Juragan Kost

29.6K 1.8K 25
                                    

Fatih POV

Ya, berita tentang aku ya di tinggal maried sedang hitz dikalanga  para SPG , seharian ini hanya mata yg menatap mengasihani yg kulihat.

Oh c'mon, ini bukan akhir dunia. Aku juga tidak sehnacur itu, ya walaupun sakit hati sih. Tali gimana lagi, bukan jodoh.

Septian Adhi Wijaya, itu nama mantan kekasihku, perwira muda dengan pangkat letnan satu angkatan darat. Itu saja sudah mentereng pangkatnya, apalagi ditambah dia anak Dokter kepala di RSUD dikotaku, benar benar berbeda kasta bukan.

Jika kalian berfikir karena kasta yg tidak setara maka kuberi kalian 100, karena itulah penyebabnya.

Flashback on

Setengah tahun yg lalu, Tian memang menunjukan keseriusanya padaku, di sela kegiatan dinasnya di yonif 408 dia selalu menjemputku, saat aku mencegahnya Tian selalu berkata " Aku cuma punya waktu sebentar untuk menebus waktu yg kamu habiskan selama ini untuk menungguku !!" Siapa yg tidak mleleh coba mendengar kata kata manisnya.

Hingga akhirnya ibuku, satu satunya orang tua yg kupunya menanyakan keseriusanya padaku,dan dijawab Tian dengan penuh kesungguhan.

Ibuku hanya berpesan "Tian, jika kamu tidak bisa serius pada Tika, lebih baik tinggalkan, cukup lama dia menunggumu, Halalkan atau tinggalkan !! Itu pilihanmu."

Dan disinilah aku sekarang, Dikediaman dokter ternama di Sragen. Dan awal segala kekecewaan yg bertubi tubi datang padaku.

"Dek Fatika SPG ya??" Pertanyaan pertama yg dilontarkan oleh ibu Tian, setelah basa basi ngalor ngidul. Aku sedikit kecewa mendengar nada yg diselipkan ibunya Tian.

"Iya Tante, SPG Mobil"

"Kok nggak pilih karier lain sih, Tante denger dulu Tian bangga bamget punya pacar pinter waktu SMK"

"Fatih udah suka sama pekerjaan ini kok Tante, lumayan hasilnya"

"Iya sih, apa yg diharapkan dari seorang yg hanya punya ijazah SMK" mak jlebb, telak, jawaban ibunya Tian. Aku benar benar sakit hati mendengar cemoohan ibunya Tian." Kan cuma SPG yg bisa menghasilkan duit banyak, dengan modal ijazah itu, yakin kamu merasa pantas mendampingi seorang perwira muda seperti Tian"

Habis sudah harga diriku dihadapan keluarga Tian, dan yg kudengar hanya erangan pasrah dari Tian, tanpa ada pembelaan yg berarti. Bahkan ayahnya Tian hanya terdiam mendengar perkataan istrinya.

"Iya Tante!"jawabku lirih.

"Kalau begitu Saya tidak usah menjelaskan panjang lebar,maaf sebelumnya jika saya menyinggung kamu, mungkin kamu bisa diterima diluar sana" jawab Ibunya Tian, catat, diluar sana yg jelas jelas bukan dirumah ini, itulah maksudnya.

Tanpa berbasa basi akupun langsung pamit pulang, kubuka apps online, memesan ojek online.

"Tika, tunggu dulu!!" Lha ini pacarku yg jadi kicep saat berhadapan sama ibunya.

"Lepasin, aku mau pulang, besok ada pameran"jawabku singkat.

"Ayo aku anterin, besok aku jemput ya !" Haaah apa aku tidak salah dengar , bisa bisanya dia berkata seolah olah kita tidak ada masalah, apa kabar dengan perkataan ibunda tercinta nya barusan.

"Tian, Halalkan atau Lepaskan, aku sudah terlalu lama menunggu,dan aku tidak keberatan menunggu 7tahun lagi untuk menunggu jodohku lagi, aku ingin ada yg menerima semua keadaanku ini Tian, Kamu juga tahukan bagaimana aku!! Mungkin jodohku diluar sana Tian, bukan disini !"

"Nggak, aku maunya kamu?!"

"Yakin?!" Kataku meremehkan"kamu aja kicep didepan merek!, mau merjuangin aku yg nggak sederajat ini? Udahlah Tian, aku mau pulang" kataku sambil berjalan menuju ojek online yg sudah datang.

Aku sudah tidak ingin melhat ke arah Tian , aku sudah memutuskan untuk berhenti dari hubungan ini, terlalu terjal untuk kuraih

TIAN KITA SUDAHI SEMUA INI. JANGAN PERNAH MUNCUL DISEPANKU LAGI.

Ya sudah kuputuskan, kuraih simcardku dan kupatahkan nomornya setelah kublokir nomor nomornya.

Aku sudah berakhir, aku lelah menunggu Tian.

Flasback off

Setelah 7,5tahun menjalin hubungan, ya kandaslah yg kuterima, sebutlah aku yg pengecut untuk berjuang demi restu, tapi jika kasta yg menjadi perbedaan, aku bisa apa.

Pukul 17.00 shiftku sudah selesai, terdampar di restoran cepat saji menyantap ayam goreng, burger, kentang goreng, puding coklat dan satu gelas Soda ukuran besar.

Kusantap Sarapan, makan siang dan makan malam yg kugabung ini, gara gara undangan ini aku terlewat makan siang, Sialan betul !!!

Kukeluarkan kartu undangan itu, Tian & Tita,  miris sekali, bahkan panggilanya pun hampir sama denganku.

"Boleh duduk disini?!"suara bariton yg berat membuyarkan lamunanku dan voilaaaa, siapa gerangan bapak tentara ganteng didepanku ini. Aaahh bapak tentara gak nyadar apa jadi tontonan disini.

"Silahkan, pak!!" Jawabku sambil tersenyum tipis.

Dan dia meletakan nampanya di depanku, boleh nggak sihkhilaf dikit aja, ganteng banget pak tentara ini, macho sekali dengan seragamnya.

Jadi inget Tian,,, huuuuuhhh moodku langsung buruk begitu ingat mantan  Bisa bisa gagal move on kalo lihat loreng loreng gini.

"Keberatan ya, saya duduk disini?" Tanyanya pelan, mungkin dia melihat perubahan mimik wajahku yg begitu cepat.

"Eeeeh nggak kok pak, ?inget seseorang aja pak"jawabku santai.

Tiba tiba tanganya meraih undangan sialan itu dan mengankatnya, kulihat dahinya mengeryit heran.

"Kamu Fatih??"

"Iya Pak, kan disitu ada nama saya di alamat penerima"

"Fatih, Fatika Wasito, anak SMK pacarnya Tian ini kan?" Jedeeeeerrrr boleh kaget nggak sih denger pak tentara ngomong ini, kan saya nggak cerita soal mantan mantanan, bisa tahu yah.

"Iya Pak,Mantanya gak usah diperjelas pak, malu saya !!" Dengusku kesal. Coba nggak pakai seraga., kujitak juga kepala cepaknya itu

Dan lihatlah reaksi bapak tentara ini, dia justru tersenyum lebar seakan baru saja mdndapat lotere.

"SATRIA WIRABUANA, SMA sragen, temenya Tian , "

"Astaga Tuhan, JURAGAN KOST ???"

tbc

Dear My Kapten (Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang