"Alarm sialan!" Ayu menggerutu seraya melompat dari kasur. "Lagi penting gini malah melempem. Biasa juga fine fine aja." Ayu menyambar handuk sekenanya, dan bergegas mandi."Selamat siang, saya Ayudya, mau ... anu. Ah, nggak. Wait. Ulang," Ayu membenahi selipan handuk yang membungkus tubuhnya sebelum melanjutkan. "Selamat pagi, Mbak. Apa di sini membutuhkan penyiar? Arghh.. Ini gimana aku bisa memulai percakapan nantiii??!!!" geram Ayu seraya melempar shower cap.
Selangkah lebih maju ia mendekati cermin, memastikan tidak ada lagi tai mata yang bertengger, mundur lagi, lalu mengerutkan keningnya, kemudian berputar bak model. Setelah beberapa saat memainkan alis kanan, ia menarik napas dan mengepalkan tangan ke udara.
"Yes. I'm ready! Berkas sudah leng-kap ...," Tangannya membuka map untuk melihat satu per satu file yang dibutuhkan. "Astaga. CD rekaman masih di laci." Ayu menepuk dahinya.
"Baiklah, aku akan coba sekali lagi."
Ayu merapikan rambut dan mengulurkan map lengkap dengan CD rekaman ke depan cermin."Selamat pagi, Mbak. Saya Ayudya Maheswari. Dari website yang saya baca, di sini sedang membuka lowongan pekerjaan sebagai penyiar, dan ini ... YES! berhasil!" Ayu memajukan kedua tangannya membentuk huruf V tanda berhasil.
"File sudah komplit, rekaman sudah maksimal. Saatnya berangkat." Ayu mengancingkan jaket hingga menutup seluruh badannya, mengenakan topi, dan kacamata.
Langkahnya terhenti, mengingat data karyawan yang sama sekali belum dilihat. Penasaran, ia membuka surel dari ponsel, dan segera memperhatikan list excel yang dikirim Om Hendra kemarin malam.
"Kayanya aman deh, ini. Nggak ada yang aku kenal." Tangannya bergulir menari di atas layar mengikuti urutan nama karyawan dan pendidikan terakhir. Dua bagian itu yang menjadi perhatian Ayu, selain foto yang pasti juga dia amat-amati.
"FIX. Mam, Ayu berangkat!" jeritnya. Sepi. Tidak ada jawaban. "Kebiasaan. Jam segini masih molor," gumamnya seraya melangkahkan kaki keluar rumah.
Hampir tiga tahun Ayu meninggalkan kota Semarang, rupanya sudah terlihat beberapa perubahan. Jalan Pandanaran yang dulu dua arah, kini dialihkan menjadi satu arah, meski tetap macet. Bangunan setengah jadi, bahkan yang katanya bakal mangkrak, sudah sepenuhnya jadi toko oleh-oleh yang lumayan besar. Di pusat pertemuan lima jalan besar di Semarang, sudah dipasang tulisan tiga dimensi atau biasa disebut huruf timbul dengan jelas, simpang lima.
"Mbaknya sudah lama ndak pulang semarang, to? Kok sajake nggumun gitu?" celetuk supir taksi membuyarkan lamunan.
"Eh, iya, Pak. Kemarin sempat bantu kerjaan nenek di Bandung, jadi ya lumayan lama nggak pulang. Nah, sekarang wes semakin keren gini, Cah."
"Iya, Mbak. Ini kalo malam tambah apik, Mbak. Udah jadi tempat wisata," jelasnya tentang becak-becak beraneka bentuk yang berdiri di seputaran alun-alum simpang lima.
Sepanjang kiri dan kanan jalan Pahlawan, padat. Setiap Jumat malam, jalanan akan dipenuhi bermacam anggota geng motor. Mungkin mereka akan lebih setuju jika dinamakan komunitas. Dan Ayu pernah menjadi bagian dari mereka.
Mengingat kenangan itu membuat Ayu mendesah ringan dan menaikkaan sudut bibirnya sembari menggeleng.Ayu melirik jam yang melingkar di tangannya, setengah delapan. Taksi sudah berada tepat di depan bangunan bergaya klasik. Dindingnya dilapisi bebatuan alam berwarna hitam, gerbang berwarna cokelat dengan gaya etnik bertuliskan
Spekta FM.
Setelah memberikan dua lembar lima puluh ribuan dan mengucapkan terima kasih, Ayu turun dari mobil dan melangkah masuk. Jantungnya berdegup semakin kencang. Hei... Tidak ada seorang pun yang mengenalmu di sini. Tenang!! jeritnya dalam hati, berusaha menenangkan diri.
========
Ya ampun, akhirnya selesai juga. Ternyata kepanjangan, jadi aku potong sampai di sini dulu, sisanya besok. Hahaha...
Minggu hari rempong se...anu.
Udah wes.
Maap, seadanya.
🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
AM to FM
ChickLit[[CERITA INI MASIH PROSES REVISI DI WORD!]] Ayudya Maheswari menjadi penyiar dengan harapan menemukan kembali arti kehidupan. Ia berusaha meninggalkan masa lalu demi mendapat seberkas kebahagiaan. Menjadi seorang yang sangat berbeda dengan dirinya...