ღ kσntrαk ღ

372 76 36
                                    

˙·٠•●♥ [ 𝓗 𝓸 𝔀 𝓘 𝓜 𝓮 𝓽 𝓜 𝔂 𝓑 𝓻 𝓲 𝓭 𝓮 ] ♥●•٠·˙


"Dahyun-ssi, saya rasa untuk produk baru, formula 792A ini akan sangat sesuai dengan karakter musim gugur. Jika Anda bisa menyempurnakannya tepat waktu, kita bisa merilisnya kuartal tiga tahun ini juga." ujarku.

Aku sudah berada di laboratorium perusahaan. Sekarang aku sedang meninjau produk dan formulanya langsung bersama kepala laboratorium, Kim Dahyun. Beliau adalah profesor termuda yang pernah menjadi kepala laboratorium di perusahaan.

"Baik, Direktur. Akan saya sempurnakan dengan baik. Dan ini. Untuk Anda." ujarnya sambil mengulurkan sebuah paperbag berpita padaku.

Aku meraihnya dan mengintip isinya. Ada sebuah kotak di dalamnya. Spontan, alisku tertarik sebelah ke atas.

"Apa ini, Dahyun-ssi?" tanyaku.

"Itu sample produk terbaru yang akan rilis tahun depan. Tentu itu yang sudah Anda setujui untuk rilis, minggu lalu. Saya menambahkan sedikit aroma khusus yang sesuai dengan kepribadian Anda." ujar Dahyun menjelaskan.

Aku mengeluarkan kotak tersebut dari paperbag. Ia memberiku sekotak produk parfum terbaru yang belum rilis.

"Ini sungguh untukku? Produk terbaru?" tanyaku sambil mengeluarkan kotak tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini sungguh untukku? Produk terbaru?" tanyaku sambil mengeluarkan kotak tersebut.

Kim Dahyun mengangguk sambil tersenyum.
"Ah, saya hampir saja lupa. Ini ada satu lagi, untuk Nyonya Presdir," ujarnya lagi sambil memberikan satu paperbag lagi.

"Parfum?"

Kim Dahyun menggeleng.
"Lilin aromaterapi dan sabun eksklusif yang akan rilis musim semi ini," ujar Dahyun.

Aku tersenyum menerimanya.
"Terima kasih, Dahyun-ssi. Ibuku pasti menyukainya. Baiklah, silahkan kembali bekerja. Saya permisi dulu," pamitku lalu keluar dari ruang tersebut.

Aku kembali ke ruanganku diikuti Jihyo nuna. Di sepanjang jalan menuju ruangan, ia terus menjelaskan jadwal dan segala laporan. Namun sesampainya di depan pintu ruangan, langkahku terhenti membuat Jihyo nuna ikut berhenti mendadak dan tertabrak punggungku.

"Aigoo.. Hanbin-ah, jangan berhenti mendadak," protes Jihyo nuna padaku. Sejak ia yang sebentar lagi mengundurkan diri, kami berkomunikasi dengan cukup santai. Karena aku ingin tetap berhubungan baik dengannya di luar pekerjaan ini.

"Maaf, nuna," sahutku sambil menunjuk seorang pria dan wanita yang tengah duduk di sofa tempat biasa tamuku menunggu. Dan salah satu diantara mereka tidak asing.

"Ah, mereka. Aku baru saja akan menyebutkan poin pertemuan yang mereka buat. Mereka dari Revolute Entertainment. Agensi yang ditunjuk divisi Marketing & Advertising kita sebagai brand ambassador kita mulai tiga bulan ke depan." ujar Jihyo nuna yang langsung memberitahuku tanpa ku bertanya.

How I Met My Bride [OnHold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang