Elodie

660 93 11
                                    

Elodie mencungkil kedua bola matanya dan mengunyah mereka
"Lezat," ujarnya, "dengan begini aku tak perlu melihat rumput tetangga lagi."
Seminggu kemudian dia memotong kedua kupingnya dan menyuguhkan mereka padaku
"Makanlah," pintanya, "supaya aku tak perlu mendengar omong-kosong-omong-kosong lagi."
Lalu sebulan kemudian di piring makan malamku, lidah cincang tersaji, sesudah Elodie bilang tak mau menyakiti siapa-siapa lagi

Maka ketika Elodie nyaris menggergaji batok kepalanya untuk memasak otak panggang,
kutulis dengan jariku di telapak tangannya yang pucat dan mendingin: 'Mungkin hidup tak harus berarti apa-apa.'
Lalu dari rongga matanya yang hampa, tetes-tetes air merah pun berjatuhan


***

Desember 2020

Kenopsia (Kumpulan Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang