"Cyan bacain pesan yang udah masuk di line Wadapps, ya. Ini dari Tiara di Gombel. Hai, Kak Cyan.Hai juga, Tiara.
Mau tanya sama Kak Farel dan Kak Leon, donk. BHC itu komunitas atau klub, sih? Trus, apa aja syarat untuk jadi anggotanya? Thank you, Kak.
Thank you juga, Tiara. Ayo, silakan, Kak Farel, Kak Leon. Monggo dijawab."
"Hai, Tiara. Thank you, ya. Sampai saat ini, BHC tetap nyaman sebagai club, dan syarat untuk jadi anggotanya ... Apa, ya?" Farel menghentikan penjelasannya sambil tertawa kecil, diikuti Leon.
Senyum Cyan mengembang seketika, melihat Farel menahan ucapan dan mengerling ke arahnya.
Setelah beberapa saat, Farel melanjutkan. "Memang nggak ada syarat yang gimana-gimana sih ya. Yang penting bisa dipastikan kalau kamunya manusia, bukan siluman, trus punya Honda Berio dan bersedia ikut aturan main BHC. Itu aja sih."
Leon terkekeh dan menyela. "Sebelum ucapan lo dicerca, Rel. Siluman, maksudnya nggak pernah nongol kecuali saat touring. Itu nggak boleh. Apalagi gonta-ganti bawa pasangan. Haram! Kecuali bisa berbagi." Leon mengakhiri ucapannya dengan tawa terbahak-bahak."
"Wait, wait. Abaikan kalimat terakhir barusan. Ini salah satu gaya BHC untuk saling mengingatkan bahwa pasangan itu harus dihargai. Perempuan atau pun laki-laki.
Nah, untuk detailnya, termasuk aturan main di club, mungkin bakal kita bahas abis-abisan di event esok ya, Cyan?" ujar Farel seraya memberi kode dengan mengibaskan tangan di depan Cyan. Namun perempuan di depannya tetap bergeming dan menatap kosong ke depan, membuat Farel harus mengetuk pergelangan tangan Cyan beberapa kali.
Tergagap, Cyan berdeham dan mengiyakan. Susunan kata yang ditulis Mbak Rena seakan melayang dan berputar-putar, ia kehilangan kalimat yang harus diucapkan.
***
I'm not a perfect person
There's many thing I wish I didn't do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know
I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
And the reason is you.
[Hoobastank - The Reason]"Permisi."
Cyan bergegas meninggalkan ruang siar.Dua jam yang diawali kehangatan dan berjalan dengan penuh perjuangan untuk bisa bertahan bersama laki-laki yang selama ini selalu dirindu. Kehadiran Farel sebagai tamu di segmen ini cukup membuat perasaannya sedikit menggelinjang tidak menentu.
Apalagi saat laki-laki itu menjelaskan tentang kafe rainbow yang dijadikan base camp BHC. Dengan tegas dan menatap mata Cyan lekat-lekat, Farel mengatakan bahwa nasi goreng kesukaan perempuan yang paling dia cintai, menjadi menu andalan dan juga sangat digemari anggota BHC.
Setelah pertemuannya dengan Farel di spekta, Cyan semakin merasa bahwa tidak semua rindu harus diakhiri dengan temu. Karena justru akan membuat hati jadi meragu. Di saat kehidupannya sudah mulai dibangun dengan berusaha melupakan, laki-laki itu justru datang dan membuatnya kembali berharap.
Langkah kaki Cyan semakin cepat ketika mendengar Farel memanggilnya. Pikiran dan hatinya kian tidak karuan. Ia ingin berbalik dan menghambur ke pelukannya, tapi bayangan Bu Tjandra yang selalu enggan menerima Farel, membuatnya harus mengalah.
Kalau saja Cyan bisa berteriak di depan semua orang di Spekta. Ia ingin menyingkirkan penghalang kebebasannya. Saat ini, perapian di dalam dadanya kian membara.
Hati dan pikirannya benar-benar berlawanan. Sekalipun Cyan berpikir untuk segera menjauhi Farel, hatinya masih menginginkan ada kesempatan untuk bisa saling bicara. Ya, meski sekadar menceritakan apa yang selama ini terjadi.
"Mag, gue butuh lo! Gue harus cerita semua supaya bisa lega." Cyan menunduk. Jemarinya gemetar, mengusap layar ponsel.
=======
KAMU SEDANG MEMBACA
AM to FM
ChickLit[[CERITA INI MASIH PROSES REVISI DI WORD!]] Ayudya Maheswari menjadi penyiar dengan harapan menemukan kembali arti kehidupan. Ia berusaha meninggalkan masa lalu demi mendapat seberkas kebahagiaan. Menjadi seorang yang sangat berbeda dengan dirinya...