Extra Part (Tian Side)

32.6K 1.2K 33
                                    

Mencintaimu itu semudah aku bernafas, aku mencintaimu hingga aku tidak mampu menolak semua permintaanmu.

Hei Kamu, yang sekarang menjadi Istri Sahabatku, yang kini menganggapku adik dari Suamimu, tahukah kamu jika aku masih mencintaimu, tidak, kamu tidak perlu tahu, cukuplah aku saja yang tahu.

Tidak ada yang berubah dihatiku, melihat wajahmu masih menjadi kebutuhanku, melihat kebahagianmu adalah hal wajib untukku.

Kamu ingin bahagia melihatku dengan wanita yg kau panggil Istriku, maka akan kulakukan. Apapun yang kamu minta akan kulakukan untuk menebus semua rasa bersalahku.

Salahkan aku yang hanya menjadi lemah, yang tak mampu membayar penantianmu dengan sebuah Pernikahan.

Terimakasihku untuk Sahabatku, lelaki yang kuanggap sebagai Kakak laki laki ku, yg kini menjadi suami mu.

Tahukah kamu, betapa bersyukurnya diriku melihatmu bersanding dengan laki laki setangguh dirinya. Aku percaya seorang sepertimu memang pantas untuknya.

Tahukah kamu, melihatmu terbaring antara hidup dan mati membuat separuh hatiku hancur, bisakah aku saja yg menggantikan posisimu, agar kamu bahagia bersama keluarga kecilmu yang sempurna. Kebahagian yg tidak bisa kuberi untukmu.

Berbulan bulan aku hanya bisa melihatmu melalui pintu kaca, melihatmu tertidur lelap, kemana hilangnya rona merah dipipimu, kemana hilangnya senyum indah dibibir mungilmu.

Tahukah kamu, betapa ingin ku menangis saat mendengar kamu kembali dengan sejuta keajaiban, menggendong bayi laki laki tampan dengan penuh senyuman, menyambutku dengan riang menunjukan betapa bahagianya kamu dengan keluargamu sekarang.

Jika memang kebahagianmu, aku rela, asal kamu selalu bahagia.

"Papa, dicari Shafa diajak makan" teguran Tita membuyarkan lamunanku dari Fatih.

Senyum tulus terpancar dari wajah istriku ini, diraihnya foto Fatih yg kugenggam.

"Udah nostalgianya, Shafa sudah mau berangkat Pa, dia pengen makan malam terakhir sama Papa" tak sedikitpun raut marah tercetak diwajah Tita melihatku masih memikirkan Fatih.

"Maafin Papa, Ma"

"Nggak ada yg perlu dimaafkan, bukan salah Papa jika memang tidak mencintai Mama, biarlah kita menyanyangi seperti ini Pa"

Dear My Kapten (Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang