Eccedentesias

1.9K 165 0
                                    


"Jadi kalian belum lapar?"

Masih berusaha menengahi perbincangan Magenta dan Cyan, Tristan melempar kertas yang sudah diremas membentuk bola.

Alih-alih pembicaraan terhenti, sambil tetap mendengarkan Cyan yang semakin berbisik, Magenta hanya mengambil kertas itu dan melemparkannya kembali.

"Heeii ... Saya ini atasan kamu!"

Tristan menghardik tiba-tiba sambil menahan senyum karena merasa usahanya untuk mengalihkan dua perempuan yang sedang serius berbincang itu sia-sia. Bak mendirikan jarum di atas kuah sop yang pada akhirnya justru akan tenggelam dan ada yang terluka. Tapi tetap saja ia lakukan karena tidak ingin kedua perempuan yang dia sayangi itu saling menyakiti.

"Astaga, lupa."

Jawaban ringan sontak meluncur dari mulut Magenta diiringi dengusan kesal. "Trus kalo lo atasan gue, memangnya kenapa?" lanjutnya seraya melirik Tristan tajam.

"Ya ... kalian harus ikut aturan."

"Emang gitu?"

"Ya, setidaknya itu menunjukkan respect kalian."

"Penting di saat begini?"

Selama beberapa saat Tristan dan Magenta saling membalas seraya sesekali Mag mendengus dan menghela napas berat.

"Udah!" Cyan menyentak mereka berdua. "Gue lagi pusing! Kalian diem kenapa, sih!" Cyan berdiri dan membanting ponsel ke sofa.

Magenta berdiri dan mengusap punggung Cyan untuk menenangkannya. Semua yang baru saja diceritakan Cyan, coba ia pahami. Sangat pemalu, tidak pandai bicara di depan banyak orang, dan memiliki rasa grogi, serta kecemasan yang cukup tinggi saat di depan umum, akan menjadi hal yang tidak mudah bagi Cyan untuk menanggungjawabi acara esok.

Meski Cyan sudah menjelaskan dan mengakui siapa dirinya, Magenta belum sepenuhnya yakin. Namun, demi pertemanan yang terjalin sejak awal bergabungnya Cyan dengan spekta, Magenta tetap berusaha menerima rekannya itu apa adanya dan menghalau ragu yang sempat menyelimuti pikirannya.

Mata Cyan selalu tidak bisa fokus dalam waktu lama saat ngobrol, pun ketika ia mengutarakan hal yang katanya pengakuan.

Magenta menganggap bahwa pengakuan Cyan tidak mewakili diri Cyan yang sebenarnya dan masih ada sesuatu yang disembunyikan. Menurut Magenta, Cyan bukanlah seorang yang tidak pandai bicara di depan umum. Namun, Magenta juga tidak mungkin menyerahkan dirinya sendiri untuk menggantikan Cyan, ketika dia sudah tahu seseorang yang akan berurusan dengannya di acara itu.

"Gue ogah berdebat lagi sama Olive."

Tiba-tiba Cyan memelankan suaranya, membisikkan bahwa ia sedang merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri.

"Gimana gue bisa jadi penanggung jawab acara gede gitu. Gue harus berdiri membawa acara dari awal sampai akhir, menyapa dan berkomunikasi secara langsung di depan pengunjung yang ... pasti akan membludak."

Cyan mondar-mandir sambil menggerakkan tangan mengikuti kata-kata yang dia ucapkan, lalu kembali duduk dan menarik napas panjang.

"Baru saja gue ngobrol bareng pengunjung kafe yang lagi makan siang, dan gue sangat nervous." Cyan nyerocos sambil melirik keluar ke arah kafe spekta.

"Pelan-pelan ngomongnya." Tristan menyodorkan sebotol air mineral dari meja kecil di sebelahnya, dan setelah dibuka, Cyan menenggaknya sampai tinggal sedikit. Rupa-rupanya tegang saat membicarakan sesuatu bisa mengeringkan tenggorokan dan membuatnya kehausan.

Trus lo maunya gimana?" tanya Magenta.

"Gantiin gue."

"What?!" Magenta membulatkan mata beloknya. "Demi earphone terbaru gue dan demi apa pun yang masih bernapas sampai saat ini, termasuk demi jempol Tristan yang masih utuh. Gue nggak bisa mengiakan itu, Cyan."

"Kok bawa-bawa jempol gue?" Tristan mengerutkan dahi dengan sengaja untuk mengalihkan perhatian.

"I'm sure. Feeling gue lo bakal minta gue nemenin Cyan. Awas, Lo! Sempet lo maksa, gue bakal pindahin jempol lo ke mulut gue!"

"How about this?"
Tristan kian mendekat dan menekan pelan pipi Magenta dengan tangannya, membuat bibir perempuan itu maju dan berkerut.

Kesal dengan tingkah Tristan yang memperlakukannya seperti anak kecil, Magenta menampik tangan laki-laki itu, lalu meninju lengannya.

=======

AM to FMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang