ia melenggangkan langkahnya ke sofa dihadapanku lalu meletakkan tas belanjanya kemudian duduk. Ditariknya ujung topi besarnya itu lebih dalam.

"Tuan Direktur, kau ingin membicarakan anakmu di tempat ini?" tanya gadis itu to the point.

Aku tersenyum padanya.
"Kenapa? Kau takut?" tanyaku.

Gadis itu tersenyum remeh padaku.
"Takut? Bukankah seharusnya kau yang takut? Rahasiamu akan terbongkar dalam beberapa menit lagi. Dan kau akan menarik perhatian banyak orang."

"Begitu? Nona Kim, yang sangat menarik perhatian adalah kau sekarang. Bukan aku."

"Aku? Ah, aku seorang supermodel. Tentu saja auraku sebagai supermodel tidak bisa ku sembunyikan. Maaf-maaf saja." ujarnya menyombong.

"Jadi baju putih-putih dan topi putihmu yang besar itu memberikan aura supermodel, begitu?"

Jennie Kim menatapku tajam.
"Tuan Direktur, kita disini tidak untuk membicarakan itu. Kita disini untuk membicarakan kesepakatan. Kau tidak mungkin lupa, bukan?"

"Yah baiklah. Sekarang mari kita bicara soal bisnis. Apa maksud dari isi pesanmu semalam?"

Jennie Kim tersenyum.
"Jadi kau tahu kalau aku yang mengirim pesan ancaman itu?"

"Tentu saja. Tidak ada tersangka lain selain kau, Nona Supermodel."

Jennie Kim menatapku tidak suka.
"Kau berkata seolah aku pelaku kriminal."

How I Met My Bride [OnHold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang