Fatih menghempaskan badanya yg lelah diatas ranjang mungilnya. Badanya rasanya remuk setelah seharian ini mengemas ulang kamar barunya di kota Semarang. Yapsss, pertama kalinya dia bersedia di rolling keluar Solo, entahlah, Fatih merasa dia butuh suasana baru. Jadi tidak ada salahnya dia menerima tawaran ini.
Dengan mata terpejam Fatih meraih ponselnya. Mendial nomor yg baru 3hari ini disimpannya.
Siapa suruh berpesan pada Fatih jika dia di Semarang dia boleh merecokinya.
Satria calling .....
F"Halo Sat, "
S"asaalamualaikum Fatih" salam satria menyindir Fatih,membuat Fatih langsung nyengir malu.
F"maafin deh, walaikumsalam Satria"
S"kok baru telpon, kirain lupa ngsave nomor,"
F"laaah siapa anda harus saya hubungi, haaaiiisss jangan ngambek pak "kata Fatih sambil terkikik saat mendengar dengusan sebal Satria"Sat, free nggak nanti malem? Aku di semarang nih, nggak tahu jalan tapi pengen jalan jalan"
S"nanti malem nggak ada jadwal, habis apel langsung free, ngapain di semarang, ilang nangis ntar!!"
F" makanya minta temenin, biar nggak nyasar, kan lumayan dapat bodyguard loreng, kan katanya kalo ke semarang suruh hubungin situ!!"
S"iya cerewet, habis isya tak samperin ke tempatmu, share loc aja"
F"Siap kapten!!! Assalamualaikum"
S"Walaikumsalam"~~~~~\\~~~~~~~~|\\\~~~~~~~~
Satria pov
Senyumku langsung mengembang saat menutup panggilan dari Fatih , 3hari aku bolak balik menatap ponsel hanya untuk melihat apa ada panggilan darinya, dan hari ini terbayar sudah penantianku.
Bahkan Fatih mengajak ku bertemu, oke aku memang berlebihan. Padahal Fatih hanya memintaku untuk mengajak dia melihat kota semarang, bukan mengajak ku menikah, dan aku sudah girang kepalang.
"Siap izin Kapt!!" Suara sahabat kecilku membuyarkanku dari khayalan. Siapa lagi kalo bukan mantan terindah perempuan yg akan kudekati ini. Septian Adhi Wijaya.
Walaupun aku satu letting denganya pundak di lenganku satu tingkat diatasku, ini merupakan kenaikan pangkat luar biasa yg kuterima 6bulan lalu.
"Ada apa Letnan, mari ngobrol di luar" balasky dengan formal. Wajib itu dilingkungan batalyon. Ya nggak juga sih, lihat situasi dan kondisi.
Dan pilihanku jatuh di warung es kelapa di depan gerbang batalyon, " tumben nyariin gue, kirain dah lupa punya temen gue" sindirku langsung.
Sibocah curut ini hanya terkekeh kecil, "repot Sat gue 3bulan ini, banyak urusan, banyak pikiran"
"Kenapa, gaya bilang banyakan urusan!!"
Tian terlihat sama seperti Fatih beberapa hari lalu, kusut, tertekan, bayak pikiran" Gue bakal nikah, tapi nggak sama Fatih, gimana gak banyak pikiran!! Kan loe tahu gimana sayangnya gue sama Fatih, ya tuhan gue ngerasa berdosa banget sama Fatih, 7tahun bikin dia nunggu, endingnya gue tinggal maried, brengsek emang gue!!!"
Laaah curhat ni bocah, Stress berat kayaknya, yg dia butuhin cuma kuping bukan mulut" kenapa putus, kalaupun putus secepat itu loe ya, buat married, sialan emang loe"
"Gue di peringatin ibuknya Fatih, halalin atau tinggalin Fatih, waktu gue kenalin ke keluarga, Nyokap Bokap sama sekali nggak setuju!!"
"Gara gara kerjaan sama Latar belakang Fatih"potongku cepat.
Dan Tian cuma ngangguk, "iya Sat, sedih nggak sih loe, cewek yv lo sayang stengah mati dihina habis habisan ma nyokap loe sendiri, dan loe nggak bisa belain"
"Loe nggak merjuangin dia?emang sialan loe" umpatku lagi.
Tian meringis mengingat kejadian itu, mau dibela bagaimanapun Mamanya nggak mungkin setuju, Mamanya terlalu menyanjung bibit, bebet, bobot seorang bakal menantunya. Bagaimanpun dia menjelaskan keadaan Fatih Mama nya kekeh sama pendirianya." Bahkan yg bikin gue dimutasi kesini 6bulan lalu itu Nyokap Sat, biar gue nggak ketemu Fatih, Ya tuhan, berdosanya gue ke Fatih"
Dosa nggak sih aku nyembunyiin tentang Fatih dari Tian, dia kok ancur ancuran gini ya. Sahabatku dari keci ini kelihatan benar benar patah hati, biasanya dia yg banyak senyum justru terlihat lesu. Aku memang kesal melihat dia tidak berjuang untuk Fatih, tapi aku juga menghormati keputusanya untuk melawan orang tua, rida Allah ridha orang tua.
"Udah, Yan!! Takdirnya gini gimana lagi!! Semangat donk bro, 10hari lagi kan married"hiburku sembari menepuk pundaknya.
"Dateng ya Sat, bawa gamdengan biar gak ngenes!!"
Sialan emag, diprihatinin jawabanya bikin kesel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Kapten (Tersedia Di Ebook)
RomansaFatika Wasito, SPG mobil yg harus menerima hubungannya dengan Lettu Septian Adhi Wijaya kandas karena restu yg tidak diberikan keluarga Tian. Pekerjaan dan latar belakang semrawut membuatnya harus menelan pil pahit penolakan untuk bersanding dengan...