ღ kєsєpαkαtαn ღ

282 48 25
                                    

˙·٠•●♥ [  𝓗 𝓸 𝔀  𝓘  𝓜 𝓮 𝓽  𝓜 𝔂  𝓑 𝓻 𝓲 𝓭 𝓮   ] ♥●•٠·˙

"Jadi, bagaimana?" tanyaku setelah memberikan poin-poin perjanjian yang akan kami diskusikan.

Hayi tampak membaca lembaran kertas di tangannya itu dengan wajah datarnya. Sejak kami menjadi mantan dan lost contact, aku tidak tahu banyak tentang Hayi lagi. Aku bukan tipe manusia yang bergantung pada masa lalu. Kalau memang masa lalu itu bukan suatu hal yang perlu aku pertimbangkan dampaknya di masa depan, tentu aku tidak akan buang-buang tenaga untuk memikirkannya.

"Hanya ini?" celetuk Hayi.

"Sejauh itu. Kau bisa menambahkannya kalau memang kau merasa kurang. Bukankah itu tujuan kita bertemu?" ujarku.

Hayi tersenyum miring. Ia meraih tas kecilnya, mengeluarkan sebuah bulpen dan tampak mencorat-coret di lembaran itu. Kubiarkan ia mencorat-coret seperlunya. Sekitar lima belas sampai dua puluh menit kemudian, Hayi menghentikan goresan bulpennya. Kurasa, ia selesai.

"Ini yang kutawarkan," ujar Hayi sambil menggeser lembaran itu kepadaku.

Kuraih lembaran yang sudah dicorat-coret Hayi dan membaca setiap kalimat yang ditulis tangan.

"Mengembalikan saham?" tanyaku saat membaca salah satu bait kalimat yang ditulis Hayi disana.

Hayi tampak tersenyum.
"Aku pemegang saham terbesar di perusahaanmu saat ini. Kau tak tahu?"

Apa dia bilang?

"Kau bercanda. Tidak mungkin."

"Ohya? Kau bisa cek untuk membuktikannya."

Aku mengambil ponselku dan menghubungi salah satu orangku untuk memastikan serta memberi laporan terbaru tentang penjualan saham perusahaan yang seharusnya akan aku terima nanti di penghujung hari. Padahal, baru saja kemaren aku mendapat laporan terbaru tentang penjualan saham. Tidak ada nama Hayi atau perusahaan keluarga Hayi sebagai pemegang saham pada daftar.

Tak lama, aku mendapat kiriman email tentang daftar pemegang saham terbaru. Sial. KI Group berada di urutan teratas. Aku mengalihkan atensi dari layar ponsel ke arah Hayi. Gadis itu tampak tersenyum menang dan aku tidak suka dengan itu.

"Bagaimana? Surprise! Aku bertaruh kau pasti terkejut. Bagaimana bisa KI Group bisa dalam sekejap berada di daftar itu, bukan? Aku sudah katakan padamu saat kita makan bersama di pertemuan kita sebelumnya. Kau bertanya apa yang sudah kulakukan dan kini aku memberikan jawabannya."

"Kenapa saham?" tanyaku. Masih berusaha tenang meski tangan kiriku kukepal kuat-kuat menahan emosiku.

"Aku mendengar dari Papa Kwon, perusahaan ini didirikan turun-temurun oleh keluarga ayahmu. Tentu, setelah kematian ayahmu, sesuatu yang paling kau jaga setelah ibu dan adikmu adalah perusahaan peninggalan ayahmu. Lalu aku membayangkan, bagaimana jika.. perusahaan ini jatuh ke tanganku saat berada di bawah kepemimpinanmu. Waahh, semua orang akan memuji kecerdasanku dan mengetahui kualitasmu."

"Kau... hanya demi pertunangan palsu, kau mengancamku dengan kehancuran keluargaku??"

"Keureon.ga? Ah, bukankah aku akan mengembalikannya kalau tujuan dari pertunangan palsu ini berhasil?"

Sial. Hanya karena aku sudah tidak mencari tahu apapun tentang Hayi sejak saat itu, ia justru membuat ini jadi bumerang. Hayi menyerangku dengan segala pengetahuannya tentangku di saat aku tak tahu apapun tentangnya. Ck.

"Alasan kau ingin pertunangan palsu ini karena kau menghindari perjodohan dari Komisaris Kwon. Padahal kau bisa saja mencari alasan lain, tapi kenapa kau melibatkanku?"

How I Met My Bride [OnHold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang