Aku hanya ingin mengemas rasa
lalu kupersembahkan pada diri di hari tua
Padanya aku akan berkata,
"Ini harta karun tak terhingga,
yang kau telah kehilangan sekian lama.
Tak inginkah kau kembali merasa?"Aku menggeleng. Mataku telah rabun,
tetapi benakku belum pikun
Masih ingat oleh sesak menahun
yang merambat hingga ubun-ubun
"Tak perlu, baiknya tetap kautimbun."Yang kuingat, aku takut bertambah tua
Mendewasa sia-sia, meninggalkan raga kedaluarsa
Dan tak ada yang kembali, memberiku berani
Lebih-lebih berjanji bahwa semua hanya ilusi***
Juli 2020
Publish ulang
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenopsia (Kumpulan Puisi)
PoesíaKumpulan puisi keempat (2019-2021). Kenopsia, n. the eerie, forlorn atmosphere of a place that's usually bustling with people but is now abandoned and quiet. (Harap mencantumkan sumber setiap repost/share) Highest Rank: (pernah) #2 in #Poem, #1 in...