Ulat kecil merasa kerdil
Mengutuk dunia tak adil
untuk rayapannya yang mungil
dan eksistensinya yang terkucilIa pun sembunyi dalam selubung,
tak acuh pada bisik-bisik merundungLalu Yang Kekal memeluknya,
menembus kepompong,
membisikkan kehendak-Nya,
tanpa omong kosong melompong,
"Semua indah pada waktunya."Ia pun menanti akhir sengkarut
Nyatanya, sayapnya tak mengarung
Kepompongnya susut, terbesut,
memberi makan bagi para kupu-kupu luhungDan bagi angannya yang kisut,
teresap makna: hidup terus tersambung***
Maret 2019
Pertanyaannya masih sama: bisakah kita berguna bagi orang lain meski tak dicintai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenopsia (Kumpulan Puisi)
PoetryKumpulan puisi keempat (2019-2021). Kenopsia, n. the eerie, forlorn atmosphere of a place that's usually bustling with people but is now abandoned and quiet. (Harap mencantumkan sumber setiap repost/share) Highest Rank: (pernah) #2 in #Poem, #1 in...